Kongres Jeki Siang
dan Jeki Malam
Tentang
Maturitas SPIP
Seperti biasa Jeki Siang dan Jeki
Malam lebih dulu datang ke Pos Ronda, dibandingkan dengan yang lain, apalagi
dengan petugas rondanya sendiri, ya.. memang hari masih sore baru selepas isa,
tapi bagi mereka berdua… waktu tidak jadi halangan untuk kumpul di Pos Ronda
ini, yang penting bisa menyalurkan aspirasi dan ide ide yang ada pada benaknya
masing masing, ntah itu ide yang brilian atau ide yang cukup konyol….yang ngga
perlu diutarakan…he he he…maklum aja
pemirsa namanya juga kongres alias kongkow ngga beres beres…he he he.
Sepertinya sore ini kongres
berlangsung hangat, nampak ditangan Jeki Siang ada sebuah buku ntah buku apa..,
dan dapetnyapun ntah darimana…, jujur saja penulis sendiripun tidak tahu buku
apa yang dipegang oleh Jeki Siang.., lebih baik kita dengerin aja kongres
mereka…he he he.

“ Jek.., asik amat baca bukunya
buku apaan seh..?” Jeki Malam star bertanya,
“ ini buku luar biasa isinya…” jawab Jeki Siang sambil matanya tetep
melototin buku yang dipegangnya, melihat hal itu Jeki Malam agak jengkel,
langsung buku itu direbutnya dari tangan Jeki Siang sambil berkata “coba ane
pengen tau dimana luar biasanya neh buku” dengan cepat Jeki Malam membalik
balik buku yang dibaca jeki Siang, “hmmm dimana luar biasanya …, ngga ada
gambarnya…., tulisan doang.., neh ane balikin bukunya”, Jeki Siang cuma bisa
melongo melihat kelakuan sobatnya ini, “ jelas aja ente ngga tau .., musti
dibaca bukunya baru tau dimana luar biasanya buku ini”, “he he he tau sendiri ente
.., ane males baca, dongengin aja kalo bisa mah he he he ” pinta Jeki Malam. Kita tidak perlu heran dengan
pengakuan dari si Jeki Malam, karena ada survey yang menjelaskan orang orang
kita mah lebih banyak nonton TV dibanding dengan membaca, hasilnyapun berbeda
di kita mah lebih banyak orang yang pinter ngomong dibanding dengan pinter
nulis, padahal perintah pertama dari Alloh SWT kepada Nabi Muhammad SAW adalah Iqro artinya “bacalah”.

“Ini buku bercerita tentang
Maturitas SPIP” Jeki Siang mencoba membuka dongeng atas permintaan Jeki Malam
tentang buku yang dibacanya, “apa itu Maturitas SPIP, bahasa apaan itu ?” tanya
Jeki Malam, “set daah…, baru ngomong aja dah ada pertanyaaan he he he” geretes hati Jeki Siang. “ Jek…,
Maturitas itu bahasa serapan dari bahasa Inggris artinya ..keberhasilan,
kedewasaan atau kematangan”, “ bahasa menunjukan bangsa.., emang ngga ada
bahasa serapan dari bahasa daerah kita sendiri
?” potong Jeki Malam, “ kan… negeri kita mah terkenal dengan keberagaman
budaya dan bahasa”, “itu mah jangan ditanyakan ke saya…, tanyakan ke yang
bikinnya aturan ini atau ke pemirsa budiman barangkali…he he he.
“SPIP..singkatan dari Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah”, “baru ane mao tanya , ente dah ngejawab
duluan…hebat ente he he he” saut Jeki
Malam sambil tertawa, “jangan heran Jek…, saya gini gini juga turunan “Wali” he he he” jawab Jeki Siang, “ hua ha ha model begini turunan “Wali” kaga ada tampang ha ha ha” ledek Jeki Malam sambil tertawa
terbahak bahak, “ada.. Jek.!!.., turunan “waliii muriiiid” hua ha ha” Jeki Siang ngga mao kalah dan mereka berdua tertawa
terbahak bahak, sepertinya mereka betul betul menikmati hidup yang sebenarnya…he he he, gimana dengan pemirsa
budiman…?.

“Waduuh jadi lupa neh mao tanya
apaan ya..? ente seh becanda mulu”, “ ente yang duluan”, “ooo iya SPIP kapan
lahirnya dan dimana lahirnya?” tanya Jeki Malam serius, “@#@#%.....tuh kan ente
mulai lagi…, emang SPIP itu orang???, pasti ente mao tanya lahirnya di bidan
atao di rumah sakit…., normal atao sesar…##$#@” jawab Jeki Siang agak dongkol,
“he he he “ Jeki Malam terkekeh
melihat temennya dongkol, “ane kan Cuma nanya..kaga tau harus nanya…he he he “ sambung Jeki Malam, “ terusin
neh..??” tanya Jeki siang “terusin Jek…, kan belon ngarti semua” jawab Jeki
Malam, “ baik, jadi SPIP itu diterbitkan oleh Pemerintah untuk dilaksanakan di
semua unit Pemerintah…, baik itu Pemerintah di Pusat atau Pemerintahan di
Daerah atau Pemda” , “ pasti pagi pagi terbitnya tuh SPIP” saut Jeki
Malam, mendengar ungkapan “pagi pagi
terbitnya” jidat Jeki Siang kerung atau
mengkerut tidak mengerti yang dimaksud dengan “pagi pagi terbitnya”, “ apaan
jek…, Pagi pagi terbitnya, emang ente tahu darimana terbitnya SPIP itu pagi
pagi “ Jeki Siang balik tanya, “ laah pasti… semua orang juga pasti tahu, kalo
terbit itu pasti pagi pagi contonya tuh matahari….pagi pagi terbitnya…he he he “.

“Kalo pertanyaan begini terus mah
bakalan kaga beres neh.., mending di cuekin aja” begitu kata hati Jeki Siang.
Tanpa menunggu Jeki Malam bertanya Jeki Siang terus menjelaskan pengetahuan
tentang SPIP yang didapat dari buku yang dipegangnya, “Pemerintah mengeluarkan
Peraturan Pemerintah No.60 tahun 2008 tentang SPIP, ini harus dijalankan oleh
unit Pemerintah di Pusat dan Daerah tanpa kecuali, SPIP ini salah satu cara untuk menyeragamkan
dan memudahkan pelaksanaan kegiatan unit Pemerintah, yaitu berupa system, cara
atau metode bagaimana menjalankan pemerintahan dengan baik dan benar sesuai
dengan aturan yang berlaku, terlihat dari pelaksanaan kegiatan di unit pemerintahan
berjalan dengan efisien dan efektif, karena adanya kehandalan dari pelaporan
keuangan, karena adanya kehandalan pelaporan keuangan semua tercatat semua
transaksi keuangan sesuai denga standar akuntasi intansi pemerintah, pasti akan
berdampak pada pengamanan asset, bila ketiganya berjalan sesuai dengan
peraturan yang berlaku, maka bisa dikatakan ada ketaatan terhadap peraturan dan
perundang undangan, setelah itu berujung kepada tujuannya yatu tata kelola
pemerintahan yang baik. Dan jangan lupa penerapan SPIP ini harus dibarengi ama
SOP nya kegiatan, baik SOP Makro maupun SOP Mikro”’ dengan napas yang megap
megap Jeki Siang menjelaskan SPIP, sengaja tanpa memberi jeda kepada Jeki Malam
untuk bertanya, “ begitu Jek …, kira kira penjelasan singkat SPIP…ngarti
kan..??” tanya Jeki Siang, “ngarti ngarti…he
he he” jawab Jeki Malam sambil terkekeh karena melihat napas Jeki Siang
yang naek turun.
Mengingat napas jeki siang masih
megap megap, Jeki Malam menunda sesaat untuk melontarkan pertanyaan kembali he he he, emang ada yang lucu pemirsa
budiman ??.... pake he he he segala
ya…!!.

Setelah dianggap sudah kondusif
napas Jeki Siang, Jeki Malam melontarkan pertanyaan kembali, “tadi ente ngomong
SPIP itu untuk “memudahkan”…, maksudnya apa..??” tanya Jeki Malam, “maksud
memudahkan yaitu..dimana organisasi unit pemerintahan untuk dapat dengan segera
menyesuaikan kegiatannya dengan perkembangan jaman, juga untuk memudahkan
penyelesaian atau koreksi bilamana ada permasalahan permasalahan yang timbul
pada saat pelaksanaan kegiatan, jadi dengan cepat bisa ditangani, cukup dilihat
di unsur mana saja yang bermasalah berikut SOPnya.
“ Naaah baru denger neh ada kata “unsur”,
“unsur” apaan lagi neh..??” tanya Jeki Malam penuh dengan rasa penasaran karena
baru sekarang Jeki Siang mengutarakan kalimat “unsur”. “ Jek…, daleman SPIP ada
5 unsur, unsur pertama yaitu Pengendalian Lingkungan ehh… tebalik…he he he, Lingkungan Pengendalian, unsur
kedua Penilaian Risiko, unsur ketiga Kegiatan Pengendalian, unsur keempat informasi
dan Komunikasi dan yang terakhir unsur Pemantauan, tiap tiap unsur mempunyai
sub unsur.., yaitu sub unsur dari unsur pertama ada 8 sub unsur, sub unsur dari
unsur kedua ada 2 sub unsur, sub unsur dari unsur yang ketiga ada 11 sub unsur,
sub unsur dari unsur keempat ada 2 sub unsur dan yang terakhir unsur kelima ada
2 sub unsure, Jeki Siang dengan telaten menerangkan Unsur dan Sub Unsur yang
ada pada kelima unsur SPIP, “ set daah banyak amat, semuanya ada 25 sub unsur
kalo tidak salah…, betul Jek..????”, “ belon tau tuh…, coba ane itung dulu ya”
pinta Jeki Siang, rupanya Jeki Siang pun ngga sempet ngitung jumlah sub unsur
yang ada pada tiap tiap unsur SPIP, “ betul sekali Jek… hebat ente….kalo begitu
ente menyimak neh ” tanya Jeki Siang, “ he
he he “ Jeki Malam cukup tertawa kecil mendengar pujian dari temannya ini.

“Terus hubungan antara Maturitas
ama Unsur SPIP dimana..??” tanya kembali Jeki Malam, “hubungan antara
matutritas SPIP dan unsur SPIP, karena selama ini…, dari tahun 2008 hingga
sekarang tidak kelihatan penerapan SPIP dengan baik dan benar…, bantat kata orang tua dulu mah”, “ apa
Jek…!!, pantat???, ngga sopan itu…., waduuuh bisa bisa dimarahin kita neh”
tanya Jeki Malam keheranan dan ketakutan, “he
he he …, tenang Jek…., makanya coba pasang kuping ente yang benar, Bantat… pake hurup B bukan hurup P he he he “ jawab Jeki Siang dengan kalem
dan diiringi tertawa kecil, “ane baru denger kata bantat emang apa artinya”
Tanya Jeki Malam, “bantat arti mentah ngga, mateng juga ngga he he he “ jawab Jeki Siang diiringi
tertawa kecil, “nah sekarang mah ane ngarti, jadi selama ini penerapan SPIP
pada unit Pemerintah tidak diketahui atau tidak terukur sebagaimana mestinya
sebuah system, bukan begitu maksud Jek.., makanya perlu suatu mekanisme untuk dapat
mengukur tingkat keberhasilan penerapan SPIP di unit Pemerintah, terkait dengan
itu BPKP mengeluarkan Perka BPKP nomor 4 tahun 2016 tentang Pedoman Penilaian
dan Strategi Peningkatan Maturitas SPIP” timpal Jeki Malam dengan tenang.
Mendengar penjelasan dari Jeki Malam, Jeki Siang tertegun dan terus manggut
manggut. Dalam benaknya Jeki Siang bertanya tanya “sebenarnya dia itu tahu…,
apa ngga tentang SPIP, awalnya banyak tanya, tapi sekarang malah dia yang
menjelaskan…, jadi bingung neh….jangan jangan dia banyak tanya cuma ngetes
doang” gerentes hati Jeki Siang.

“Kenapa Jek…, ente kayak bingung…?”
tanya Jeki Malam mengagetkan Jeki Siang yang sedang bengong, “terus lagi Jek
dongengnya..” pinta Jeki Malam, “sori Jek…, tadi saya mikirin pa RT Junot
kenapa sekarang belum nongol juga kesini” jawab Jeki Siang berbohong, “ngga
usah dipikirin pa RT Junot mah dah maturitas ini…..he he he , mending terus lagi dongeng SPIPnya” jawab Jeki Malam, “ baiklah.., melalui mekanisme Maruritas
ini, penerapan SPIP di semua unit Pemerintah bisa terukur, karena dalam
maturitas itu sendiri sudah dibentuk sedemikian rupa tata penilaian dan
penetapan level maturitas SPIP. Levelnya dihitung dari level 0 hingga level 5.

“Jadi Maturitas SPIP itu ada
tingkatannya atau levelnya, bagaimana kita dapat mengetahui unit Pemerintah
mempunyai nilai sekian….” tanya Jeki Malam, “baik Jek…, sebelumnya unit
Pemerintah di survey dulu, melalui pengisian kuesioner, pengumpulan dokumen dan
wawancara, kemudian diolah sedemikian rupa seperti pendalaman dokumen atau
pendalaman melalui wawancara, hingga tercapai suatu nilai kesimpulan yang kemudian
diubah menjadi angka yang dapat menunjukan kepada level berapa. Level 0,
artinya tingkat maturitasnya “Belum Ada” dengan nilai kurang dari 1 berarti di
unit Pemerintah yang dinilai “Belum ada” pengendalian internnya. Level 1,
artinya “Rintisan” dengan nilai 1 sampai kurang dari 2 berarti
di unit Pemerintah yang dinilai itu sudah ada praktek pengendalian intern, namun
pendekatan risiko dan pengendaliannya masih bersifat ad hoc, dan tidak
terorganisir dengan baik, tanpa komunikasi, pemantauan, sehingga kelemahan
kelemahan tidak teridentifikasi. Level 2, artinya “Berkembang” dengan nilai 2
sampai kurang dari 3, berarti di unit pemerintah yang dinilai sudah mempraktekan
pengendalian, tapi tidak terdokumentasi dengan baik, dan belum melibatkan semua
unit organisasi, serta pengendalian belum dievaluasi. Level 3, artinya
“Terdefinisi” dengan nilai 3 sampai kurang dari 4, berarti di unit Pemerintah telah
ada praktek pengendalian dan terdokumentasi dengan baik, tapi evaluasinya tidak
terdokumentasi dengan baik. Level 4, artinya “Terkelola
dan Terukur” dengan nilai 4 sampai kurang dari 4.5, berarti unit Pemerintah
yang dinilai telah menerapkan pengendalian intern dengan efektif, masing masing
pegawai selalu mengendalikan kegiatan pada tujuan kegiatan dan tujuan unit,
serta evaluasi formal dan terdokumentasi. Level 5, artinya “Optimum”, dengan
nilai 4.5 sampai 5, berarti di unit Pemerintah yang dinilai telah menerapkan
pengendalian intern yang, terintegrasi dalam pelaksanaan kegiatan yang didukung
oleh pemantauan otomatis aplikasi komputer.
“Jek …, siapa yang berhak menetap
tingkat maturitas unit Pemerintah..??” tanya Jeki Malam, “Yang menilai atau
menetapkan level maturitas adalah BPKP, setelah tim penilai atau tim asesor
bekerja menilai dirinya sendiri atau unitnya atau Kementeriannya atau
Lembaganya, kemudian dinilai kembali oleh BPKP sebagai QA dengan memperhatikan
dan mempertimbangkan bukti bukti atau dokumen dokumen yang ada hasil dari
pengisian kuesioner, tim asesor terdiri dari anggota atau pegawai yang memahami
SPIP.
"nah sekarang gimana caranya untuk dapat memahami SPIP dengan baik dan benar???" tanya Jeki Malam, "tentunya melalui diklat lah yang paling efisien dan efektif, karena hanya melalui pendidikan dan latihan lah orang bisa berubah dari yang bodoh menjadi pintar, orang yang tidak berpengetahuan menjadi luas pengetahuannya. Tapiiii..., tidak cukup dengan diklat saja, tapi dilaksanakan atau diterapkan, kemudian dinilai kembali atau direviu atau di evaluasi. "Tuh seperti dalam foto foto disamping ini kelihatan kegiatan diklat Maturitas SPIP tahun 2016 di Bogor" jawab Jeki Siang.
"nah sekarang gimana caranya untuk dapat memahami SPIP dengan baik dan benar???" tanya Jeki Malam, "tentunya melalui diklat lah yang paling efisien dan efektif, karena hanya melalui pendidikan dan latihan lah orang bisa berubah dari yang bodoh menjadi pintar, orang yang tidak berpengetahuan menjadi luas pengetahuannya. Tapiiii..., tidak cukup dengan diklat saja, tapi dilaksanakan atau diterapkan, kemudian dinilai kembali atau direviu atau di evaluasi. "Tuh seperti dalam foto foto disamping ini kelihatan kegiatan diklat Maturitas SPIP tahun 2016 di Bogor" jawab Jeki Siang.
“waah hebat ente neranginnnya..ampe
bebusa mulut ente he he he, pikiran
ane jadi terang benderang neh .., pantes menurut ini luar biasa“ kata Jeki
Malam, “ kalo ente belum jelas benar tentang Maturitas SPIP ini, sudah banyak
buku yang beredar, tinggal datang ke toko buku …langsung beli…he he he atau datang ke BPKP Pusat di
Jalan Pramuka Jakarta Pusat, “ yah itu mah biaya lagi atuh, ane mah selaku
orang yang dhoif berharap buanget banyak unit Pemerintah kita
yang menerapkan SPIP dengan sepenuh hati, tanggungjawab, serta tingkatan
maturitasnya sudah tinggi, agar rengking negeri kita tercinta dibidang
perkorupsian menjadi turun serendah mungkin….,bikin malu aja” Jawab Jeki Malam
dengan mantap.
Belum Jeki Malam habis bicara,
dari kejauhan terdengar suara gaduh, “ Jek… itu siapa ya???.., rombongan…., kok
pagar orang dipukul pukul seh jadi berisik…” Jeki Siang bertanya, Jeki Malam
tidak menjawab hanya bengong memperhatikan sumber suara datang dari ujung gang
di mana mereka sedang kongres, “ Jek malam ini malam apa..???” tanya Jeki
Malam, “malam Jumat kliwon…emang kenapa Jek ???” jawab Jeki Siang sambil
bertanya balik, “ tadi ente ngomongin apa????” Jeki Malam tanya kembali, “lah
emang kaga denger apa.., kan kita ngomongin Maturitas SPIP” jawab Jeki Siang
agak jengkel, “maksud ane ente terakhir ngomong apa???”, “ hmm… ngomongin
tingkat korupsi” , “pantes aja…, mereka jadi tersinggung dan marah” jawab Jeki
Malam sambil menunjuk ke rombongan yang sedang menuju ketempat mereka berdua,
“jadi mereka itu siapa????” tanya Jeki Siang tambah bingung, “ itu rombongan
arwah penasaran para koruptor”, “hah…dasar para koruptor dimana mana aja bikin
reseh” Jeki Siang jengkel, “bahaya Jek…???”, “bahaya….,kita harus tinggalin….,
jangan deket deket mereka, mereka termasuk predator…, apa aja digares… termasuk
kita …cuma daging ama tulang doang, pasir,
batu, aspal, besi..sendal capit, kertas bekas, tanah, Pos Ronda, ngga pandang bulu
maen gares aja mereka mah…, lariiiiiiiiiiiiiii” Jeki Malam sambil teriak lari
duluan ninggalin Jeki Siang. Akhirnya Pos Ronda tempat kongres berlangsung sepi
kembali.
Permirsa budiman…, kenapa mereka
pada lari ???, kongresnya sudah selesai
belum ya????, mengena sasaran ngga ya…???, awal kongres yang diomongin
Maturitas SPIP…, kok ujungnya jadi cerita horror…mending kalo serem.., kaga
nyambung sekali neh…payaaaah. Selebihnya terserah penilaian anda Pemirsa
budiman………. Terima kasih.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus