Sabtu, 29 Desember 2018

Restoran AB di Karawang


Restoran AB di Karawang
Kumpul semua....
habiss semuaaa
Untuk kesekian kalinya kami sekeluarga makan di restoran AB Karawang dan itu tiap  ada acara makan-makan di luar rumah, keluarga kami selalu memilih di retoran AB Karawang, menurut survey di keluarga kami restoran ini mempunyai kelebihan seperti rasanya tidak berubah semenjak pertama kali kami meyambangi restoran ini....selalu enak, kaya rasa dan harganya cukup kompetitif.
Menu Yang Komplit
syukur Alhamdulillah
Banyak ragam jenis makanan yang ditawarkan tidak terkunci pada makanan Indonesia, tapi makanan Jepang, Korea, Eropa dan lainya tersedia. Juga dari segi pelayanan yang selalu penuh dengan senyum dan ramah-ramah, dari pertama masuk hingga makanan disediakan.
Banyak pilihan rasa
Letaknya atau tempatnya sangat strategis, terletak di pusat Kota Karawang. Dekat dengan Mega Mall atau Ramayana yang jadi pusat kunjungan warga Kota Karawang, halaman parkirnya pun sangat luas bagi motor maupun mobil, kita tidak akan repot masuk dan keluar dari Restoran AB Karawang.
Masakan Indonesia yg kya rasa
Bisa disimpulkan Restoran AB Karawang selalu menyediakan makanan yang serba enak, kaya rasa, harga kompetitif dan sangat startegis lokasinya, bila anda dan keluarga bila ada waktu silahkan untuk mencicipi makanan agar tidak penasaran....., terimakasih.

Mudah-mudahan ulasan sederhana ini bermanfaat bagi kita semua.
Karawang 29 Desember 2018.

Rabu, 12 Desember 2018

Kota Karawang Sedang berbenah.


Kota Karawang Sedang berbenah.
Trotoar di depan Gor Panatayudha masih proses
Kota Karawang adalah kota industri yang sedang tumbuh pesat. Maka perlu pembenahan struktur perkotaan agar serasi dan guna mendukung dengan kondisi pertumbuhan ekonomi dan penduduknya.
Banyak perubahan yang sedang dibuat oleh Pemerintah Kota Karawang salah satunya adalah pembenahan saluran air dan trotoar agar bisa digunakan oleh pejalan kaki dengan normal dan layak.

Belum 100%
Saluran air banyak belum tersentuh perubahan hingga akan meluap bila hujan datang, mudah-mudahan dengan perbaikan saluran ini bisa mengatasi mengurangi dampak negatifnya. Perbaikan dan diperlebar agar penjalan kaki bisa menikmati trotoat dengan aman dan nyaman.

Masih banyak yang perlu dibenahi
Pembenahan saluran air dan trotoar dimulai dari pertigaan depan Mall Ramayan hingga lampu merah Suzuki kurang lebih 2 kilometer, bila selesai pekerjaan ini akan terlihat dampak indahnya, tertibnya dan bersihnya Kota Karawang.

Fasilitas olahraga butuh ruang nyaman
Tetapi seperti biasanya trotoar dimana saja bukan hanya di Kota Karawang saja, selalu dipenuhi oleh pedagang kaki lima yang menjamur dan sangat sulit untuk ditertibkan akibatnya tetap krodit penjalan kaki mengalah dan turun ke bahu jalan yang banyak kendaraan lalu lalang ..itu sangat berbahaya dan tidak elok.

Pedagang kakilima di GOR Panatayudha
Melalui tulisan sederhana ini kami berharap kepada Pemda Kota Karawang hendaknya bila trotoar yang sudah bagus dan baik dapat memberikan sepetak khusus untuk pedagang kaki lima yang berizin tentunya dan diatur ukuran atau luasnya, jamnya dan jaraknya, agar semua kepentingan bisa terwakili baik untuk pejalan kaki, pedagang kecil dan pengendara motor dan mobil, dan hingga terwujudnya Karawang “Interasih”.
 Mudah-mudahan tulisan sederhana ini bermanfaat bagi kita semua, terima kasih.
Karawang 13 Desember 2018.

Sabtu, 01 Desember 2018

Jadwal Kereta Api Bandara Sukarno-Hatta Dan Bandara Kualanamu Medan

Jadwal Kereta Api Bandara Sukarno-Hatta Dan Bandara Kualanamu Medan



Alur ke SH dan Kualanamu

Alur ke Bandara Sularno-Hatta.

Jadwal ke Bandara Kualanamu
Jadwal ke Bandara SH

Mudah-mudahan informasi ini membantu anda, terima kasih.
Karawang, 2 Desember 2018.

Jumat, 30 November 2018

Naik Kereta Api Dari Medan Ke Bandara Kualanamu.



Naik Kereta Api Dari Medan Ke Bandara Kualanamu.
Hotel Grand Inna di pusat kota Medan
Nuansa sejarahnya kental sekali
Pengalaman baru buat saya naik kereta api ke Bandara Kualanamu. Padahal naik kereta api adalah makanan sehari-hari, karena saya kerja di jakarta dan rumah di Karawang tiap hari dilaju alias pulang pergi naik kereta api, jadi tidak yang aneh.
Nikmatnya makan durian 
Bermula dari ajakan teman saya yang punya urusan di Medan dan saya diuruh untuk mengawalnya he he he  mirip bodyguard, padahal agar bisa bantu angkat-angkat koper, karena kebiasaan orang-orang kita bila datang dari satu daerah adalah wajib membawa oleh-oleh walaupun di daerah sendiri sudah ada dan banyak tersedia seperti durian, kue lapis, kue bibika ambon.
Foto-foto sejarah hotel 
Enaaaak duriannya
Jadwal keberangkatan
Atas arahan teman saya, kami berdua di arahkan untuk menginap di Hotel Grand Inna alasannya dekat dengan keramaian atau pusat kota Medan seperti lapangan Merdeka tempat tua muda melakukan kegiatan di luar rutinitasnya ada yang berolah raga atau santai menikmati kuliner yang tersedia komplit. Selain itu suasana Hotel Inna sangat klasik dan modern, bisa dilihat ornamen atau foto-foto yang menempel di dindingnya semua foto-foto lawas, juga makanannya enak-enak.

Suasana yang damai
Bila makan di luar hotel kami berdua selalu makan di restoran Padang di Jalan Palang Merah simpang Jalan Perniagaan sungguh sangat enak sekali...nambah hingga 3 kali..he he he. Juga kita mampir ke Durian Ucok dan Si Bolang Durian yang sudah sangat terkenal, bila ke Medan tidak mampir ke Durian Ucok sama dengan belum ke Medan..he he he.
Stasiun Kereta api Medan di depan Hotel Grand Inna
Pada hari ke 3 kami harus pulang memakai pesawat yang pertama berarti masih pagi, dan kami memilih naik kereta api ke Bandara Kualanamu. Padahal teman yang di Medan sudah siap mengantar ke Bandara Kualanamu dan Hotel Grand Inna sudah ada mobil yang siap mengantar ke Bandara Kualanamu, tetap kami ingin naik kereta api walaupun sebelum subuh kita harus sudah ada si stasiun kereta api mengejar jadwal keberangkatan pesawat pertama.

Sarapan 13 rasa
Jarak Medan ke Bandara Kualanamu  tidak lebih dari 30 Kilometer dan dapat ditempuh hanya 30 menit sangat singkat dan tanpa hambatan sekalipun, masih ada waktu untuk sarapan di bandara sebelum naik ke pesawat, juga harga tiketnya cukup terjangkau Rp.100.000,- sangat seimbang dengan pelayannya. Berarti kami memilih moda transportasi kereta api ke bandara Kualanamu adalah pilihan yang cepat dan tepat. Dan pukul 10 pagi sampai dengan selamat di Karawang tercinta ini.

Mudah-mudahan ulasan sederhana ini bermanfaat bagi kita semua, terima kasih.


Karawang, 1 Desember 2018.




















Rabu, 28 November 2018

Otak Otak Ase Di Pangkal Pinang.


Otak Otak Ase Di Pangkal Pinang.

OtakOtak Ase Pangkal Pinang Babel


Untuk pertama kalinya saya berkunjung ke Kota Pangkal Pinang Propinsi Bangka Belitung, atas undangan teman sekolah, sekarang beliau bermukim di Kota Pangkal Pinang dan sudah berkeluarga dengan warga Pangkal Pinang.
Kuliner lainnya banyak
Makan sendiri orang lain tidak boleh
Rencana awal saya akan menggunakan kereta api, mengingat jalan tol Jakarta Cikampek suka macet tanpa bisa ditebak, saya trauma dengan kemacetan di jalan tol ini, karena pernah terjebak macet dan berujung saya harus beli tiket baru he he he. Tetapi untuk keberangkatan kali ini saya memberanikan diri untuk memakai Bis Damri menuju Bandara, karena keberangkatan pesawatnya sore hari dan saya berangkat pagi hari kira-kira jam 07.00, seandainya terjadi macet cukup lama, masih ada waktu karena pesawat saya berangkatnya sore hari. Juga sekarang Pool Damri di Kota Karawang tepat di komplek pertokoan Grand Taruma sudah dibuka untuk memudahkan warga Kota Karawang yang akan bepergian menuju Bandara Sukarno-Hatta.

Mengundang selera
Singkat cerita saya sudah di Pangkal Pinang dan diajak oleh teman saya untuk menikmati makanan khas Kota Pangkal Pinang yaitu Otak-Otak Ase. Dalam benak saya yang namanya otak-otak adalah cemilan yang tidak asing lagi bagi saya, dimana saja mudah untuk ditemui apalagi di Kota Karawang kota industry yang sangat berkembang dengan segala fasilitasnya berikut dengan kulinernya.
Asyiknya makan bersama
Ternyata setelah mencicipi sedikit saja Otak Otak Ase, lidah saya kaget kok lain rasanya dengan otak otak yang sering saya beli di Karawang, sungguh luar biasa enak…., dan didukung dengan cemilan lainya…, tetap rasanya enak.
Bukti enaknya Otak-Otak Ase
Maaf bukan saya promosi, bila anda berkunjung ke Kota Pangkal Pinang sebaiknya menyempatkan untuk mampir ke Otak Otak Ase, dan bebaskan perbedaanya lidah anda merasakannya.

Mudah-mudahan ulasana sederhana ini brmanfaat bagi kita semua, terima kasih.
Karawang, 27 Nopember 2018.


Sabtu, 24 November 2018

Rumah Singgah Karawang di Bandung


Rumah Singgah Karawang di Bandung

Plakat Peresmian Rumah Singgah Karawang Di Bandung
(Dokumentasi : La Ode Ahmad.com)


Masalah kesehatan dan pengobatan masyarakat dimana-mana hampir ada di tiap Propinsi dan Kabupaten/Kota seperti selalu menjadi permasalahan yang tidak berujung selalu timbul masalah-masalah baru, baik yang ditimbulkan oleh masyarakat itu sendiri maupun intensitas koordinasi dan sosialisasi, pengawasan dan evaluasi antar instansi Pemerintah Pusat dan Pemerintah Propinsi dan Kabupaten/kota belum tepat sasaran, atau masih adanya egosektoral di masing-masing stakeholder. Yang dampaknya terlambatnya dan makin menumpuknya permasalahan untuk ditangani atau diselesaikan dengan cepat dan tepat oleh masing-masing stakeholder.


Gunting Pita Bersama Para Pejabat
(Dokumentasi : Taktik.co.id)
Masalah yang sering ditimbulkan oleh masyarakat itu sendiri berkaitan dengan kesehatan adalah masalah biaya dan terlambatnya untuk berobat ke Puskesmas atau klinik terdekat, padahal Puskesmas sudah ada di tiap kecamatan dan siap untuk melayani masyarakat untuk berobat dan ambulance yang siap mengantar pasien ke rumah sakit. Setelah penyakit itu kronis baru pasien itu dibawa ke rumah sakit, alasannya klasik yaitu keterbatasan biaya yang dipunyai masyarakat, tentunya bila langsung ke rumah sakit ada tahapan SOP yang diloncati, inipun jadi permasalahan tersendiri, baik masyarakat maupun aparatur pemerintah yang melayaninya.

Upaya Pemerintah sudah mengatasi permasalahan kesehatan ini sudah dipikirkan dan tidak sedikit mengeluarkan biaya, dari pembangunan Puskesmas, penyediaan ambulance, obat-obatan dan penyedian para medis, bahkan Pemerintah mengeluarkan berbagai jenis kartu untuk meringankan beban masyarakat dalam pembiayaan seperti kartu untuk seperti Gakin, Jamkesmas, Jamkesda, BPJS dan lain sebagainya. Tetapi permasalahan tetap ada bahkan lebih dari perkiraan kita, masalah pengurangan biaya sudah bisa tangani, tetapi biaya lain yang harus dipikul oleh masyarakat tetap ada, seperti biaya hidup bagi pasien dan keluarganya selama perawatan di rumah sakit, biaya tranportasi bolak-balik ke rumah sakit dan itu cukup lumayan besar dan sangat memberatkan bagi masyarakat yang tidak mampu. Seperti masyarakat yang berobat harus dirujuk ke rumah sakit tingkat propinsi seperti rumah sakit Hasan Sadikin di Bandung atau RSCM di Jakarta.


Siap melayani masyarakat Karawang
(Dokumentasi : Karawangkab.go.id)
Untuk meringankan beban yang dipikul oleh masyarakat Karawang yang berobat dirujuk ke rumah sakit Hasan Sadikin Bandung. Mulai tanggal 12 September 2018 hari Rabu jam 09.00 WIB di Jalan Tawakal No. 19 Sukajadi Bandung, Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana telah melakukan terobosan baru dalam pelayanan kesehatan kepada masyarakat Karawang dengan meresmikan Rumah Singgah, agar masyarakat Karawang yang berobat tidak perlu bolak-balik Karawang Bandung yang cukup memakan waktu, biaya dan tenaga.

Menurut informasi dari Dinas Kesehatan Karawang ”bahwa rumah singgah dimaksud mempunyai 6 kamar dengan 2 orang petugas yang siap membantu pasien dan keluarga pasien, bahkan pasien selama tinggal di rumah singgah tanpa dipungut biaya, dan mendapat makan 3 kali sehari untuk pasien dan seorang pendamping pasien tentunya dari pihak keluarga pasien. Selain itu fasilitas rumah singgah juga mempunyai 1 unit ambulance yang siap dtempat. Adapun masyarakat Karawang yang bisa menempati rumah singgah ini harus mempunyai surat rujukan dari RSUD Karawang, KTP Karawang dan KK Karawang”.

Saya selaku masyarakat Karawang mengapresiasi apa yang sudah di lakukan oleh Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana beserta jajaran dalam rangka pelayanan kesehatan masyarakat Karawang tercinta ini, dan semoga Dzat Yang Maha Agung melimpahkan rahmat dan hidayat kepada mereka yang sudah menumpahkan pikiran dan tenaga untuk meringankan beban masyarakat Karawang.

Mudahan-mudahan ulasan sederhana ini bermanfaat bagi kita semua, terima kasih.
Karawang, 14 Nopember 2018.


Jumat, 16 November 2018

Filosofi Pohon Pisang Dalam Kehidupan Kita.


Filosofi Pohon Pisang Dalam Kehidupan Kita.
Sebelum berbuah tidak mati
Dalam pembelajaran berkehidupan atau bermasyarakat, tidak harus melalui jalur formal biasa yang ada kurikulumnya, ternyata alampun memberikan pembelajaran kepada kita, hanya kita luput memperhatikan pembelajaran dari alam yang kita pijak ini.

Salah satunya pembelajaran dari pohon pisang yang tidak asing bagi kita, apalagi kita hidup di Indonesia banyak ragamnya pohon pisang dari sabang sampai merauke. Kita akui pemahaman pohon pisang hanya sampai ke buahnya yang banyak manfaat bagi kita, baik dari segi kesehatan maupun yang dari perekonomian.

Tiap daerah mempunyai dan memberikan nama yang berbeda-beda, tapi sekurang-kurang kita dapat mengenal nama sebagai berikut : Pisang Kapas, Pisang Raja Sereh, Pisang Kepok, Pisang Uli, Pisang Tanduk, Pisang Nangka, Pisang Ambon, Pisang Moli, Pisang Bangkawulu, Pisang Batu, Pisang Uli, Pisang Mas, Pisang Raja dan sebagainya.

Kegunaanya bermacam-macam seperti menurunkan tekana darah tinggi, memperbaiki pencernaan, meningkatkan kesehatan jantung, menumbuhkan sel baru dan sehat, kaya akan vitamin C, melawan anemia dan menekan rasa lapar (saya kutip dari beberapa atikel).
Tetapi menurut “elmu kirat” dibalik semua itu diatas ada pembelajaran dari pohon pisang yang perlu kita cermati, karena sangat berhubungan dengan suasana pergaulan dalam kehidupan sehari-hari, yaitu :

1.    Pohon pisang yang belum berbuah, bila kita tebang pohonnya,  tidak akan mati,  esok harinya akan tumbuh tunas baru dibekas batang yang ditebang. Akan tetapi bila sudah berbuah dan buahnya diambil, maka pohon pisang itu tidak lama lagi akan mati sendiri walau tanpa ditebang batang.
Pembelajarannya adalah pohon pisang tidak mati sebelum berbuat kebaikan atau hal yang bermanfaat kepada lingkungan…, bagaimana dengan kita?????.

Punya anak tidak punya bapak
2.    Sisi negatifnya adalah pohon pisang mempunyai anak tanpa bapak. Pembelajarannya adalah nasihat kepada keluarga kita yang mempunyai saudara perempuan jangan terjadi seperti pohon pisang punya anak tanpa bapak, apalagi jaman now serba canggih dan instan.

Apakah permirsa budiman sependapat dengan “elmu Kirata”???, mudah-mudahan ulasan sederhana ini bermanfaat bagi kita semua, terimakasih.

Karawang, 16 Nopember 2018..






Sabtu, 13 Oktober 2018

Karang Pawitan II di Kota Karawang


Karang Pawitan II di Kota Karawang
Kang Ombi tekun memberi makan dan minum

Seorang anak yg suka binatang peliharaan
Pada awalnya lapangan Karang Pawitan hanya diperuntukan untuk saran olah raga bagi warga kota Karawang dan sekitarnya, juga untuk upacara 17 agustus selalu dilapangan ini di pusatkan nya. Tetapi sekarang berubah dengan seiringnya bertambah jumlah penduduk kota Karawang, hingga sudah hampir jenuh dengan isi kegiatan dan selalu penuh oleh pengunjung yang datang ke lapangan Karang Pawitan, karena banyak pilihan untuk berkunjung ke lapangan ini bukan hanya untuk berolah raga tetapi berburu makanan atau jajanan yang banyak ragam sedia disini dari baso, mie ayam, mie aceh, martabak telor, martabak bangka dan lainnya, maupun hanya mengantar anak-anak untuk bermain mobil-mobilan, naik beca mini, atau motor mini.
Kandang sulit dibersihkan karena monyet sensitif
Masih ada kandang yang kosong

