Minggu, 05 Februari 2017

Kongres Jeki Siang dan Jeki Malam Tentang Integritas dan Etika Dalam Pengendalian Lingkungan SPIP


Tekad + Ucap +  Lampah = Integritas

Kongres Jeki Siang dan Jeki Malam
Tentang Integritas dan Etika Dalam Pengendalian Lingkungan SPIP

Seperti biasa mereka berdua kongres di Pos Ronda, sepertinya Pos Ronda bagian hidup mereka yang tidak bisa dipisahkan oleh siapapun. Nampak sekarang mereka sedang serius membicarakan tentang Integritas dan Etika. Menyambung kongres mereka tentang Maturitas SPIP beberapa bulan ke belakang.


Menyamakan persepsi










“ Jek…, tempo hari ente, sewaktu ente ngomongin Maturitas SPIP, ente nyimak 5 komponen SPIP, pertama tentang Lingkungan Pengendalian, kedua Penilaian Risiko, ketiga Kegiatan Pengendalian, keempat Informasi dan Komunikasi, dan yang kelima Pemantauan Pengendalian Intern. Komponen pertama Lingkungan Pengendalian ada delapan sub komponen terdiri dari kesatu Penegakkan Integritas dan Etika, kedua Komitmen Terhadap Kompetensi, ketiga Kepemimpinan Yang Kondusif, keempat Struktur Organisasi Sesuai Dengan Kebutuhan, kelima Pendelegasian Wewenang dan Tanggungjawab, keenam Kebijakan Pembinaan SDM Yang Sehat, ketujuh Peran APIP Yang Efektif, dan yang terakhir kedelapan Hubungan kerja Yang Baik”.

“Terus kamu mau Tanya apaan??? Tanya Jeki Siang.

“Dari delapan sub komponen Lingkungan Pengendalian kenapa yang pertama Penegakan Integritas dan Etika???, kenapa ngga yang lain????” Tanya Jeki Malam.

“Hmm…”
“Jangan “Hmmmm…” aja,  cepetan jawab pertanyan ane” Jeki Malam memaksa.

“Ntar dulu Jek…he he he , saya mao mikir dulu, kasih kesempatan saya untuk mikir he he he “jawab Jeki Siang berterus terang.

Pemirsa budiman jangan berharap anda mendapat jawaban Jeki Siang tepat dari sudut teori maupun bahasa penjelasannya, harap dimaklum saja beliau tidak berpendidikan tinggi, tidak punya gelar akademis yang berjajar di depan maupun di belakang nama beliau he he he.

“Integritas, asal kata dari integrasi artinya menyatupadukan atau menggabungkan atau melebur, hingga menjadi satu kesatuan yang utuh atau bulat, tidak bisa dipisah-pisah. Kata integrasi adalah kata kerja, berubah jadi kata sifat menjadi integritas, artinya menunjukan hasil dari integrasi atau melebur tadi” jawab Jeki Siang.

“Ngarti Jek…??? Tanya Jeki Siang.

“Ngga lah…., jangan banyak berteoriii.., langsung aja, jadi artinya Integritas itu apaaa???’ Tanya Jeki Malam mulai jengkel.

Oo....., Integritas kalo bahasa kita mah..., tekad, ucap dan lampah atau prilaku harus selaras, antara tekad dalam hati kita, ucap kita dan prilaku kita harus sama, jangan beda-beda. Dihati “a”, di mulut harus “a” dan prilakunyapun harus “a”, kalo berbeda.., lain di mulut lain dihati apalagi lain di prilaku ..., itu menunjukan tidak berintegritas” jawab jeki Siang.

“Naaaah ini ane baru ngarti... he he he, artinya kita tidak boleh berbohong kepada hati kita, omongan kita, dibulatkan kita harus jujur kepada diri kita sendiri. Kalo kita sudah jujur kepada diri kita..., pasti jujur dengan agama kita dan negara kita” timpal Jeki Malam.

“Korek sekali jek..., sependapat ama saya.., banyak contohnya diberita di tivi, banyak pejabat Pemerintahan dan negara yang jadi penjahat, dikepung-kepung ama KPK. Itu Menurut saya contoh orang-orang yang ngga punya integritas.., mereka sudah tidak jujur kepada dirinya, agamanya dan negaranya konsekuensinya yaitu dikepung-kepung KPK he he he , hakekatnya KPK nangkepin orang yang ngga jujur kepada dirinya, dan negaranya“ tambah Jeki Siang.

“ waaah bahaya dong kalo begitu ???, sebab tadi pagi ane udah ngga jujur ama emak ane...he he he “ kata Jeki Malam jujur sambil terkekeh.


Kumbakarna Tokoh Simbolik "Integritas"
(Foto : Halo2 Bandung)

“ ngga lah..., sebab kamu ngga jujur ama emak kamu, bukan ama negara. Kalo pejabat negara dan pejabat pamarentahan mah, itu sebelumnya disumpah dulu jadi pegawai dan disumpah jadi pejabat negara atau pejabat pamarentah. Mereka itu artinya disumpah mao mikutin aturan negara dan aturan pamarentah yang sudah ditentukan.., seperti ngga boleh korupsi, ngga boleh pungli, ngga manipulasi, ngga boleh nerima gratifikasi, ngga boleh ini dan itu..., nah kalo ngelanggar itu artinya sudah tidak jujur dan patuh terhadap sumpahnya sendiri, artinya orang ini atao pejabat ini sudah tidak punya integritas, perlu ditatar kembali he he he” jawab Jeki Siang.

