Setelah membaca
“Sindo News .com” yang berjudul “Tegas! Wakil Bupati Karawang Hentikan
Pembangunan Perumahan di Lahan sawah”. Saya selaku masyarakat Karawang melihat
dengan jelas pembangunan di Kota Karawang sangat luar biasa cepat. Tanpa harus
menunggu tahunan sawah-sawah teknis berubah menjadi lahan bisnis berupa ruko,
gudang, perumahan dan lain sebagainya.
Disatu sisi
memperlihatkan geliatnya pertumbuhan perekonomian Kota Karawang yang sangat
luar biasa. Pengaruhnyapun menasional, karena pusat-pusat industri relokasi
dari Jepang, Korea bahkan China ada semua di Kota Karawang. Tentunya bisa
menampung ribuan tenaga kerja yang tiap tahun terus bertambah.
Disatu sisi lain,
industri membutuhkan lahan atau tanah yang tidak sedikit, baik untuk lahan
industri itu sendiri, maupun untuk perumahan karyawannya jumlah ribuan tenaga
kerja. Untuk penzonaan lahan atau penzonaan peruntukan lahan sudah ditentukan
Pemda Karawang, agar sumber ketahanan pangan nasional terjaga dengan baik.
Dengan kata lain tidak boleh dialih fungsikan menjadi perumahan, ruko gudang
atau industri. Lahan sawah ya lahan sawah, harus ditanam padi bukan ditanam
ruko, gudang atau yang lainnya.
![]() |
Dokumentasi : Koran Berita |
Tapi kenyataannya,
dilapangan lain yang terjadi, banyak yang beralih fungsi, misalnya menjadi
perumahan. Seperti yang dipergoki oleh Wakil Bupati Karawang, di desa Lemah Mulya Kecamatan Majalaya, pembangunan
perumahan Lemah Mulya Indah langsung diminta untuk
menghentikan pembangunannya.
Saya selaku warga Kota
Karawang, salut dan angkat topi untuk Wakil Bupati Karawang Bapak Ahmad
Zamaksyari, bertindak dengan tegas dan berani, untuk menyelamatkan sumber
pangan nasional. Jika kita bandingkan dengan negara-negara di benua afrika
seperti Negara Sudan dan Ethopia, di negara ini bisa mencapai 100 orang yang mati
kelaparan, karena tanahnya sangat tandus tidak subur. Berbeda dengan tanah di
kita, sangat subur, airnya tidak pernah kering, tapi penanganannya tidak serius
masih banyak yang dengan mudah dialih fungsikan, terbukti dengan temuan oleh
Bapak Wakil Bupati Karawang ini. Padahal kita tahu rakyat lapar bisa berbuat
kriminal, bahkan bisa berontak ke negaranya, tentunya kita tidak ingin hal ini
terjadi.
Saya selaku warga
Karawang dan warga Republik tercinta ini, berharap jangan ada lagi kasus
semodel ini di kemudian hari. Dan kasus ini harus dicari dimana salahnya atau
dievaluasi kembali, sistemnya kah yang salah atau orangnya (pejabatnya) yang
salah. Bila yang salahnya ada di sistemnya, secepatnya harus diperbaiki, bila
orangnya (pejabatnya) yang salah harus diganti oleh yang lebih kompeten, mempunyai
integritas yang tinggi terhadap bangsa, negara
dan agamanya. Dan saya selaku warga Kota Karawang menunggu berita tindaklanjutnya
dari temuan ini. Terimakasih.
(mudah-mudahan
tulisan sederhana ini bermanfaat bagi kita semua)
Karawang, 31
Oktober 2017.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar