Tampilkan postingan dengan label SPIP. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label SPIP. Tampilkan semua postingan

Minggu, 16 Juli 2017

Ringkasan (Sangat sederhana) SPIP

Ringkasan  (Sangat Sederhana) SPIP


5 Unsur SPIP yg saling terkait
(Gambar : bahan ajar Diklat Maturitas SPIP)


Pengendalian merupakan salah satu unsur penting dalam proses manajemen, baik unit/organisasi swasta maupun unit/organisasi  pemerintah. Arti pengendalian itu sendiri adalah berupa upaya atau proses memantau kondisi yang terjadi dengan rencana pencapaian tujuan yang sudah ditetapkan sebelumnya. Pengendalian digunakan juga agar pencapaian tujuan unit tercapai dengan efisien dan efektif, terhindar dari masalah-masalah yang dapat menggagalkan pencapaian tujuan unit/organisasi.
Praktek bancakan uang rakyat
(Gambar : bahan ajar Diklat Maturitas SPIP)

Dalam proses pengendalian ini di Unit Pemerintah diharapkan adanya “laporan yang handal, kegiatan yang efesien dan efektif, keamanan aset negara, dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan”. Hingga terciptanya prinsip tata kelola Pemerintahan yang baik dan bersih (good & clean governance).
Budaya ini masih melekat pada diri kita
(Gambar : bahan ajar Diklat Maturitas SPIP)

Juga pengendalian ini diharapkan akan mendorong terciptanya pencegahan terhadap kegagalan dan percepatan dalam mencapai keberhasilan mencapai tujuan yang sudah ditentukan sebelumnya.
Selain itu Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, Pasal 59 ayat (1) dan (2) “ dalam rangka meningkatkan kinerja, transparansi, dan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara, Presiden selaku kepala pemerintahan mengatur dan menyelenggarakan pengendalian intern tersebut yang ditetapkan dengan peraturan pemerintah”.
Anggaran yang salah turun


Dan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah Pasal 33 ayat (1) disebutkan bahwa “ untuk meningkatkan keandalan laporan keuangan dan kinerja sebagaimana diatur dalam peraturan pemerintah ini, setiap entitas pelaporan dan akuntansi wajib menyelenggarakan sistem pengendalian intern sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan terkait”.


Harapan tinggal harapan, Pemerintah pada tahun 2008 mengeluarkan Peraturan Pemerintah Nomor 60 tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), agar terbentuk sistem yang standar dan seragam di semua unit Pemerintah Pusat dan daerah. Dengan kata lain bila kita bicara sistem pengendalian pada unit pemerintah, tidak ada sistem yang lain selain SPIP.
SPIP mempunyai 5 Unsur dan 25 Sub Unsur, terdiri :

Unsur
1.
Lingkungan Pengendalian
Sub Unsur
1.1.
Penegakan integritas dan nilai etika

1.2.
Komitmen terhadap kompetensi

1.3.
Adanya kepemimpinan yg kondusif

1.4.
Pembentukan organisasi sesuai dgn kebutuhan

1.5.
Pendelegasian wewenang dan tanggungjawab yang tepat

1.6.
Penyusunan dan penerapan kebijakan yg sehat tentang pembinaan sumber daya manusia

1.7.
Perwujudan peran aparat pengawasan intern pemerintah yg efektif

1.8.
Hubungan kerja yg baik dengan instansi pemerintah terkait.

Unsur
2.
Penilaian Resiko
Sub Unsur
2.1.
Identifikasi Risiko

2.2.
Analisis Risiko

Unsur
3.
Kegiatan Pengendalian
Sub Unsur
3.1.
Peninjauan kinerja instansi pemerintah yg bersangkutan

3.2.
Pembinaan sumber daya manusia

3.3.
Pengendalian atas pengelolaan sistem informasi

3.4.
Pengendalian fisik atas aset

3.5.
Penetapan dan peninjauan indikator dan ukuran kinerja

3.6.
Pemisahan fungsi

3.7.
Otoritas atas transaksi dan kejadian yg penting

3.8.
Pencatatan transaksi dan kejadian yg akurat dan tepat waktu

3.9.
Pembatasan akses atas sumber daya dan pencatatannya

3.10.
Akuntabilitas atas sumber daya dan pencatatannya

3.11.
Dokumentasi yg baik atas Sistem Pengendalian Intern Pemerintah serta transaksi dan kejadian penting

Unsur
4.
Informasi dan Komunikasi
Sub Unsur
4.1.
Sarana Komunikasi

4.2.
Manajemen Sistem Komunikasi

Unsur
5.
Pemantauan Pengendalian Intern
Sub Unsur
5.1.
Pemantauan Berkelanjutan

5.2.
Evaluasi Terpisah

5.3.
Tindak Lanjut

Mudah-mudahan ringkasan SPIP yang sangat sederhana ini bermanfaat bagi semua. Sebagian besar ringkasan ini saya ambil dari buku “Panduan Penerapan SPIP” ditulis oleh Dadang Suwanda dan Dailibas. Saya sangat menghargai bila ada pemirsa budiman yg ingin menambah dan mengoreksi isi dari ringkasan ini. Terima kasih.


Karawang, 16 juli 2017. 

Minggu, 05 Februari 2017

Kongres Jeki Siang dan Jeki Malam Tentang Integritas dan Etika Dalam Pengendalian Lingkungan SPIP


Tekad + Ucap +  Lampah = Integritas

Kongres Jeki Siang dan Jeki Malam
Tentang Integritas dan Etika Dalam Pengendalian Lingkungan SPIP

Seperti biasa mereka berdua kongres di Pos Ronda, sepertinya Pos Ronda bagian hidup mereka yang tidak bisa dipisahkan oleh siapapun. Nampak sekarang mereka sedang serius membicarakan tentang Integritas dan Etika. Menyambung kongres mereka tentang Maturitas SPIP beberapa bulan ke belakang.


Menyamakan persepsi










“ Jek…, tempo hari ente, sewaktu ente ngomongin Maturitas SPIP, ente nyimak 5 komponen SPIP, pertama tentang Lingkungan Pengendalian, kedua Penilaian Risiko, ketiga Kegiatan Pengendalian, keempat Informasi dan Komunikasi, dan yang kelima Pemantauan Pengendalian Intern. Komponen pertama Lingkungan Pengendalian ada delapan sub komponen terdiri dari kesatu Penegakkan Integritas dan Etika, kedua Komitmen Terhadap Kompetensi, ketiga Kepemimpinan Yang Kondusif, keempat Struktur Organisasi Sesuai Dengan Kebutuhan, kelima Pendelegasian Wewenang dan Tanggungjawab, keenam Kebijakan Pembinaan SDM Yang Sehat, ketujuh Peran APIP Yang Efektif, dan yang terakhir kedelapan Hubungan kerja Yang Baik”.

“Terus kamu mau Tanya apaan??? Tanya Jeki Siang.

“Dari delapan sub komponen Lingkungan Pengendalian kenapa yang pertama Penegakan Integritas dan Etika???, kenapa ngga yang lain????” Tanya Jeki Malam.

“Hmm…”
“Jangan “Hmmmm…” aja,  cepetan jawab pertanyan ane” Jeki Malam memaksa.

“Ntar dulu Jek…he he he , saya mao mikir dulu, kasih kesempatan saya untuk mikir he he he “jawab Jeki Siang berterus terang.

Pemirsa budiman jangan berharap anda mendapat jawaban Jeki Siang tepat dari sudut teori maupun bahasa penjelasannya, harap dimaklum saja beliau tidak berpendidikan tinggi, tidak punya gelar akademis yang berjajar di depan maupun di belakang nama beliau he he he.

“Integritas, asal kata dari integrasi artinya menyatupadukan atau menggabungkan atau melebur, hingga menjadi satu kesatuan yang utuh atau bulat, tidak bisa dipisah-pisah. Kata integrasi adalah kata kerja, berubah jadi kata sifat menjadi integritas, artinya menunjukan hasil dari integrasi atau melebur tadi” jawab Jeki Siang.

“Ngarti Jek…??? Tanya Jeki Siang.

“Ngga lah…., jangan banyak berteoriii.., langsung aja, jadi artinya Integritas itu apaaa???’ Tanya Jeki Malam mulai jengkel.

Oo....., Integritas kalo bahasa kita mah..., tekad, ucap dan lampah atau prilaku harus selaras, antara tekad dalam hati kita, ucap kita dan prilaku kita harus sama, jangan beda-beda. Dihati “a”, di mulut harus “a” dan prilakunyapun harus “a”, kalo berbeda.., lain di mulut lain dihati apalagi lain di prilaku ..., itu menunjukan tidak berintegritas” jawab jeki Siang.

“Naaaah ini ane baru ngarti... he he he, artinya kita tidak boleh berbohong kepada hati kita, omongan kita, dibulatkan kita harus jujur kepada diri kita sendiri. Kalo kita sudah jujur kepada diri kita..., pasti jujur dengan agama kita dan negara kita” timpal Jeki Malam.

“Korek sekali jek..., sependapat ama saya.., banyak contohnya diberita di tivi, banyak pejabat Pemerintahan dan negara yang jadi penjahat, dikepung-kepung ama KPK. Itu Menurut saya contoh orang-orang yang ngga punya integritas.., mereka sudah tidak jujur kepada dirinya, agamanya dan negaranya konsekuensinya yaitu dikepung-kepung KPK he he he , hakekatnya KPK nangkepin orang yang ngga jujur kepada dirinya, dan negaranya“ tambah Jeki Siang.

“ waaah bahaya dong kalo begitu ???, sebab tadi pagi ane udah ngga jujur ama emak ane...he he he “ kata Jeki Malam jujur sambil terkekeh.


Kumbakarna Tokoh Simbolik "Integritas"
(Foto : Halo2 Bandung)

“ ngga lah..., sebab kamu ngga jujur ama emak kamu, bukan ama negara. Kalo pejabat negara dan pejabat pamarentahan mah, itu sebelumnya disumpah dulu jadi pegawai dan disumpah jadi pejabat negara atau pejabat pamarentah. Mereka itu artinya disumpah mao mikutin aturan negara dan aturan pamarentah yang sudah ditentukan.., seperti ngga boleh korupsi, ngga boleh pungli, ngga manipulasi, ngga boleh nerima gratifikasi, ngga boleh ini dan itu..., nah kalo ngelanggar itu artinya sudah tidak jujur dan patuh terhadap sumpahnya sendiri, artinya orang ini atao pejabat ini sudah tidak punya integritas, perlu ditatar kembali he he he” jawab Jeki Siang.

“Perlu saya tambahin bukan hanya jujur tapi juga harus patuh terhadap ucapannya atau sumpahnya” Jeki Siang nambahin.
Sopan + Santun + Rasa Malu = Etika



“Ane kira cukup dah masalah Integritas ane bisa ngarti, terus kalo Etika apaan tuh???” Tanya Jeki Malam penuh semangat.

“ Etika itu artinya nilai prilaku yang sopan santun.., pantes ngga pantes, punya rasa malu berbuat tidak sepatutnya dilakukan, apalagi oleh pejabat negara atao pejabat pamarentah. Ini menjaga prilaku pejabat yang sesuai dengan aturan , tetapi tidak pantes dilakukan seperti mengangkat pejabat yang bermasalah. Menurut aturan mah tidak sudah benar, tapi menurut etika tidak pantes dilakukan. Banyak pejabat yang bermasalah dicopot jabatannya, kemudian dianggkat atao dilantik kembali, tidak lama kemudian kena lagi,.. dicopot lagi, nah model itu yang maseh banyak terjadi” jawab Jeki Siang.

“ Waah bahaya dong buat keharmonisan pergaulan..., jangan-jangan yang diangkat ama yang mengangkat sama-sama ngga punya integritas dan etika....he he he , padahal sudah tau mereka punya mental penjahat eh malah diangkat lagi he he he“ kata Jeki Malam terkekeh.

“ Korek jek, kebanyakan milih pejabat itu sekarang yang pinter dulu, bukan yang jujur yang didulukan, padahal sifat Rosululloh yang pertama disebut adalah shiddiq arti jujur, bukan Fathonah atau pinter dulu “ Tambah Jeki Siang.

“ Jadi kalo mao ngangkat pejabat itu syarat pertamanya adalah jujur, baru pinter menyusul, bukan pinter dulu, yang laen nyusul???, kan ini ngurusin negara harus dikelola oleh orang pinter-pinter, bukan orang-orang bodoh yang ngga tau apa-apa????, kayak kita-kita he he he ” tanya Jeki Malam keheranan sambil terkekeh.

“ Betul Jek, kalo orang bodoh yang ngga atau apa-apa, itu gampang obatnya...suruh sekolah atau dididik....ntar juga juga bisa pinter, tapi kalo orang ngga jujur, mao diapain....ngga bisa diapa-apain, disekolah manapun ngga ada kurikulum kejujuran, susah ngelempenginnya he he he“ jawab Jeki Siang terkekeh.

 Tapi itu kejadian dimana???, di negeri tercinta ini????” Tanya Jeki Malam.

“ Bukan Jek, untung kejadiannya bukan dinegeri tercinta ini, tapi di negeri tetangga sebelah” Jawab Jeki Siang kalem.

“He he he “ Jeki Malam tertawa terkekeh mendengar jawaban dari sohibnya.

He he he , Jek kamu tau bedanya pejabat dulu jaman perang kemerdekaan ama pejabat sekarang???” tanya Jeki Siang sepertinya menguji pengetahuan Jeki Malam.

“Hmm..., ngga tuh emang beda????” jawab Jeki Malam sambil balik tanya kembali.

“ Ini mah sekedar tau aja, ini juga katanya, kata si Cepot.., he he he kalo pejabat dulu pada jaman perang kemerdekaan, jadi penjahat dulu, dipenjara dulu, dibuang..., setelah merdeka, bebas..., keluar dari penjara jadi pejabat. Tapi Pejabat sekarang terbalik jadi pejabat dulu, terus jadi penjahat, dikepung-kepung KPK, terus dipenjara.....hua ha ha” jawab Jeki Siang sambil tertawa terbahak-bahak senang sekali.

 Hu ha ha “  Jeki Malam tertawa terbahak-bahak.

Setelah reda tertawanya, Jeki Malam bertanya “ jek ane mao tanya neh dari tadi sebetulnya, cuma ane ente takut tersinggung aja ???”.
“ Lah kamu seperti kesiapa aja, ampe pake takut tersinggung??, kan kita satu korp, korp tamatan SD impres he he he “ jawab Jeki Siang.

“ Jek.., ane mao nanya, kaitannya ama kejujuran yang tadi kita diskusiin, ente termasuk orang mana???, orang jujur atau orang yang tidak jujur??? “tanya Jeki Malam tandes sekali.

Jeki Siang seperti tidak menyangka pertanyaan semodel ini akan keluar dari mulut teman karibnya. Tapi jeki Siang terkenal untuk menjawab pertanyaan sesulit ini. “ Hmm...saya termasuk orang jujur jek !, Cuma baru dua hari  heua ha ha “  Jawab Jeki Siang matap.

hu ha ha ha” Jeki siang dan Jeki Malam terbahak-bahak kompak.

Jek.., kalo penulis sendiri gimana????? Hua ha ha ” sambil tertawa tanya Jeki Malam malah meneruskan pertanyaan sulit.

“kaloo menurut saya mah.......
Penulis itu bukan jujur tapi......
Penakuuuuut........” teriak Jeki siang sambil lari meninggalkan Jeki Malam yang melongo. Tidak menunggu menit-menitan Jeki Malampun langsung kabur meninggalkan tempat kongres berlangsung, sepi lagi pos ronda ini tanpa ada suara kongres ngga karuan.

Pemirsa budiman untung mereka pada kabur, kalau diteruskan kongres ini malah ngaco awur-awuran. Jauh dari sasaran SPIP, Saya sarankan pemirsa budiman juga untuk meninggal tempat kongres ini, ngga ada untungnya ditungguinnya, belum tentu satu dua jam, bisa berhari-hari. Mending pulang ..., makan , terus istirahat..., tidur, lupakan kongres ini  he he he. Terima Kasih.

Karawang 5 Pebruari 2017.

Sabtu, 07 Mei 2016

Kongres Jeki Siang dan Jeki Malam Tentang Maturitas SPIP

Kongres Jeki Siang dan Jeki Malam
Tentang
Maturitas SPIP

Seperti biasa Jeki Siang dan Jeki Malam lebih dulu datang ke Pos Ronda, dibandingkan dengan yang lain, apalagi dengan petugas rondanya sendiri, ya.. memang hari masih sore baru selepas isa, tapi bagi mereka berdua… waktu tidak jadi halangan untuk kumpul di Pos Ronda ini, yang penting bisa menyalurkan aspirasi dan ide ide yang ada pada benaknya masing masing, ntah itu ide yang brilian atau ide yang cukup konyol….yang ngga perlu diutarakan…he he he…maklum aja pemirsa namanya juga kongres alias kongkow ngga beres beres…he he he.

Sepertinya sore ini kongres berlangsung hangat, nampak ditangan Jeki Siang ada sebuah buku ntah buku apa.., dan dapetnyapun ntah darimana…, jujur saja penulis sendiripun tidak tahu buku apa yang dipegang oleh Jeki Siang.., lebih baik kita dengerin aja kongres mereka…he he he.