“Perlu saya tambahin bukan hanya jujur tapi juga harus patuh terhadap ucapannya atau sumpahnya” Jeki Siang nambahin.
Sopan + Santun + Rasa Malu = Etika



“Ane kira cukup dah masalah Integritas ane bisa ngarti, terus kalo Etika apaan tuh???” Tanya Jeki Malam penuh semangat.

“ Etika itu artinya nilai prilaku yang sopan santun.., pantes ngga pantes, punya rasa malu berbuat tidak sepatutnya dilakukan, apalagi oleh pejabat negara atao pejabat pamarentah. Ini menjaga prilaku pejabat yang sesuai dengan aturan , tetapi tidak pantes dilakukan seperti mengangkat pejabat yang bermasalah. Menurut aturan mah tidak sudah benar, tapi menurut etika tidak pantes dilakukan. Banyak pejabat yang bermasalah dicopot jabatannya, kemudian dianggkat atao dilantik kembali, tidak lama kemudian kena lagi,.. dicopot lagi, nah model itu yang maseh banyak terjadi” jawab Jeki Siang.

“ Waah bahaya dong buat keharmonisan pergaulan..., jangan-jangan yang diangkat ama yang mengangkat sama-sama ngga punya integritas dan etika....he he he , padahal sudah tau mereka punya mental penjahat eh malah diangkat lagi he he he“ kata Jeki Malam terkekeh.

“ Korek jek, kebanyakan milih pejabat itu sekarang yang pinter dulu, bukan yang jujur yang didulukan, padahal sifat Rosululloh yang pertama disebut adalah shiddiq arti jujur, bukan Fathonah atau pinter dulu “ Tambah Jeki Siang.

“ Jadi kalo mao ngangkat pejabat itu syarat pertamanya adalah jujur, baru pinter menyusul, bukan pinter dulu, yang laen nyusul???, kan ini ngurusin negara harus dikelola oleh orang pinter-pinter, bukan orang-orang bodoh yang ngga tau apa-apa????, kayak kita-kita he he he ” tanya Jeki Malam keheranan sambil terkekeh.

“ Betul Jek, kalo orang bodoh yang ngga atau apa-apa, itu gampang obatnya...suruh sekolah atau dididik....ntar juga juga bisa pinter, tapi kalo orang ngga jujur, mao diapain....ngga bisa diapa-apain, disekolah manapun ngga ada kurikulum kejujuran, susah ngelempenginnya he he he“ jawab Jeki Siang terkekeh.

 Tapi itu kejadian dimana???, di negeri tercinta ini????” Tanya Jeki Malam.

“ Bukan Jek, untung kejadiannya bukan dinegeri tercinta ini, tapi di negeri tetangga sebelah” Jawab Jeki Siang kalem.

“He he he “ Jeki Malam tertawa terkekeh mendengar jawaban dari sohibnya.

He he he , Jek kamu tau bedanya pejabat dulu jaman perang kemerdekaan ama pejabat sekarang???” tanya Jeki Siang sepertinya menguji pengetahuan Jeki Malam.

“Hmm..., ngga tuh emang beda????” jawab Jeki Malam sambil balik tanya kembali.

“ Ini mah sekedar tau aja, ini juga katanya, kata si Cepot.., he he he kalo pejabat dulu pada jaman perang kemerdekaan, jadi penjahat dulu, dipenjara dulu, dibuang..., setelah merdeka, bebas..., keluar dari penjara jadi pejabat. Tapi Pejabat sekarang terbalik jadi pejabat dulu, terus jadi penjahat, dikepung-kepung KPK, terus dipenjara.....hua ha ha” jawab Jeki Siang sambil tertawa terbahak-bahak senang sekali.

 Hu ha ha “  Jeki Malam tertawa terbahak-bahak.

Setelah reda tertawanya, Jeki Malam bertanya “ jek ane mao tanya neh dari tadi sebetulnya, cuma ane ente takut tersinggung aja ???”.
“ Lah kamu seperti kesiapa aja, ampe pake takut tersinggung??, kan kita satu korp, korp tamatan SD impres he he he “ jawab Jeki Siang.

“ Jek.., ane mao nanya, kaitannya ama kejujuran yang tadi kita diskusiin, ente termasuk orang mana???, orang jujur atau orang yang tidak jujur??? “tanya Jeki Malam tandes sekali.

Jeki Siang seperti tidak menyangka pertanyaan semodel ini akan keluar dari mulut teman karibnya. Tapi jeki Siang terkenal untuk menjawab pertanyaan sesulit ini. “ Hmm...saya termasuk orang jujur jek !, Cuma baru dua hari  heua ha ha “  Jawab Jeki Siang matap.

hu ha ha ha” Jeki siang dan Jeki Malam terbahak-bahak kompak.

Jek.., kalo penulis sendiri gimana????? Hua ha ha ” sambil tertawa tanya Jeki Malam malah meneruskan pertanyaan sulit.

“kaloo menurut saya mah.......
Penulis itu bukan jujur tapi......
Penakuuuuut........” teriak Jeki siang sambil lari meninggalkan Jeki Malam yang melongo. Tidak menunggu menit-menitan Jeki Malampun langsung kabur meninggalkan tempat kongres berlangsung, sepi lagi pos ronda ini tanpa ada suara kongres ngga karuan.

Pemirsa budiman untung mereka pada kabur, kalau diteruskan kongres ini malah ngaco awur-awuran. Jauh dari sasaran SPIP, Saya sarankan pemirsa budiman juga untuk meninggal tempat kongres ini, ngga ada untungnya ditungguinnya, belum tentu satu dua jam, bisa berhari-hari. Mending pulang ..., makan , terus istirahat..., tidur, lupakan kongres ini  he he he. Terima Kasih.

Karawang 5 Pebruari 2017.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar