Tampilkan postingan dengan label Sosial. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Sosial. Tampilkan semua postingan

Kamis, 14 November 2019

Kegiatan Rutilahu di Kampung Lubangsari Karawang Wetan


Kegiatan Rutilahu di Kampung Lubangsari Karawang Wetan

Ibu Bupati Karawang yg selalu memperhatikan rakyat kecil .
(Dok : Teh Eggy)
  Program ini sangat membantu bagi masyarakat yang sangat tidak mampu untuk memperbaiki rumah tinggalnya sendiri, jangankan untuk memperbaiki rumah tinggalnya sendiri, untuk makan sehari-hari saja sangat sulit terpenuhi 3 kali makan dalam sehari.



Rumah yg belum tersentuh Rutilahu
Rumah Yg sudah tersentuh Rutilahu

Ajaib setelah tersentuh Rutilahu
Kampung Lubangsari Karawang Wetan dalam Program rutilahur mendapatkan 4 rumah yang diperbaiki, yaitu pertama rumah Ibu Tati seorang janda tua yang tidak mempunyai pekerjaan tetap, rumahnya Mang Karta atau lebih dikenal dengan Mang Satum, Rumahnya Mang Mul atau Mang Mulyadi dan rumahnya Bi Sanah Oyok.

Kondisi yg perlu Rutilahu
Bagi mereka rumah tempat tinggalnya mendapat bantuan dari program Rutilahu dari Pemda Karawang, merupakan salah satu anugrah yang sangat disyukuri, dan mereka sangat berterimakasih kepada ibu Bupati Karawang Ibu Cellica atas perhatiannya kepada masyarakat kecil dan berpenghasil kecil dan tidak tentu.

Jauh berbeda dgn sebelumnya
Saya selaku warga Kota Karawang melihat hal ini sangat kagum dan berterimakasih atas kegiatan dan semoga terus dilanjutkan demi mengangkat derajat hidup masyarakat kecil melalui perbaiki rumah tinggalnya, dan kita tidak bisa memungkiri masih banyak masyarakat Karawang yang perlu bantuan melalui program Rutilahu.

Tidak layak huni
Mudah-mudahan artikel sederhana ini bermanfaat bagi kita semua, terima kasih.
Karawang 10 Nopember 2019.

Minggu, 06 Januari 2019

7 Percobaan Pembunuhan Presiden Sukarno.



7 Percobaan Pembunuhan Presiden Sukarno.

Soekarno Sang Guru Bangsa
Menurut saya cukup menarik untuk menyampaikan sejarah negara kita, khususnya sejarah Pemimpin Besar Bangsa Indonesia yaitu Soekarno atau lebih popular kita memanggilnya “Bung Karno”.

Selama jadi Presiden, beliau mengalami 7 percobaan pembunuhan terhadap dirinya, yaitu :

1.
30 Nopember 1957, kejadian di sekolah Perguruan Cikini dimana anak-anak Bung Karno bersekolah. Senjata yang digunakan adalah sebuah granat, Bung Karno dan anak-anaknya selamat, korban luka 100 orang dan tewas 9 orang. Pelakunya 3 orang ditangkap dan diduga terlibat dengan pergerakan DI/TII.
2.
9 Maret 1960, Istana Negara diberondong oleh kanon dari pesawat Mig-17, Bung Karno selamat karena tidak sedang berada diruang kerjanya, beliau berada di gedung sebelah Istana Negara. Pelakunya ditangkap yaitu Letnan Daniel Maukar pilot Mig-17 tersebut.
3.
April 1960, bersama Perdana Menteri Uni Sovyet Nikita Kruschev. Di jembatan Rajamandala Kabupaten Cianjur rombongan Presiden dan Perdana Menteri Uni Sovyet di cegat oleh anggota kelompok DI/TII, keduanya selamat.
4.
7 Januari 1962, kejadiannya di jalan cendrawasih Makassar Sulawesi Selatan, senjata yang digunakan adalah granat, beliau selamat. 2 pelakunya ditangkap, yaitu Sersan Mayor Marcus Latuperissa dan Ida Bagus Surya Tenaya.
5.
14 Mei 1962, kejadiannya Bung Karno sedang salat Idul Adha di Mesjid Baiturahim Jakarta. Senjata yang digunakan adalah sebuah pistol, dan 1 pelakunya ditangkap, yaitu yang bernama Bachrum.
6.
Anak buah Kahar Muzakkar menembak mortar ke rombongan Bung Karno selepas dari bandara Mandai Sulawesi, beliau selamat karena jatuhnya mortar jauh dari rombongan beliau.
7.
Desember 1964, dari Bogor menuju Jakarta ditengah perjalanan rombongan beliau dilempar granat, tetapi jatuhnya granat meleset jauh, beliau selamat.

Mudah-mudahan Informasi di atas dapat menambah pengetahuan sejarah bangsa kita, khususnya dengan sejarah Bung Karno Bapak Pendiri Bangsa Indonesia, bahan referensi dari buku “Soekarno Sang Guru Bangsa – Anom Whani Wicaksono”. Terimakasih.


Karawang, 7 Januari 2019.

Minggu, 16 September 2018

Hari Ulang Tahun Karawang Ke 385


Hari Ulang Tahun Karawang Ke 385

Bupati Karawang Ibu Cellica Nurrachadiana membuka acara (Dok: Teh Eggi)


Mc sibuk mengatur acara
Untuk yang kesekian kalinya Kabupaten Karawang berulang tahun. Pada perayaan tahun ini merupakan ulang tahun yang berbeda,
Memberikan rasa aman (Dok : Yudha H)

lebih meriah lebih banyak pesertanya, karena semua unsur pemerintahan ikut serta dalam acara ini, dari tingkat kepala dinas sampai ke tingkat RT dan RW tanpa kecuali, memang harus begitu, bukan orang lain yang memeriahkan, tapi warga Karawang sendiri yang harus memeriahkan acara ini.

Perwakilan Sumatera Utara (Dok: Bpk Yudha H)
Perayaan tahun ini dilaksanakan pada malam hari tanggal 15 September 2018 hari Sabtu, dan podium Bupati dan Wakil Bupati dipusatkan di Pasar Baru Karawang. Acara ini dilaksanakan pada sore hingga malam (mungkin) untuk menghindarkan teriknya matahari di siang hari yang dapat mengganggu konsentrasi peserta dan para pengunjung. Karena kita tahu posisi Karawang berada di sebelah utara pulau Jawa dekat dengan pesisir udaranya sangat panas sekali.

Mobil hias yg cantik
Seperti biasa pawai ini di mulai oleh drum band, kemudian diikuti oleh barisan dari berbagai kalangan, bahkan dari perwakilan dari propinsi luar propinsi Jawa Barat, kemudian diikuti oleh mobil hias yang berisi informasi tentang pembangunan fisik dan non fisik di Kabupaten Karawang. Ini sangat membantu penyampaian informasi pembangunan kepada semua warga Karawang bahwa di Kabupaten Karawang sudah membangun ini dan itu, karena tidak semua warga Karawang mengetahui pembangunan di Kabupaten Karawang.
liong selalu tampil

Melihat meriahnya acara ini mendapat sambutan yang positif dari kalangan masyarakat Karawang. Mereka berbondong melihat acara ini dari berbagai sudut Kabupaten Karawang, tua muda anak-anak yang sangat senang melihat mobil hias yang warna-warni. Dan acara lain yang dipertunjukan secara langsung oleh peserta pawai.
Warna warni negeriku

Saya selaku warga Karawang yang dhoif ini,  senang sekali melihat warga Karawang bersenang ria, guyub, akur dan damai, mudah-mudahan keguyuban kedamaian selalu tercipta di Karawang khususnya, umumnya di seluruh negeri tercinta ini, agar tujuan dari negara ini yaitu terciptanya masyarakat yang adil dan makmur damai sentosa. 
Penonton yang berjubel.....tumpah semua disini.

Dan tidak lupa saya mengucapkan terima kasih kepada Bupati Karawang Ibu Cellica Nurrachadiana dan Wakil Bupati Karawang Bapak H. Ahmad Zamaksyari dan jajarannya, yang telah mencurahkan segenap pikiran dan tenaganya untuk melayani dan membangun warga dan Kota Karawang tercinta ini ke arah yang lebih baik lagi.

Mudah-mudahan tulisan ini bermanfaat bagi kita semua, Terimakasih.
Karawang, 15 September 2018.


Jumat, 13 April 2018

Fairy Tale Horse Racing (Puzzles) (Translate by : Beta).




Fairy Tale Horse Racing (Puzzles)
(Translate by : Beta).
Sir the Teacher Dadang is storytelling


I still remember this fairy tale, once told by my teacher when I was at grade fifth Bhinneka II Karawang elementary school He began to tell:

"In ancient times when there was a prosperous Kingdom, the people lived in peace and happiness. His king was old, he wanted to pass on power to his child, but he only had a daughter which was not justified by the royal system. The one who was entitled to receive the legacy of power was either his son or son-in-law, therefore the king opened the contest to seek his future son-in-law
Fairy tale is small but very important

After waiting for a long time, the Prime Minister announced this contest and there were many people registered join it even some of them were from abroad. Long story short, there are only 2 candidates of the champion, namely Prince of the neighbour Kingdom and the Prince of from this Kingdom. They were very good in the science of war, proven by defeated their opponents easily. And,  they had been fighting a war for 2 days  and 2 nights without anybody showing defeat (It just a story btw.. hehehe) 

Seeing this, the King summoned the Prime Minister for a meeting to find a solution. Finally, the war was stopped then replaced by a horse racing in which had extraordinary rules. The rules was that the last horse finishing the race would be the champion (Hmm .. such a strange rules ya, considering that usually the Champion is the first one who enters finish lane. Therefore, it is called a fairy tale). 

The next day, those horses was ready to race. The White-colored horse belongs to the Prince of the Seberang Country, and the red horse belongs to the Prince of Neighbor's Country. Before the race began, the King gave the following announcement: "The winner of this race was the last horse arriving in finish lane. Then He will be directly married to my daughter and immediately appointed as a King" 
Storytelling is rarely done

The king had already carried the start flag. By counting the number 3.... 2... 1... the race began and the whole crowd of cheers echoes along the path of horse racing. But, it turns out that those two horses didn’t move at all: They were still behind the starting line.

The King got confused and thought that this racing horse might not finish in 7 days and 7 night so he conducted another meeting and invited a well-known advisor. This advisor whispered to the King and then the King was smiled as he already found solution of this problem. 

Then the horse racing started again with the same rules. The king began counting down ... 3 ... .2 ... .1 ... and directly those horses darted off very fast ..., like an arrow that was loose from his bow. 

In a short time, the winner was the Prince of Neighbor Country. Therefore, a wedding party held immediately for 3 days in a row and at the same time the Kinge surrendered his power to his son-in-law.

Actually the fairy tale has finished but my teacher asked about what solution given by the advisor to the King. So, here’s the answer: Advisor said ‘just exchange the horse not the person’ hehehehehehe... That’s the end of the story. . Hopefully this simple tale is beneficial to all of us. Thank you

Karawang, 14 April 2018.





Jumat, 17 November 2017

Gerak Jalan Warga Nahdlatul Ulama (NU) Di Karawang

Gerak Jalan Warga Nahdlatul Ulama (NU) Di Karawang

kekompakan antar pejabat teladan bagi masyarakat

Gerak jalan adalah kegiatan olah raga yang sangat murah dan mudah dilakukan, kapan saja, dimana saja bisa melakukannya. Gerak jalan ini cocok dilakukan oleh warga senior atau warga yang sudah lebih 40 tahun keatas, tapi yang muida pun jangan ketinggalan. Karena dengan olah raga badan bisa sehat, segar, bukan hanya fisik yang menerima faedahnya, juga bisa merefreshing pikiran kita.


Pengabdian Tanpa Pamrih
 Gerak jalan bisa sebagai tempat berkumpul komunitas-komunitas yang ada di tengah-tengah masyarakat. Kumpulan ini dapat memperpanjang dan mempererat silaturahmi antar anggotanya atau antar warga masyarakat dengan masyarakat atau antar warga masyarakat dengan pimpinan atau dengan silahturahmi denngan para pejabat.

Wakil Bupati Karawang siap-siap mengangkat bendera start

Pada hari ini tanggal 18 Nopember 2017, Pengurus Cabang NU Karawang mengadakan silaturahmi dengan warganya dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional, Hari Sumpah Pemuda dan Hari Pahlawan. Kegiatannya berupa gerak jalan sehat, dan mendapat sambutan yang sangat luar biasa dari warga NU khususnya umumnya warga Karawang, dengan rute dari Kantor cabang NU di Jalan Dewi Sartika ke Mall galuh, kurang lebih 3 kilometer, diikuti oleh kurang lebih 15 sampai dengan 20 ribu warga NU Karawang dan sekitarnya. Dan finish di Mall galuh dan akan disambut oleh Bupati Karawang, Ibu dr. Cellica Nurrachadiana.  

Ribuan warga NU peserta gerak jalan

Acara ini cukup menarik, selain diikuti oleh ribuan peserta, juga gerak jalan ini tidak dipungut biaya alias gratis, dan banyak sekali hadiahnya seperti 5 Paket Umroh, kulkas, sepeda dan yang lainnya. Acara ini dibuka oleh bapak Wakil Bupati Karawang di dampingi oleh para pejabat Karawang seperti Wakapolres Karawang, Bapak Kompol. M.Rano Hadiyanto, S.ik dan jajarannya. Terima kasih.

antri di toilet Kursus Cepat Tepat

5 Paket Umroh

Mudah-mudahan tulisan bermanfaat bagi kita semua.

Karawang, 18 Nopember 2017.

Sabtu, 11 November 2017

Dongeng Tukang Parkir (Misinterpretation)

Dongeng Tukang Parkir (Misinterpretation)

Kang Komik (Tukang Parkir) sedang Bertugas

Ini kejadian didepan suatu pertokoan yang ramai pengunjung.  Ada sebuah mobil boks mau menurunkan barang kiriman untuk sebuah toko kelontong, diparkirin oleh tukang parkir baru datang dari kampung.

Tukang Parkir : “bang mau turun barang ????”
Sopir : “Tul “
Tukang Parkir : “Disini aja parkirnya, disono mah penuh”
Sopir : “Ok”
Tukang Parkir : “Maju dulu dikit!!!.., heup”, “sekarang mundur”

Mobil bokspun mundur sesuai perintah tukang parkir.

Tukang Parkir : “Terus...terus..kanan dikit...terus....balas kiri..terus”
Tukang : “Heup....maju dikit bang !!!”
Tukang Parkir :” Heup...mundur bang.., kiri dikit..terus..terus....”

Badan mobil boks sudah setengahnya masuk ke parkiran.

Tukang parkir : “ terus....terus..kanan....lurus...terusss......ya kiri cukup.”

Mobil boks malah kekiri.

Tukang Parkir : “Kiriiiiiiiiiiiiiiiiii....kiriiiiiiiiiiiiiiii (setengah berteriak...sambil tangannya ke atas kasih tanda.)
Brakk....suara keras dari belakang mobil boks, ban belakang kejeblos got.
Supir : “Haah .., apaan tuh” (setengah teriak)
Supir turun memeriksa asal suara.
Supir : (Nada tinggi) “gimana seh... sudah tahu ada got kenapa ngga ngasih tauuu”.
Tukang Parkir : (ngga mau ngalah) “abang yang ngga ngedenger....saya udah kasih tau, ampe teriak              tadi”
Tukang Parkir : “mobil udah bener diposisi kanan, kenapa abang malah ke kiri”
Supir : (tambah kesel)“kan kamu yang nyuruh ke kiri”.
Tukang Parkir : (maseh ngga mau ngalah) “ siapa yang nyuruh???, abang sendiri yang ke kiri”.
Tukang Parkir dan Supir ngotot ngga mau disalahkan.., saling bentak. Tidak lama kemudian datang satpam pertokoan, dan langsung dilerai. Setelah dicek kondisi mobil, hanya ban belakang yang kejeblos got, cukup didongkrak sedikit, ban mobil boks sudah keluar dari got.

Satpam : “ente berdua keluar dari rumah mau cari duit atau cari musuh????”
Tukang Parkir dan Supir “ cari duit pa, bukan cari musuh”
Kang Komik : Terus....terus.......mencari rezeki halal







Satpam : Ya.. sekarang kalian berdua damai. Pa supir silahkan turunkan barangnya, dan kamu tukang parkir baru, ente jangan markirin mobil lagi, tuh disana ditempat motor”
Tukang Partkir dan supir : “baik pa”.


Pemirsa Budiman ada yang aneh ngga ???? dengan kejadian ini. Ada yang salah ngga ???, kalau ada yang salah, apa salahnya, dimana salahnya dan siapa yang paling salah????. Barangkali Pemirsa Budiman punya jawaban????.


Karena hingga saat ini ngga ada tanggapan dari Pemirsa Budiman, mari kita lanjutkan dongengnya......
Setelah sore hari, pulanglah tukang parkir itu naik angkot ke rumah, kira-kira setengah jam perjalanannya.
“kiri!!!” teriak tukang parkir memberi tahu supir angkot, dan angkotpun berhenti.
“Tuuh kan..., pinteran juga supir angkot dibandingkan ama supir mobil boks tadi mah, sekali bilang “kiri” angkot langsung berhenti” gerentes hati tukang parkir.
“ neh pa ongkosnya, terima kasih pa saya udah dianterin” kata tukang parkir.

“sama sama, terimakasih” balas supir angkot.

Terimakasih. Mudah-mudahan dongeng ini ada manfaatnya bagi kita semua.
Karawang 5 Nopember 2017.




Jumat, 03 November 2017

Dongeng Balap Kuda (Puzzles)


Dongeng Balap Kuda (Puzzles)
Pak Guru Dadang sedang mendongeng


Saya masih ingat ini dongeng, pernah didongengkan oleh guru saya sewaktu saya masih kelas 5 SD Bhinneka II Karawang.  Beliau mulai bercerita :

“Pada jaman dahulu kala ada sebuah kerajaan yang subur makmur gemah ripah loh jinawi, rakyatnya hidup damai dan  tentram dan bahagia. Rajanya sudah tua , beliau ingin mewariskan kekuasaan kepada anaknya, tapi anaknya seorang putri, itu tidak dibenarkan oleh system kerajaannya. Yang boleh menerima warisan kekuasaan adalah anak kandung laki-laki atau menantu, Maka dari itu Raja membuka sayembara untuk mencari calon mantunya.


Dongeng hal sepele tapi sangat penting

Tanpa menunggu lama, Perdana Menteri mengumumkan sayembara itu. Dan yang daftar banyak sekali bahkan ada yang dari negeri seberang. Singkat cerita hanya ada 2 calon juaranya, yaitu Pangeran dari Negeri Seberang dan Pangeran dari Negeri Tetangganya. Kedua Pangeran sangat jago dalam ilmu perang, terbukti lawan-lawannya dengan mudah dikalahkan. Dan sekarangpun mereka sedang bertanding perang tanpa ada yang menunjukan kekalahan padahal pertandingan ini sudah berlangsung 2 hari 2 malam he he he  (pemirsa ini mah hanya dongeng….he he he).

Melihat gelagat ini, Raja memanggil Perdana Menteri untuk rapat…mencari solusinya. Setelah debat sedikit hasilnya nampak…..pertandingan perang dihentikan diganti dengan balap kuda, tapi yang menjadi pemenangnya harus kuda yang paling belakang masuk finish (Hmm..pemirsa aturannya aneh ya…, dimana-mana juga yang juara itu yang masuk finish pertama, maklum dongeng he he he).

Kesokan harinya di lapangan pacuan kuda sudah siap 2 ekor kuda balap yang tangguh dan gagah, beserta penunggangnya yaitu Pangeran dari Negeri Seberang dan dari Negeri Tetangga. Kuda yang berwarna Putih kepunyaan Pangeran dari Negeri Seberang, dan kuda berwarna merah kepunyaan Pangeran dari Negeri Tetangga.
Mendongeng jarang dilakukan


Sebelum perlombaan balap kuda ini dimulai. Raja memberi pengumuman sebagai berikut “ Pemenang perlombaan ini adalah kuda yang paling belakang masuk finish, dan langsung akan dikawinkan dengan putrinya dan langsung diangkat jadi Raja” demikian bunyi pengumuman tersebut.

Raja sudah membawa bendera start. Dengan dimulai hitungan mundur perlombaan dimulai…3…..,2….1….gemuruh sorak penonton bergema disepanjang jalur lintas balap kuda. Apa yang terjadi pemirsa…ternyata kedua kuda masih dibelakang garis start, selangkahpun mereka berdua tidak mau melangkahkan kudanya, diam….terus…….(karena yang menang adalah kuda yang paling belakang masuk finish).

Raja tambah bingung, sampai 7 hari 7 malampun tidak bakalan selesai nih perlombaan. Kemudian mereka rapat kembali mencari solusinya. Sekarang rapatnya ditambah seorang penasehat yang terkenal bijaksana. Kemudian penasehat bijaksana itu mendekatkan mulutnya ke telinga Raja alias membisikan. Dan Rajanya tersenyum mendapatkan solusinya.

Kemudian perlombaan balap kuda pun dimulai kembali. Dan Aturan masih tetap yaitu “kuda yang paling belakang yang masuk finish itu yang juara”. Raja mulai menghitung mundur ..3….2….1…langsung ke 2 kuda melesat lari kencang sekali…,bagaikan anak panah yang lepas dari busurnya (bahasa dongeng begitu he he he), Kuda yang paling belakang masuk finish dialah pemenangnya.

Dalam waktu yang singkat, pemenangnya sudah ada yaitu Pangeran dari Negeri Tetangga. Dan langsung diadakan pesta perkawinan dan sekaligus penyerahan kekuasaan Raja kepada menantunya, selama 3 hari 3 malam.

Sebetulnya dongengnya sudah selesai Pemirsa…, tapi guruku bertanya…kira-kira kalian tahu tidak kata-kata apa yang dibisikan penasihat kepada sang Raja, hingga ke 2 kuda berlari cepat saling mengalahkan lawannya…, ada yang tahu tidak ??? Tanya kembali. Semua murid isi kelas 5 berikut saya tidak bisa menjawab pertanyaan pak guru itu…hmmm pemirsa 
 ada yang tahu jawabannya……………….., ditunggu.


Kalo tidak ada yang bisa jawab, saya dikasih bocoran sama penasehat raja.....he he he , Cuma jangan sampai ketahuan sama pak guru ya...., nih...bisikan penasehat ke telinga Raja adalah ”tukar kudanya, orangnya jangan” he he he. Gampangkan....

Terima kasih. Mudah-mudahan dongeng sederhana ini bermanfaat bagi kita semua.

Karawang, 2 Nopember 2017.







Kamis, 02 November 2017

Tindakan Tegas Wakil Bupati Karawang



Tindakan Tegas Wakil Bupati Karawang

Setelah membaca “Sindo News .com” yang berjudul “Tegas! Wakil Bupati Karawang Hentikan Pembangunan Perumahan di Lahan sawah”. Saya selaku masyarakat Karawang melihat dengan jelas pembangunan di Kota Karawang sangat luar biasa cepat. Tanpa harus menunggu tahunan sawah-sawah teknis berubah menjadi lahan bisnis berupa ruko, gudang, perumahan dan lain sebagainya.
 
Dokumentasi : SindoNews.com
Disatu sisi memperlihatkan geliatnya pertumbuhan perekonomian Kota Karawang yang sangat luar biasa. Pengaruhnyapun menasional, karena pusat-pusat industri relokasi dari Jepang, Korea bahkan China ada semua di Kota Karawang. Tentunya bisa menampung ribuan tenaga kerja yang tiap tahun terus bertambah.


Disatu sisi lain, industri membutuhkan lahan atau tanah yang tidak sedikit, baik untuk lahan industri itu sendiri, maupun untuk perumahan karyawannya jumlah ribuan tenaga kerja. Untuk penzonaan lahan atau penzonaan peruntukan lahan sudah ditentukan Pemda Karawang, agar sumber ketahanan pangan nasional terjaga dengan baik. Dengan kata lain tidak boleh dialih fungsikan menjadi perumahan, ruko gudang atau industri. Lahan sawah ya lahan sawah, harus ditanam padi bukan ditanam ruko, gudang atau yang lainnya.

Dokumentasi : Koran Berita
Tapi kenyataannya, dilapangan lain yang terjadi, banyak yang beralih fungsi, misalnya menjadi perumahan. Seperti yang dipergoki oleh Wakil Bupati Karawang, di desa Lemah Mulya Kecamatan Majalaya, pembangunan perumahan Lemah Mulya Indah langsung diminta untuk menghentikan pembangunannya.

Saya selaku warga Kota Karawang, salut dan angkat topi untuk Wakil Bupati Karawang Bapak Ahmad Zamaksyari, bertindak dengan tegas dan berani, untuk menyelamatkan sumber pangan nasional. Jika kita bandingkan dengan negara-negara di benua afrika seperti Negara Sudan dan Ethopia, di negara ini bisa mencapai 100 orang yang mati kelaparan, karena tanahnya sangat tandus tidak subur. Berbeda dengan tanah di kita, sangat subur, airnya tidak pernah kering, tapi penanganannya tidak serius masih banyak yang dengan mudah dialih fungsikan, terbukti dengan temuan oleh Bapak Wakil Bupati Karawang ini. Padahal kita tahu rakyat lapar bisa berbuat kriminal, bahkan bisa berontak ke negaranya, tentunya kita tidak ingin hal ini terjadi.

Saya selaku warga Karawang dan warga Republik tercinta ini, berharap jangan ada lagi kasus semodel ini di kemudian hari. Dan kasus ini harus dicari dimana salahnya atau dievaluasi kembali, sistemnya kah yang salah atau orangnya (pejabatnya) yang salah. Bila yang salahnya ada di sistemnya, secepatnya harus diperbaiki, bila orangnya (pejabatnya) yang salah harus diganti oleh yang lebih kompeten, mempunyai integritas yang tinggi terhadap bangsa, negara dan agamanya. Dan saya selaku warga Kota Karawang menunggu berita tindaklanjutnya dari temuan ini.  Terimakasih.

(mudah-mudahan tulisan sederhana ini bermanfaat bagi kita semua)
 Karawang, 31 Oktober 2017.