Keluarga Berencana
versus Jaminan Hari Tua
![]() |
Slogan membutuhkan perawatan |
Keluarga Berencana merupakan
program dan kegiatan yang sangat penting. Hingga pada jaman Orde Baru program
Keluarga Berencana ini harus dilakukan sampai ke tingkat RT dan RW, melalui
kegiatan PosYandu yang ada di tingkat RT dan RW.
![]() |
Dukungan Kegiatan Program KB di Karawang |
Salah satu alasan yang (mungkin)
tepat adalah untuk mengurangi tingkat kemiskinan atau meningkatkan
kesejahteraan (karena pada waktu itu tingkat kemiskinan masih terbilang tinggi),
karena pada waktu itu rakyat miskin mempunyai jumlah keluarga lebih dari 5
orang anak. Orang tua miskin akan menurunkan kemiskinannya kepada 5 orang
anaknya. Tapi bila ikut program Keluarga berencana, kemiskinan akan diturunkan
kepada 2 orang anak. Secara matematis sudah berkurang jumlah warga miskin.
![]() |
Anjuran kiranya tidak cukup nempel di mobil |
Pada prakteknya (teorinya) lebih
mudah mengelola anak dengan jumlah sedikit , dibanding dengan mengelola jumlah
anak yang cukup banyak seperti 5 orang, apalagi dengan pendapatan yang tetap
atau tidak pernah bertambah, tetapi pengeluaran kebutuhan anak tiap hari, bulan
dan tahun terus meningkat. Kebutuhannya seperti kebutuhan pakaian, kebutuhan
uang sekolah, pangan dan lainnya...terus meningkat.
![]() |
Untuk mobilitas kegiatan KB perlu banyak faslitas |
Program Keluarga Berencana ini
meredup dengan perubahan jaman. Penyebabnya banyak faktor salah satunya adalah
perubahan politik di tanah air kita ini. Semenjak itu gaung Keluarga Berencana
hilang diganti dengan hiruk pikuk politik. Dulu banyak baliho Keluarga
Berencana (hampir) ditiap pojok jalan, sekarang balihonya berubah menjadi
baliho politik yang menonjolkan gambar orang perseorangan, tokoh politik atau
tokoh lainnya.
Akibat dari lepasnya program
Keluarga Berencana dari fokus Pemerintah adalah bertambahnya jumlah pendududk
secara signifikan (Baby Boomers), dan
sekarang ini kita suka tidak suka, kita harus menerima Bonus Demografi, yaitu meningkatnya jumlah tenaga kerja yang
produktif. Tentunya bukan pekerjaan enteng bagi Pemerintah Daerah dan Pusat
perlu sinergi diantaranya, agar tepat penanganannya.
Tentunya..kita bertanya kenapa
banyak orang miskin mempunyai banyak anak, padahal secara teori itu sangat
menyusahkan kepada orang tuanya..., ternyata diantara alasan-alasannya adalah
anak sebagai jaminan hari tua. Secara teori mereka orang-orang yang sudah tua
diurus oleh negara, karena semasa mudanya mereka sudah berbakti kepada negara,
tapi karena di negara kita masih banyak yang perlu diurus oleh negara, makanya
hanya sebagian kecil saja yang bisa diurus oleh negara. Juga ada budaya dari
kita sendiri, bahwa seorang anak harus mengurus orang tuanya dimasa tua, juga
orang tua kita akan lebih bahagia, bila diurus oleh keluarganya sendiri atau oleh anaknya sendiri, apalagi anaknya
sudah jadi “orang”, dibanding diurus oleh orang lain atau negara melalui
yayasan orang jompo, walaupun secara bergiliran (tergantung berapa jumlah
anaknya), itulah salah keuntungan punya anak banyak.
Hmm...pemirsa budiman, saya yakin
anda punya jawaban jitu terhadap permasalah di atas..terima kasih.
Mudah-mudahan tulisan sederhana
ini ada manfaatnya buat kita semua....amin.
Karawang, 14 Nopember 2017.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar