Jumat, 12 Januari 2018

Pelayanan SIM Online Di Karawang

Pelayanan SIM Online Di Karawang

Dokumentasi : Bpk.Bripka Rudi
 Mulai tanggal 8 Januari 2018, Kepolisian Republik Indonesia meluncurkan program baru yaitu pelayanan SIM Online kepada seluruh warga Indonesia. Maksud tujuannya adalah untuk memudahkan bagi masyarakat yang akan membuat Surat Izin Mengemudi (SIM) baru atau untuk memperpanjang SIM, tanpa harus mempertimbangkan KTP. 


Dulu pembuatan SIM harus mempertimbangkan KTP, jika KTPnya Bandung harus membuat SIMnya di Bandung. Jika KTPnya Surabaya, harus membuat SIM di Surabaya. Sekarang dengan adanya pembuatan SIM Online tidak terhambat oleh KTP, di Kota/Kabupaten mana saja bisa membuat SIM. Bila Anda berada di Kota Karawang cukup datang ke Satpas SIM Online Polres Karawang di Jalan Surotokunto Klari.

SIM Online ini mempunyai kelebihan atau keunggulan dimana masyarakat tidak perlu pulang kampung untuk membuat SIM Baru atau untuk memperpanjang SIM. Cukup datang ke Polres setempat atau Satpas Polres di Kota/Kabupaten mana saja. Bila kita akan membuat SIM baru, cukup membawa E-KTP yang masih berlaku. Dan untuk memperpanjang SIM, cukup membawaE-KTP yang berlaku dan SIM Lama.


SIM
Persyaratan
Keterangan
1
Baru/Pertama
Surat Keterangan Sehat Dari Dokter
E-KTP
Masih Berlaku (Kota/Kabupaten seluruh Indonesia)





2
Perpanjangan
Surat Keterangan Sehat Dari Dokter
E-KTP + SIM (lama)
E-KTP + SIM (lama) Harus sama nama dan alamatnya

Contoh :
  1. Pada hari ini Anda sedang berkunjung ke Karawang, Anda ber KTP Kebumen, Anda bisa memperpanjang SIM Anda di Karawang tanpa harus pulang kampung ke Kebumen.
  2. Anda sedang mencari pekerjaan di Karawang, persyaratannya harus punya SIM, Anda bisa membuat SIM Baru/Pertama di Karawang, cukup datang ke Polres Karawang. Tidak perlu pulang kampung ke Kebumen.
Jam buka pelayanan :

HARI
JAM
TEMPAT
1
SENIN – JUM’AT
08.00 – 15.00
POLRES KARAWANG
2
SABTU
08.00 – 12.00
POLRES KARAWANG

Dokumentasi : Bpk. Bripka Rudi

Mudah-mudahan ulasan ini bermanfaat bagi kita semua. Terima kasih.

Karawang, 8 Januari 2018.

Cukur Rambut Di KW 5 Guro 3 Karawang

Cukur Rambut  Di KW  5 Guro 3 Karawang
Kang Asep AYI ti Garut
Salah satu bisnis yang cukup menjanjikan di Karawang adalah jasa tukang cukur rambut. Penyebabnya adalah makin bertambahnya jumlah penduduk Karawang yang sangat signifikan, karena Karawang daerah industri yang sedang berkembang. Otomatis jadi pusat tujuan warga untuk mencari peruntungan, salah satunya yaitu kang Asep Ayi berasal dari Kota Garut, tepatnya dari kampung Cisurupan Desa Sirnajaya Kabupaten Garut. Rata-rata tukang cukur di Karawang berasal dari Kota Garut, hm.....jangan-jangan disana ada pabriknya he he he.

Sedang beraksi
Dengan hanya mengandalkan ilmu mencukur rambut, mau berusaha di Karawang walaupun cukup banyak orang berprofesi ini, tidak takut kehabisan rezeki di usaha ini, Alloh YME Maha Adil kepada mereka yang mau berusaha pasti ada rezekinya tutur beliau datar saja. Selepas tamat sekolah langsung terjun ke bisnis ini, lebih enak usaha sendiri, dibanding kerja sama orang lain he he he ujar beliau…………..masuk diakal…., karena rambut akan tumbuh terus selama napas orang maseh keluar masuk hidung alias masih hidup…..he he he.

Di KW 5 Guro 3
Lokasi usaha beliau ini, terbilang cukup strategis pas di ruko pertigaan KW 5 atau Guro 3. Tempatnya cukup refresentatif ruangan ber AC, TV, bersih, tempat parkir cukup, dan yang terpenting adalah pelayanan yang ramah ke pelanggan yang datang, tidak membeda-bedakan. Walaupun terlihat berbeda dengan yang lain, masalah tariff .., itu relative bisa terjangkau, buka mulai jam 08.00 sampai dengan jam 21.00 WIB.

Menjadi rapi kembali




Mudah-mudahan ulasan sederhana ini bermanfaat bagi kita semua, terimakasih.


Karawang, 13 Januari 2018.

Kamis, 11 Januari 2018

Antara Karawang dan Bau Bau Buton

Antara Karawang dan Bau Bau Buton


Rumah Tradisional Buton

Pada akhir bulan Nopember 2017, untuk kedua kalinya Jeki Siang dan Jeki Malam diajak pihnik oleh temen ke Bau Bau Buton. Sungguh sangat senag sekali mereka, karena nama Buton sudah dikenal sejak dibangku SD impres, pulau ini terkenal dengan tambang alamnya yaitu aspal, satu-satunya di negeri kita pulau penghasil aspal alam, mungkin di dunia, yang pertama kali Jeki Siang dan Jeki Malam diajak ke Lampung.

Ramfi Travel
Tidak seperti biasanya Jeki Siang dan Jeki Malam ke Bandara Sukarno Hatta naik bis Damri dari terminal Klari Karawang. Kali ini Jeki Siang dan Jeki Malam bersama temannya yang mengajak ke Bau Bau Buton, naik kereta api dari Karawang ke Kemayoran, karena menggunakan bis ke bandara Sukarno Hatta, di jalan tol nya suka macet dan tidak tentu jam macetnya, karena banyak pekerjaan kontruksi seperti pekerjaan jalan kereta api cepat Jakarta Bandung, pekerjaan kereta layang Jakarta Bekasi dan pekerjaan jalan layang tol. Karena naik pesawat yang jam 01.00 WIB alias tengah malam, kami berangkat dari rumah jam 15.00 WIB naik ojek ke stasion Karawang dilanjut naik kereta api ke Kemayoran, setelah sampai di 


Kemayoran, naik cator atau beca motor atau dulu mah disebut anglingdarma, cukup murah ongkosnya hanya Rp.10.000,- sudah sampai di Pool Damri untuk melanjutkan ke Bandara Sukarno Hatta. Maskapai yang kami naiki adalah Garuda, maskapai kebanggaan kita semua.

Hotel Calista
Di terminal 3 Sukarno Hatta, kami sampai kira-kira jam 21.00 WIB, banyak waktu untuk menunggu pesawat jam 01.00. Terminal 3 ini masih baru, tapi masih ada yang masih dalam proses penyelesaian atau finishing. Seperti Kereta Layang atau Kalayang, kereta api Jakarta Bandara Sukarno Hatta. Tapi sekarang mah sudah selesai walaupun perlu pembenahan. Terminal 3 ini sangat luas, hampir semua fasilitas untuk kenyamanan penumpang sangat diperhatikan, restoran-restoran, toko kue, butik, toko buku, semua tersedia lengkap. Untuk perokokpun tidak lupa pengelola bandara menyediakan smoking area. Petunjuk-petunjuk arah, informasi keberangkatan dan kedatangan pesawat sangat mudah di dapat, toiletpun banyak dan sangat bersih. Petugasnya ramah-ramah melayani para penumpang yang kesulitan membutuhkan informasi lainnya.

Taman Kamali yg ramai disore hari
Tanpa terasa kami muter-muter terminal ini, hingga mendekati jam keberangkatan pesawat jam 01.00 WIB. Setelah mengikuti prosedur memasuki pesawat dan mendapatkan tempat duduk, Jeki Siang dan Jeki Malam langsung tertidur  ya memang jam tidur jam 01.00 mah.

Pagi hari Taman Kamali bersih dari pedagang kaki lima
Pemirsa budiman waktu tidur mah tidak perlu diceritakan, karena sayapun selaku penulis tidak tahu harus cerita apa…he he he, mimpi saja tidak tahu. Kira-kira jam 04.00 WIB waktu Indonesia Bagian Timur pesawat sudah mendarat dengan mulus di Bandara Sultan Hasanudin Makassar Sulawesi Selatan, ganti pesawat meneruskan ke Bau Bau Buton. Pesawat yang akan membawa Jeki Siang dan Jeki Malam ke Bau Bau Buton adalah pesawat ATR 72-600, pesawat ini berbaling-baling bukan pesawat jet, karena bandara di Bau Bau Buton cukup kecil, hanya pesawat kecil yang bisa mendarat di bandara ini, penumpangnyapun hanya cukup untuk 78 orang. “Jek..., ente yakin neh pesawat bisa terbang Cuma ngandelin 2 kolecer???” Jeki Siang bertanya-tanya seperti kurang yakin, “yakinlah bisa, emang pesawat ini buatan ente he he he, disuruh bikin tiang bendera..jadinya tusuk gigi” jawab Jeki Malam enteng sekali.

Kepala naga di Tama Kamali

Kira-kira jam 07.00, pesawat yang kami tumpangi mendarat dengan mulus di Bandara Betoambari Bau Bau Buton..”alhamdulillah” Jeki Siang teriak dalam hatinya sampai dengan selamat di pulau aspal Buton. Dilanjutkan menumpang taksi bandara ke Hotel Calista, di tengah kota Bau Bau, dipinggir pantai Kamali yang selalu ramai pada sore hari, banyak warga kota Bau bau berkumpul menikmati indahnya suasana di sore hari.


Ekornya tertinggal 6 Km.
Setelah cek in di Hotel Calista, mereka langsung beristirahat, karena mereka kurang tidur sejak kepergian dari Karawang. Sorenya mereka terbangun dipaksa bangun oleh perut yang kosong he he he ternyata mereka lebih mementingkan rasa ngantuk dulu.








Tukng Jamupun ada di Taman Kamali
Ternyata mereka tidak salah pilih hotel, karena Hotel Calista ini di pusat keramaian, jadi tidak sulit untuk makan malam tinggal pilih saja buanyaak pilihan dari nasi ke minuman tradisional. Dekat ke pantai, juga dekat ke pelabuhan yang cukup besar, karena kapal besar sekelas Kambunapun mampir ke pelabuhan Buton ini. Rupanya Pemerintah Kota Bau Bau memberikan kebebasan kepada warganya untuk beraktifitas apa saja di Taman Kamali ini. “Besok ente berdua aja muter-muter kota Bau bau ini, nanti ente di pandu ama orang “Ramfi Travel”, biar tidak nyasar” temannya memberi petunjuk kepada Jeki Siang dan Jeki Malam untuk kegiatan besok hari.

Salah satu meriam di benteng Keraton Buton
Kriiing kriiiing bunyi telepon kamar hotel membangunkan Jeki Siang dan Jeki Malam, “halo selamat pagi Bapak jeki sudah ada yang menunggu di lobi” saut petugas hotel, “ baik pa, terimakasih nanti saya ke lobi” jawab jeki Siang. “Siapa yang nunggu di lobi, ke Bau Bau aja baru kali ini... siapa ya???” gerentes hatinya, Jeki Siang bergegas menuju lobi. “ Selamat pagi pa Jeki, perkenalkan saya bapak Ain dari Ramfi Travel, saya disuruh teman bapak untuk mengantar bapak Jeki keliling kota Bau Bau, ,bapak Jeki sudah sarapan???” Bapak Ain memperkenalkan diri, “belum, saya mandi , terus sarapan” jawab Jeki siang, “baik pa , saya tunggu disini” jawab Bapak Ain dengan sopan. “Tapi Pa Ain kok bisa langsung tahu saya Jeki”, “Tahu Pa, kan saya sudah dikirim foto melalui WA oleh teman bapak” jawab Pa Ain, Jeki Siang cuma melongo saja.

Masjid kebesaran Keraton Buton
Setelah semua beres, mandi beres, sarapan beres tinggal keliling kota bau bau yang belum beres, baru mau berangkat. Sebelum masuk ke mobil jemputan Jeki Siang memperhatikan sekeliling Taman Kamali. “Jek ente perhatikan ada yang aneh ngga ???” Tanya Jeki Siang, “apanya yang aneh Jek” Jeki Malam balik bertanya, “itu lapangan kok bersih sekali tanpa ada bekas-bekasnya para pedagang kaki lima, padahal semalam kita lihat banyak sekali barang-barang dan gerobaknya para pedagang”, “ betul juga Jek, malah sekarang banyak anak sekolah yang sedang berolah raga disini” Jeki Malam pun keheranan.

Pemda Buton
“Pa Ain, emang tiap hari begini???? Tanya Jeki Siang ke Pa Ain. “apa nya yang tiap hari bapak Jeki???’Pa Ain balik tanya belum faham arah pertanyaan jeki Siang, “Itu taman langsung bersih ngga ada bekas-bekas para pedagang kaki lima , padahal kita tahu bahwa malam hari banyak sekali para pedagang kaki lima” jawab jeki Siang, “ Betul Pa Jeki, ini tiap hari begini, Pemda Bau Bau mempersilahkan warganya untuk memanfatkan Taman Kamali untuk berdagang asal pagi-paginya harus bersih dari gerobak dan barangnya”, “ waaah hebat sekali ya, warganya nurut, ngga kayak dikit....” timpal Jeki Malam tidak meneruskan kalimatnya, membekap mulutnya sendiri.

Makanan khas Buton

“Jadi kita mau kemana neh” tanya Pa Ain, “lah saya mah terserah Pa Ain saja” jawab Jeki Siang, “ Baik, kalo begitu kita mulai dari Taman Kamali ini, Bapak Jeki tahu kan patung kepala naga???”, “ tau-tau “ Jawab Jeki Siang dan jeki Malam kompak, “nah itu, kalo bapak Jeki belum tau, bahwa itu adalah naga terpanjang sedunia”, “terpanjang di dunia hua ha ha ,  Cuma paling ada 3 meteran terpanjang di dunia dimana pa Ain hua ha ha” Jeki Malam sambil terbahak bahak, “nanti saya buktikan “jawab pa Ain dengan santai. “Eh...saya belum kenal, kalo yang ini Bapak Jeki” tanya pa Ain ke jeki Malam, “ Sama Pa Ain saya juga Jeki” jawab jeki Malam,” Hah....he he he”  pa Ain terkekeh dan agak bingung, “ ooo  jadi ini bapak Jeki A dan Ini bapak Jeki B, biar gampang membedakannya he he he” kata pa Ain tetep sambil terkekeh. “Bukan Jeki A dan Jeki B , tapi Jeki Siang dan Jeki Malam”ralat Jeki Malam.

Pesawat Garuda yg membawa kami ke dan dari Buton
Rupanya Jeki Malam risi di panggil “bapak” kesannya sudah tua. “Jek gimana seh penulis, kita sekarang dipanggil bapak, emang kita berdua sudah tua apa” Jeki Malam agak protes dan agak melotot, “ jangan ke saya atuh kalo mau protes tuh ke penulis. “Kagok Jek, terusin aja he he he”  jawab penulis he he he.

Rumah Tradisional Buton
“Yu kita lanjut ke sana ke ekor naga” kata pa Ain sambil tangannya menuju ke arah bukit di belakang kota Bau Bau. Merekapun berangkat ke empat dimana ekor naga masih tertinggal. Lain di Buton lain di Jakarta, tidak mengenal macet merekapun cepat sampai ke tempat tujuan.

“ini mah kantor Pemda Bau Bau, mana ekor naganya pa Ain” tanya Jeki Malam penasaran. “tuh..” jawab pa Ain sambil menunjuk ke arah ekor naga di seberang jalan. “oooo” Jeki Malam terheran-heran, “betul juga ya apa yang diomongin pa Ain, naga terpanjang sedunia adanya di BauBau Buton, berapa kilo dari sini ke kepala naga di Pantai Kamali, pa Ain” tanya Jeki Malam, “ ya kurang lebih 6 kilometer, sekarang bapak Jeki percaya disini ada naga terpanjang sedunia he he he” jawab Pa Ain sambil tertawa kecil.

Pantai yg sangat indah di Buton
Pemandangan di tempat ekor naga ini sangat mengagumkan hampir seluruh kota Bau Bau terlihat, pantainya yang indah, bandara Betoambari, pesawat yang landing dan take off pun terlihat dengan jelas dari sini.


Masih banyak panatai yg indah di Buton
“Gimana sudah puas bapak Jeki????, kalo sudah kita sekarang ke Keraton Buton yang terkenal dengan benteng yang sangat luas, bahkan paling luas sedunia.”ajak Pa Ain. Merekapun melaju ke Keraton Buton dan langsung memutari tembok benteng Keraton. “ya pantas saja benteng ini tidak bisa ditembus oleh penyerang dari laut, benteng ini terbuat dari batu cadas yang keras, juga terjal posisinya, dan mempunyai puluhan meriam yang besar-besar”celetuk Jeki Siang.

Cator ada di Buton
Menurut infomasi, uniknya Kesultanan Buton ini adalah hirarki kepemimpinannya berbeda dengan kesultanan atau kerajaan lain. Disini Sultan dipilih, bukan keturunan seperti lumrahnya kesultanan di Jawa, dan yang terpilih jadi Sultan adalah yang menguasai martabat tujuh. Yang dipilih dan yang memilihpun berbeda golongan. Untuk lebih jelasnya Pemirsa budiman bisa tanyakan ke mbah Google he he he.  

Pantai yg biru
Setelah puas mereka berkeliling dan menikmati indah pemandangan di Keraton Buton. Pa Ain pun membawa mereka ke Buton Selatan tepatnya ke Batauga untuk melihat rumah-rumah penduduk Buton yang masih tradisional dan terpelihara dengan baik hingga kini.


Taxipun ada
Sore hari mereka sudah tiba Hotel Calista untuk istirahat. Bukan hanya melihat rumah tradisional Buton saja, merekapun menikmati makanan laut ciri khas Buton. Sepertinya mereka berdua cukup puas dengan ajakan dari Pa Ain. “Terima kasih Pa Ain saya berdua sudah diajak keliling Buton”. “baik pa Jeki sama-sama selamat istirahat” jawab Pa Ain.

Angkotpun ada
Sambil minum kopi di kedai yang buka di Taman Kamali Jeki Siang , Jeki Malam dan temannya berbincang-bincang pengalaman tadi siang . “Sebaiknya kita istirahat, kemas-kemas besok kita naik pesawat yang paling pagi dari sini, untuk oleh-oleh sudah ada, ngga perlu repot”, “apa oleh-olehnya???” tanya jeki Siang, “ Yang terkenal dari Buton adalah...”, “Aspoaaal”Jawab jeki Malam cepat.

Beca pun ada
Singkat cerita mereka sudah mendarat di Sukarno Hatta. “kita naik bis Damri aja ke Karawang, menurut info dari Google Maps , di jalan tol ke Cikampek normal, ngga macet”. Kurang lebih 3 jam mereka sudah sampai ke rumah masing-masing, dan membuka oleh-oleh Buton yang terkenal adalah Jambu Mede, bukan aspal seperti terkaan Jeki Malam. Terima Kasih.

Mudah-mudahan cerita sederhana ini bermanfaat bagi kita semua, tidak lupa kepada Bapak Ain kami mengucapkan terima kasih atas jasanya mengantar kami berkeliling Buton.

Karawang, 11 Januari 2018.