Minggu, 09 April 2017

Karang Taruna Lubangsari Karawang Wetan 2017



Karang Taruna Lubangsari Karawang Wetan 2017
Didin Wahidin Ketua Karang Taruna Lubangsari 2017 Karawang Wetan
Karang Taruna merupakan salah wadah bagi generasi muda untuk dapat mengembang potensi diri dan lingkungannya. Karang Taruna selalu bergerak dalam bidang sosial  atau kesejahteraan sosial dengan memanfaatkan sumber daya yang ada di lingkungannya untuk peningkatan kesejahteraan warga sekitarnya, dengan kata lain dari rakyat untuk rakyat oleh rakyat.
Calon Ketua KT menyampaikan Visi dan Misi
Kegiatan Karang Taruna beragam dari pengembangan diri dibidang keorganisasian, ekonomi, olahraga, keagamaaan, kesenian dan lainnya. 


Penyampaian Visi dan Misi
Karang Taruna ini adalah suatu kekuatan yang berintikan para pemuda untuk bisa mandiri, untuk menutupi kekurangan atau ketidakmampuan yang ada dalam masyarakat itu sendiri untuk pemenuhan kebutuhannya.

RT 04 Bpk Jono sedang serius menyimak visi dan misi calon Ketua KT
Selain itu Karang Taruna bisa menangkal dan mereduksi kegiatan-kegiatan yang menjurus ke hal yang negatif seperti kenakalan remaja, tawuran, narkoba dan lainnya, bahkan bisa menangkal radikalisme yang sering dihalo-halokan akhir-akhir ini. 
Penghitungan surat suara
Tentunya harus bisa bekerjasama dengan pihak pemerintahan setempat, sekurang-kurang dengan kelurahan setempat, agar terkoordinasi program-program dari Pemerintah dan Karang Taruna, juga harus ada dukungan dari masayarakat Lubangsari itu sendiri.
Penyampaian Visi dan Misi
Pada tanggal 8 April 2017 yang lalu, kampung Lubangsari Kelurahan Karawang Wetan telah mengadakan pesta demokrasi pemilihan ketua Karang Taruna, yang dipelopori oleh semua RT, RW dan tokoh masyarakat yang muda maupun yang tua.....he he he
Penghitungan surat suara









ikut serta memeriahkan pesta demokrasi ini. Dan dihadiri oleh pihak seperti Lurah Karawang Wetan dan Ketua Karang Taruna tingkat Kelurahan Karawang Wetan.
Masyarakat Lubangsari menyaksikan dengan antusias

Dengan terpilihnya Saudara Didin Wahidin sebagai Ketua Karang Taruna periode tahun 2017 sampai tahun 2019, merupakan hal positif untuk dapat mengembangkan dan menggali potensi yang ada di kampung Lubangsari. 
Nampak para kandidat Ketua KT Lubangsari 2017
Seperti pengembangan Dana Sosial yang sudah berdiri dari tahun 2011 hingga sekarang, penanganan sampah, penanganan pengangguran, pemuda putus sekolah dan lainnya.
Panitiapun sangat serius menyimak visi dan Misi calon Ketua KT



Kami selaku masyarakat Lubangsari berharap kepada kepengurusan baru ini untuk kemajuan kampung Lubangsari, tapi di satu sisi kami menyadari akan kekurangan yang terlihat seperti keterampilan dan pengetahuan pengurusnya  dan dukungan keuangan untuk kelancaran semua kegiatan. Terima kasih.
Bilik suara layaknya Pemilu nasional

(Terimakasih kepada Bpk. Apri dan Bpk.ramlan yg sudah memberikan informasi dan foto-fotonya untuk melengkapi tulisan ini).
Karawang, 9 April 2017.

Kamis, 06 April 2017

Bocor...bocor....bocor......



Pasar Bocor di Kabupaten Kebumen.
Pasar Bocor yang Megah
“Bocor…bocor….bocor” itu kata kata yang keluar dari mulut perempuan dalam iklan produk cat pelapis anti bocor. Bila kita mendengar kalimat itu pasti negatif pikiran kita……., namanya juga bocor, pasti ada yang rusak dan harus diganti…, atau adanya ketidak beresan pada satu kegiatan.
Hotel Dafam
 
Mulanya saya tidak percaya dengan informasi teman saya  ini, bahwa di mana beliau tinggal di Kabupaten Kebumen ada nama pasar yang sangat unik, bahkan bakal tidak percaya…., karena arti katanya sangat negatif….bocor, hm….…emang ngga ada nama lain lebih bagus dibanding nama bocoooorrr….he he he
Untuk mengejar kepanasaran dan juga ingin membuktikan kebenaran informasi ini….bocor…bocor…he he he. Saya harus pergi ke sana ke Kebumen. 
Hotel Dafam

Seperti biasa saya naik Damri ke Bandara Sukarno Hatta memerlukan waktu yang cukup lumayan lama karena maceeeeet kurang lebih 5 jam (padahal di jalan tol he he he), terus naek pesawat Garuda ke 
Warung makan sate ayam ambal
Yogya kurang lebih 1 jam, dibandara Adi Sucipto terus nyambung pake travels ke Kebumen kurang lebih 3 jam, jadi total 9 jam dari Karawang ke Kebumen cukup lumayan menguras energi, padahal teman saya merekomendasikan 
Tempat parkir selalu penuh oleh motor
untuk naek kereta api karena bisa langsung kekota Kebumen tanpa ada transit lagi, juga dari segi waktu sama kurang lebih 9 jam (hmm….pemirsa budiman mending mana ????.., naek pesawat atau naek kereta Api).
Jalan yang lengang menuju Pasar Bocor
Saya direkomendasikan menginap di Hotel Dafam di jalan Ahmad Yani di tengah Kota Kebumen. Pagi-pagi setelah sarapan, saya menuju Pasar Bocor, dengan menggunakan betor atau beca motor hasil kreasi masyarakat itu sendiri. Bentuknya seperti beca hanya mereka memakai mesin parutan kelapa mereka menyebutnya, jadilah bettor he he he. Walaupun bukan buatan pabrikan, bettor ini cukup lumayan bisa dibawa jarak jauh ke pasar Bocor yang berjarak kurang lebih 10 kilometer dari pusat Kota Kebumen.
Pedagang perkakas pertanian....maseh ada disini.

Hanya memerlukan waktu setengah jam lebih, saya sudah sampai di Pasar Bocor. Sungguh diluar dugaan…, benar pasar yang bernama “Bocor” itu ternyata ada, buka  hoaaaxxx he he he, dan 
Betor beca motor siap antar penumpang
 ternyata juga pasarnya bagus lumayan besar bisa menampung pedagang kurang lebih 200 pedagang. Sarana lengkap tempat parker mobil dan motor, tempat pembuangan sampah yang permanen, wc nya bersih, para pedagangnya ramah-ramah, penuh senyum melayani pembeli di kiosnya.
Tidak ketinggalan penjual tembakaupun ada

Banyak ragam yang dijual di Pasar Bocor ini, selain kebutuhan sehari-hari seperti beras, gula, garam cabe, terigu, penjual pakaian jadipun ada, tukang tembakaupun ada, perkakas dapur buatan sendiri 
sate ayam ambal pa haji tino
dan perkakas pertanian atau perkebunan buatan sendiripun ada di jual di pasar ini. Bahkan yang lebih unik adanya tempat “pandai besi” untuk melayani pembuatan atau perbaikan alat-alat pertanian (nampak dalam foto-foto), menurut mpunya pisau atau cangkul buatannya lebih bagus dan lebih awet, karena besinya tidak campuran seperti buatan pabrik.
Pandai besi sedang memperbaiki cangkul pelanggan
Ternyata potensi pasar ini sungguh luar biasa, karena ada pedagang yang belum tertampung yaitu pedagang hewan hidup seperti ayam , bebek, mentok, soang, kambing, domba, mereka bertransaksi disamping pasar Bocor. Menurut saya ini perlu perhatian dari Pemda Kebumen, agar terfasilitasi semua kebutuhan masayarakat, tanpa ada yang kurang pelayanannya.
Tukang cukurpun ada disini


Setelah puas muter-muter pasar bocor, saya harus balik kembali ke hotel Dafam, karena teman saya sudah menunggu di  Hotel Dafam. Ternyata teman saya cukup sabar mununggu saya datang dari pasar bocor.
Pedagang ayam ,bebek, kambung ada disini.
Setelah bertemu ngobrol ngalor ngidul, saya mengucapkan terimakasih kepadanya atas penerimaan, dan sekaligus pamitan untuk pulang ke Karawang. Beliau juga merekomendasikan untuk mampir di rumah makan sate “ayam Ambal Pa haji Tino” yang sudah terkenal kemana-mana.
tukang pandai besi

Setelah sampai di rumah, saya perlihatkan video pandai besi yang sedang bekerja, kedua anak saya sangat senang melihat hal yang baru, seperti pandai besi yang sedang bekerja. Terimakasih.


(pa widodo dkk yang telah membantu saya ke pasar bocor, kami ucapkan terima kasih)