“ Jek.., asik amat baca bukunya buku apaan seh..?” Jeki Malam star bertanya,  “ ini buku luar biasa isinya…” jawab Jeki Siang sambil matanya tetep melototin buku yang dipegangnya, melihat hal itu Jeki Malam agak jengkel, langsung buku itu direbutnya dari tangan Jeki Siang sambil berkata “coba ane pengen tau dimana luar biasanya neh buku” dengan cepat Jeki Malam membalik balik buku yang dibaca jeki Siang, “hmmm dimana luar biasanya …, ngga ada gambarnya…., tulisan doang.., neh ane balikin bukunya”, Jeki Siang cuma bisa melongo melihat kelakuan sobatnya ini, “ jelas aja ente ngga tau .., musti dibaca bukunya baru tau dimana luar biasanya buku ini”, “he he he  tau sendiri ente .., ane males baca, dongengin aja kalo bisa mah he he he ” pinta Jeki Malam. Kita tidak perlu heran dengan pengakuan dari si Jeki Malam, karena ada survey yang menjelaskan orang orang kita mah lebih banyak nonton TV dibanding dengan membaca, hasilnyapun berbeda di kita mah lebih banyak orang yang pinter ngomong dibanding dengan pinter nulis, padahal perintah pertama dari Alloh SWT kepada Nabi Muhammad SAW adalah Iqro artinya “bacalah”.

“Ini buku bercerita tentang Maturitas SPIP” Jeki Siang mencoba membuka dongeng atas permintaan Jeki Malam tentang buku yang dibacanya, “apa itu Maturitas SPIP, bahasa apaan itu ?” tanya Jeki Malam, “set daah…, baru ngomong aja dah ada pertanyaaan he he he” geretes hati Jeki Siang. “ Jek…, Maturitas itu bahasa serapan dari bahasa Inggris artinya ..keberhasilan, kedewasaan atau kematangan”, “ bahasa menunjukan bangsa.., emang ngga ada bahasa serapan dari bahasa daerah kita sendiri  ?” potong Jeki Malam, “ kan… negeri kita mah terkenal dengan keberagaman budaya dan bahasa”, “itu mah jangan ditanyakan ke saya…, tanyakan ke yang bikinnya aturan ini atau ke pemirsa budiman barangkali…he he he.

“SPIP..singkatan dari Sistem Pengendalian Intern Pemerintah”, “baru ane mao tanya , ente dah ngejawab duluan…hebat ente he he he” saut Jeki Malam sambil tertawa, “jangan heran Jek…, saya gini gini juga turunan “Wali” he he he” jawab Jeki Siang, “ hua ha ha model begini turunan “Wali” kaga ada tampang ha ha ha” ledek Jeki Malam sambil tertawa terbahak bahak, “ada.. Jek.!!.., turunan “waliii muriiiid” hua ha ha” Jeki Siang ngga mao kalah dan mereka berdua tertawa terbahak bahak, sepertinya mereka betul betul menikmati hidup yang sebenarnya…he he he, gimana dengan pemirsa budiman…?.

“Waduuh jadi lupa neh mao tanya apaan ya..? ente seh becanda mulu”, “ ente yang duluan”, “ooo iya SPIP kapan lahirnya dan dimana lahirnya?” tanya Jeki Malam serius, “@#@#%.....tuh kan ente mulai lagi…, emang SPIP itu orang???, pasti ente mao tanya lahirnya di bidan atao di rumah sakit…., normal atao sesar…##$#@” jawab Jeki Siang agak dongkol, “he he he “ Jeki Malam terkekeh melihat temennya dongkol, “ane kan Cuma nanya..kaga tau harus nanya…he he he “ sambung Jeki Malam, “ terusin neh..??” tanya Jeki siang “terusin Jek…, kan belon ngarti semua” jawab Jeki Malam, “ baik, jadi SPIP itu diterbitkan oleh Pemerintah untuk dilaksanakan di semua unit Pemerintah…, baik itu Pemerintah di Pusat atau Pemerintahan di Daerah atau Pemda” , “ pasti pagi pagi terbitnya tuh SPIP” saut Jeki Malam,  mendengar ungkapan “pagi pagi terbitnya” jidat Jeki Siang kerung atau mengkerut tidak mengerti yang dimaksud dengan “pagi pagi terbitnya”, “ apaan jek…, Pagi pagi terbitnya, emang ente tahu darimana terbitnya SPIP itu pagi pagi “ Jeki Siang balik tanya, “ laah pasti… semua orang juga pasti tahu, kalo terbit itu pasti pagi pagi contonya tuh matahari….pagi pagi terbitnya…he he  he  “.

“Kalo pertanyaan begini terus mah bakalan kaga beres neh.., mending di cuekin aja” begitu kata hati Jeki Siang. Tanpa menunggu Jeki Malam bertanya Jeki Siang terus menjelaskan pengetahuan tentang SPIP yang didapat dari buku yang dipegangnya, “Pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah No.60 tahun 2008 tentang SPIP, ini harus dijalankan oleh unit Pemerintah di Pusat dan Daerah tanpa kecuali, SPIP ini salah satu cara untuk menyeragamkan dan memudahkan pelaksanaan kegiatan unit Pemerintah, yaitu berupa system, cara atau metode bagaimana menjalankan pemerintahan dengan baik dan benar sesuai dengan aturan yang berlaku, terlihat dari pelaksanaan kegiatan di unit pemerintahan berjalan dengan efisien dan efektif, karena adanya kehandalan dari pelaporan keuangan, karena adanya kehandalan pelaporan keuangan semua tercatat semua transaksi keuangan sesuai denga standar akuntasi intansi pemerintah, pasti akan berdampak pada pengamanan asset, bila ketiganya berjalan sesuai dengan peraturan yang berlaku, maka bisa dikatakan ada ketaatan terhadap peraturan dan perundang undangan, setelah itu berujung kepada tujuannya yatu tata kelola pemerintahan yang baik. Dan jangan lupa penerapan SPIP ini harus dibarengi ama SOP nya kegiatan, baik SOP Makro maupun SOP Mikro”’ dengan napas yang megap megap Jeki Siang menjelaskan SPIP, sengaja tanpa memberi jeda kepada Jeki Malam untuk bertanya, “ begitu Jek …, kira kira penjelasan singkat SPIP…ngarti kan..??” tanya Jeki Siang, “ngarti ngarti…he he he” jawab Jeki Malam sambil terkekeh karena melihat napas Jeki Siang yang naek turun.

Mengingat napas jeki siang masih megap megap, Jeki Malam menunda sesaat untuk melontarkan pertanyaan kembali he he he, emang ada yang lucu pemirsa budiman ??.... pake he he he segala ya…!!. 

Setelah dianggap sudah kondusif napas Jeki Siang, Jeki Malam melontarkan pertanyaan kembali, “tadi ente ngomong SPIP itu untuk “memudahkan”…, maksudnya apa..??” tanya Jeki Malam, “maksud memudahkan yaitu..dimana organisasi unit pemerintahan untuk dapat dengan segera menyesuaikan kegiatannya dengan perkembangan jaman, juga untuk memudahkan penyelesaian atau koreksi bilamana ada permasalahan permasalahan yang timbul pada saat pelaksanaan kegiatan, jadi dengan cepat bisa ditangani, cukup dilihat di unsur mana saja yang bermasalah berikut SOPnya.

“ Naaah baru denger neh ada kata “unsur”, “unsur” apaan lagi neh..??” tanya Jeki Malam penuh dengan rasa penasaran karena baru sekarang Jeki Siang mengutarakan kalimat “unsur”. “ Jek…, daleman SPIP ada 5 unsur, unsur pertama yaitu Pengendalian Lingkungan ehh… tebalik…he he he, Lingkungan Pengendalian, unsur kedua Penilaian Risiko, unsur ketiga Kegiatan Pengendalian, unsur keempat informasi dan Komunikasi dan yang terakhir unsur Pemantauan, tiap tiap unsur mempunyai sub unsur.., yaitu sub unsur dari unsur pertama ada 8 sub unsur, sub unsur dari unsur kedua ada 2 sub unsur, sub unsur dari unsur yang ketiga ada 11 sub unsur, sub unsur dari unsur keempat ada 2 sub unsur dan yang terakhir unsur kelima ada 2 sub unsure, Jeki Siang dengan telaten menerangkan Unsur dan Sub Unsur yang ada pada kelima unsur SPIP, “ set daah banyak amat, semuanya ada 25 sub unsur kalo tidak salah…, betul Jek..????”, “ belon tau tuh…, coba ane itung dulu ya” pinta Jeki Siang, rupanya Jeki Siang pun ngga sempet ngitung jumlah sub unsur yang ada pada tiap tiap unsur SPIP, “ betul sekali Jek… hebat ente….kalo begitu ente menyimak neh ” tanya Jeki Siang, “ he he he “ Jeki Malam cukup tertawa kecil mendengar pujian dari temannya ini.

“Terus hubungan antara Maturitas ama Unsur SPIP dimana..??” tanya kembali Jeki Malam, “hubungan antara matutritas SPIP dan unsur SPIP, karena selama ini…, dari tahun 2008 hingga sekarang tidak kelihatan penerapan SPIP dengan baik dan benar…, bantat kata orang tua dulu mah”, “ apa Jek…!!, pantat???, ngga sopan itu…., waduuuh bisa bisa dimarahin kita neh” tanya Jeki Malam keheranan dan ketakutan, “he he he …, tenang Jek…., makanya coba pasang kuping ente yang benar, Bantat… pake hurup B bukan hurup P he he he “ jawab Jeki Siang dengan kalem dan diiringi tertawa kecil, “ane baru denger kata bantat emang apa artinya” Tanya Jeki Malam, “bantat arti mentah ngga, mateng juga ngga he he he “ jawab Jeki Siang diiringi tertawa kecil, “nah sekarang mah ane ngarti, jadi selama ini penerapan SPIP pada unit Pemerintah tidak diketahui atau tidak terukur sebagaimana mestinya sebuah system, bukan begitu maksud Jek.., makanya perlu suatu mekanisme untuk dapat mengukur tingkat keberhasilan penerapan SPIP di unit Pemerintah, terkait dengan itu BPKP mengeluarkan Perka BPKP nomor 4 tahun 2016 tentang Pedoman Penilaian dan Strategi Peningkatan Maturitas SPIP” timpal Jeki Malam dengan tenang. Mendengar penjelasan dari Jeki Malam, Jeki Siang tertegun dan terus manggut manggut. Dalam benaknya Jeki Siang bertanya tanya “sebenarnya dia itu tahu…, apa ngga tentang SPIP, awalnya banyak tanya, tapi sekarang malah dia yang menjelaskan…, jadi bingung neh….jangan jangan dia banyak tanya cuma ngetes doang” gerentes hati Jeki Siang.

“Kenapa Jek…, ente kayak bingung…?” tanya Jeki Malam mengagetkan Jeki Siang yang sedang bengong, “terus lagi Jek dongengnya..” pinta Jeki Malam, “sori Jek…, tadi saya mikirin pa RT Junot kenapa sekarang belum nongol juga kesini” jawab Jeki Siang berbohong, “ngga usah dipikirin pa RT Junot mah dah maturitas ini…..he he he , mending terus lagi dongeng SPIPnya” jawab Jeki Malam, “ baiklah.., melalui mekanisme Maruritas ini, penerapan SPIP di semua unit Pemerintah bisa terukur, karena dalam maturitas itu sendiri sudah dibentuk sedemikian rupa tata penilaian dan penetapan level maturitas SPIP. Levelnya dihitung dari level 0 hingga level 5. 

“Jadi Maturitas SPIP itu ada tingkatannya atau levelnya, bagaimana kita dapat mengetahui unit Pemerintah mempunyai nilai sekian….” tanya Jeki Malam, “baik Jek…, sebelumnya unit Pemerintah di survey dulu, melalui pengisian kuesioner, pengumpulan dokumen dan wawancara, kemudian diolah sedemikian rupa seperti pendalaman dokumen atau pendalaman melalui wawancara, hingga tercapai suatu nilai kesimpulan yang kemudian diubah menjadi angka yang dapat menunjukan kepada level berapa. Level 0, artinya tingkat maturitasnya “Belum Ada” dengan nilai kurang dari 1 berarti di unit Pemerintah yang dinilai “Belum ada” pengendalian internnya. Level 1, artinya “Rintisan” dengan nilai 1 sampai kurang dari 2 berarti di unit Pemerintah yang dinilai itu sudah ada praktek pengendalian intern, namun pendekatan risiko dan pengendaliannya masih bersifat ad hoc, dan tidak terorganisir dengan baik, tanpa komunikasi, pemantauan, sehingga kelemahan kelemahan tidak teridentifikasi. Level 2, artinya “Berkembang” dengan nilai 2 sampai kurang dari 3, berarti di unit pemerintah yang dinilai sudah mempraktekan pengendalian, tapi tidak terdokumentasi dengan baik, dan belum melibatkan semua unit organisasi, serta pengendalian belum dievaluasi. Level 3, artinya “Terdefinisi” dengan nilai 3 sampai kurang dari 4, berarti di unit Pemerintah telah ada praktek pengendalian dan terdokumentasi dengan baik, tapi evaluasinya tidak terdokumentasi dengan baik. Level 4, artinya “Terkelola dan Terukur” dengan nilai 4 sampai kurang dari 4.5, berarti unit Pemerintah yang dinilai telah menerapkan pengendalian intern dengan efektif, masing masing pegawai selalu mengendalikan kegiatan pada tujuan kegiatan dan tujuan unit, serta evaluasi formal dan terdokumentasi. Level 5, artinya “Optimum”, dengan nilai 4.5 sampai 5, berarti di unit Pemerintah yang dinilai telah menerapkan pengendalian intern yang, terintegrasi dalam pelaksanaan kegiatan yang didukung oleh pemantauan otomatis aplikasi komputer.

“Jek …, siapa yang berhak menetap tingkat maturitas unit Pemerintah..??” tanya Jeki Malam, “Yang menilai atau menetapkan level maturitas adalah BPKP, setelah tim penilai atau tim asesor bekerja menilai dirinya sendiri atau unitnya atau Kementeriannya atau Lembaganya, kemudian dinilai kembali oleh BPKP sebagai QA dengan memperhatikan dan mempertimbangkan bukti bukti atau dokumen dokumen yang ada hasil dari pengisian kuesioner, tim asesor terdiri dari anggota atau pegawai yang memahami SPIP. 
 
"nah sekarang gimana caranya untuk dapat memahami SPIP dengan baik dan benar???" tanya Jeki Malam, "tentunya melalui diklat lah yang paling efisien dan efektif, karena hanya melalui pendidikan dan latihan lah orang bisa berubah dari yang bodoh menjadi pintar, orang yang tidak berpengetahuan menjadi luas pengetahuannya. Tapiiii..., tidak cukup dengan diklat saja, tapi dilaksanakan atau diterapkan, kemudian dinilai kembali atau direviu atau di evaluasi. "Tuh seperti dalam foto foto disamping ini kelihatan kegiatan diklat Maturitas SPIP tahun 2016 di Bogor" jawab Jeki Siang.

“waah hebat ente neranginnnya..ampe bebusa mulut ente he he he, pikiran ane jadi terang benderang neh .., pantes menurut ini luar biasa“ kata Jeki Malam, “ kalo ente belum jelas benar tentang Maturitas SPIP ini, sudah banyak buku yang beredar, tinggal datang ke toko buku …langsung beli…he he he atau datang ke BPKP Pusat di Jalan Pramuka Jakarta Pusat, “ yah itu mah biaya lagi atuh, ane mah selaku orang yang dhoif  berharap buanget banyak unit Pemerintah kita yang menerapkan SPIP dengan sepenuh hati, tanggungjawab, serta tingkatan maturitasnya sudah tinggi, agar rengking negeri kita tercinta dibidang perkorupsian menjadi turun serendah mungkin….,bikin malu aja” Jawab Jeki Malam dengan mantap.

Belum Jeki Malam habis bicara, dari kejauhan terdengar suara gaduh, “ Jek… itu siapa ya???.., rombongan…., kok pagar orang dipukul pukul seh jadi berisik…” Jeki Siang bertanya, Jeki Malam tidak menjawab hanya bengong memperhatikan sumber suara datang dari ujung gang di mana mereka sedang kongres, “ Jek malam ini malam apa..???” tanya Jeki Malam, “malam Jumat kliwon…emang kenapa Jek ???” jawab Jeki Siang sambil bertanya balik, “ tadi ente ngomongin apa????” Jeki Malam tanya kembali, “lah emang kaga denger apa.., kan kita ngomongin Maturitas SPIP” jawab Jeki Siang agak jengkel, “maksud ane ente terakhir ngomong apa???”, “ hmm… ngomongin tingkat korupsi” , “pantes aja…, mereka jadi tersinggung dan marah” jawab Jeki Malam sambil menunjuk ke rombongan yang sedang menuju ketempat mereka berdua, “jadi mereka itu siapa????” tanya Jeki Siang tambah bingung, “ itu rombongan arwah penasaran para koruptor”, “hah…dasar para koruptor dimana mana aja bikin reseh” Jeki Siang jengkel, “bahaya Jek…???”, “bahaya….,kita harus tinggalin…., jangan deket deket mereka, mereka termasuk predator…, apa aja digares… termasuk kita …cuma daging ama tulang doang,  pasir, batu, aspal, besi..sendal capit, kertas bekas, tanah, Pos Ronda, ngga pandang bulu maen gares aja mereka mah…, lariiiiiiiiiiiiiii” Jeki Malam sambil teriak lari duluan ninggalin Jeki Siang. Akhirnya Pos Ronda tempat kongres berlangsung sepi kembali.

Permirsa budiman…, kenapa mereka pada lari ???,  kongresnya sudah selesai belum ya????, mengena sasaran ngga ya…???, awal kongres yang diomongin Maturitas SPIP…, kok ujungnya jadi cerita horror…mending kalo serem.., kaga nyambung sekali neh…payaaaah. Selebihnya terserah penilaian anda Pemirsa budiman………. Terima kasih.