Makanya dibuat lapangan Karang Pawitan II letaknya tidak jauh dari lapangan Karang Pawitan I seberang saluran irigasi. Dengan fasilitas tidak jauh beda dengan lapangan Karang Pawitan I, seperti dibuatkannya jalur melingkar untuk olah raga lari atau untuk olah raga sepada sepatu roda yang cukup banyak peminatnya. Bedanya di lapangan Karang Pawitan I sudah banyak lapak pedagang kaki lima, disini masih terbilang dengan jari. Hanya saja akses kesana agak terhalang oleh banyak bangunan yang berdiri pinggir tanggul saluran irigasi, sebaiknya dibuatkan gapura sebagai tanda agar mudah dilihat oleh warga yang akan berkunjung kesana.
lapangan yg luas dan rapih
Pintu masuk tidak nampak jelas
Hanya segelintir pedagang kaki lima

Juga fasilitas kebun binatang kecil dibuatkan juga untuk daya tarik bagi anak-anak berkunjung kelapangan ini seperti kandang monyet baru terisi 5-6 kandang dengan jumlah monyet sebanyak 7 ekor monyet berbulu abu-abu. Menurut pengurusnya kang Ombi ”belum semua binatang yang ada di lapangan Karang Pawitan I dipindah ke sini, baru monyet saja”.

Kang sudah berpengalaman mengurus binatang primata ini, tiap hari memberikan makanan dan minum, hanya kecurigaan monyet terlalu tinggi, hingga sulit untuk membersihkan kandangnya yang kotor, hingga terkesan mengurusnya tidak serius, padahal kang Ombi mengurus dengan serius hanya saja monyetnya yang curiga terlalu tinggi hingga gagal paham......he he he. Hingga perlu inovasi sederhana untuk membersihkan kandangnya tanpa ada gangguan dari penghuninya. Padahal kang Ombi sudah lama mengurus mereka harusnya sudah mengenal, tapi tetap monyet... curiganya tinggi sekali dan susah diatur..........he he he.  
 Cabang olah raga sepatu roda tinggal pakai

Terlepas dari permasalah itu, saya selaku warga kota Karawang mengucapkan terima kasih atas fasilitas yang sudah disediakan dan dipikirkan untuk warga kota Karawang, tentunya tidak mudah untuk memeliharanya dibanding membangunnya.


Mudah-mudah tulisan sederhana ini bermanfaat bagi kita semua, terima kasih.
Karawang, 13 Oktober 2018.



Jumat, 12 Oktober 2018

Filosofi Pohon Bambu Dalam Dunia Politik





Filosofi Pohon Bambu Dalam Dunia Politik
Puhu atau pangkalnya pohon bambu tidak bergeser walaupun ada angin besar

Pohon bambu pohon yang sangat familiar dengan warga kita, karena hampir di pelosok negeri kita pohon bambu bisa tumbuh dengan subur. Pohon bambu banyak jenisnya kurang lebih 150 jenis bambu yang tumbuh di negeri kita. Kegunaannya beragam seperti untuk pagar, tiang rumah, dinding rumah, plafon rumah, rakit, tali, alat musik, alat untuk keperluan rumah tangga ( sebelum plastik merajalela bambu merupakan bahan utama untuk alat rumah tangga ), bahkan untuk bahan makanan dan sayuran seperti rebung/iwung atau bambu muda.
Alam memberikan pembelajaran untuk bijaksana


Selain itu pohon bambu mempunyai filosofi untuk kita pikirkan dan praktek dalam kehidupan sehari-hari, khususnya dalam kehidupan berpolitik seperti tahun depan karena tahun 2019 adalah tahun pemilihan Presiden negeri kita ini.

Seperti pengalaman yang sudah-sudah setiap ada pemilihan umum baik itu untuk pemilihan anggota Dewan, Bupati, Gubernur atau Presiden selalu diikuti oleh kegaduhan-kegaduhan yang bisa memancing terpecahnya keragaman, keguyuban, keharmonisan dan kekeluargaan bangsa yang sudah terbina ratusan tahun ke belakang.
Ujung pohon bambu yang selalu beradu

Umumnya kegaduhan-kegaduhan terjadinya di akar rumput atau di kalangan bawah, di kalangan atas atau kalangan elite hampir tidak pernah terjadi kegaduhan seperti kegaduhan yang terjadi di kalangan bawah atau masyarakat biasa. Tidak boleh mendengar isue-isue atau pendapat yang miring sedikit...langsung gaduh. Lebih miris lagi kegaduhan diikuti oleh tindakan anarkis....., sungguh memprihatinkan dan memalukan sebagai bangsa yang mempunyai budaya toleransi tinggi yang sudah hidup dalam prikehidupan berbangsa dan bernegara sejak dahulu kala, kalah oleh kepentingan sesaat dan terbatas.

Ini sudah digambarkan atau diperlihatkan oleh pohon bambu yang tumbuh di sekitar kita, tapi luput dari perhatian kita. Tentunya kita akan bertanya dimana letak pembelajaran pohon bambu kepada kita ?????.
Ujungnya dibaratkan rakyat kecil yg selalu beradu

Menurut “elmu kirata”, bila kita dekat atau tinggal dekat serumpunan pohon bambu, kita sering mendengar suara-suara krak-krak yang dihasilkan oleh  gesekan-gesekan ujung pohon bambu yang tertiup angin, bahkan ada ujung batang atau ujung bambu yang patah akibat gesekan itu. Dengan tiupan yang kecilpun ujung bambu selalu bergesekan, apalagi dengan tiupan angin yang kencang gesekannya akan mengeluarkan bunyi yang keras, bila terjadi dimalam hari akan menakutkan, tetapi puhu atau pangkal pohon bambu tidak bergeser sedikitpun walaupun angin bertiup sangat kencang tetap diam ditempatnya. 

Dalam kehidupan berpolitik, khsususnya dalam menghadapi pemilihan umum, yang selalu diikuti oleh kegaduhan yang sering terjadi di kalangan bawah atau dimasyarakat langsung, bahkan tidak sedikit berujung kepada bentrok fisik secara langsung hingga berdarah-darah untuk membela kepentingan yang sesaat, atau membela kepentingan satu warna padahal kita hidup berwarna sejak dulu kala. Di kalangan atas atau kalangan elite apakah sama dengan gaduhnya dengan kalangan bawah..., tentu tidak mereka bahkan bisa duduk bareng, ngobrol bareng, ngopi bareng seperti tidak ada permasalah diantaranya, bahkan mengeluarkan darah setetespun mereka tidak pernah, saya kira sudah cukup darah yang diteteskan oleh bangsa kita sewaktu bangsa ingin lepas dari belenggu penjajahan, jangan ditambah dengan tetesan darah yang kiranya tidak perlu.

Melalui tulisan sederhana ini saya ingin menyampaikan harapan kepada semua lapisan masyarakat, kalangan elite atau kalangan bawah hendaknya bisa menempatkan prilaku yang bijak dan santun terhadap isue-isue yang beredar di tengah-tengah masyarakat berkaitan dengan pemilihan umum, jago yang diusung atau warna yang dipakai. Khususnya golongan masyarakat yang tidak mempunyai kepentingan secara langsung, hanya mempunyai kewajiban untuk datang Tempat Pemungutan Suara atau TPS dan menyoblos pilihannya, tanpa harus di sampaikan pilihannya secara terbuka ke masyarakat, karena siapapun yang jadi Presiden, Gubernur atau Bupati itu pemimpin masyarakat semua tanpa kecuali, pilihan kita semua, kita dukung semua program-program beliau, karena kita harus yakin bahwa tidak ada pemimpin bangsa kita yang akan menjerumuskan rakyatnya ke jurang kemiskinan.

Mudah-mudahan opini ini bermanfaat bagi kita semua dan tidak ada maksud untuk menggurui. Terima kasih.

Karawang, 23 September 2018.