“ Ngasag ”
Mungkin kita baru pertama kali
mendengar kata “ngasag”. Kata ini digunakan oleh para petani di sekitar Kota Karawang yang berarti “mencari sisa-sisa
sebatang atau dua tangkai padi di sawah yang sudah panen”. Tentunya tidak akan
banyak yang didapat oleh petani yang “ngasag”, satu kotak sawah kira-kira hanya
segenggam saja. Apalagi dengan jaman sekarang, panen sudah ada yang menggunakan
mesin modern seperti nampak di gambar. Hasil panen dengan mesin modern pasti
tidak akan menyisakan sebatang atau dua batangkai tangkai padi yang tertinggal.
Pasti bersih disedot oleh mesin semua, keluar dari mesin padi sudah terbungkus
karung.
![]() |
Hanya dapat segenggam |
Nampak dua orang ibu-ibu warga
Kampung Lubang Sari Karawang Wetan yang sedang “ngasag” mencari setangkai dua
tangkai padi yang tertinggal, ditangannya ada segenggam padi hasil “ngasag”
sejak pagi hingga siang hari. “ hanya segini.....lumayan..., maseh ada sisa-sisa
panen kemaren, karena masih menggunakan sabit, kalo memakai mesin mah panennya
saya ngga kebagian “ngasag” tutur beliau dengan polos.
![]() |
Segenggam demi segenggam dikumpulkan |
Memang disatu sisi teknologi
mempermudah manusia untuk melakukan aktifitasnya, seperti panen padi, memakai
mesin modern, dalam bebrapa jam hektar sawah dapat dipanen dengan hitungan jam,
dan tidak perlu mengerah orang banyak, cukup dua atau tiga orang operator untuk
menggerakkan mesin, sudah cukup, sangat efisien dari segi waktu, biaya dan
tenaga. Hasilnyapun mudah kita terka, hasil panen akan bertambah, karena semua
padi terpotong oleh mesin dan langsung diproses hingga keluar sudah dalam
karung, ditimbang dan langsung dijual.
![]() |
Mesin panen modern sedang bekerja |
Modernisasi dari alat pertanian,
mempunyai nilai plus minus. Hilangnya “ngasag”, maka hilangnya salah satu
fungsi sosial dari sepetak atau dua petak sawah yang sudah turun temurun
dilakukan. Padahal sawah dapat memberdayakan masyarakat banyak dengan kegiatan panen
tanpa mesin (padat karya). Karena masih banyak warga kita yang masih perlu
bantuan dalam pengupayaan penghidupannya seperti dua orang ibu-ibu yang sedang “ngasag”
tadi.
![]() |
Hasilnya berbeda dengan panen pakai sabit |
Mudah-mudahan tulisan sederhana
ini berguna bagi kita, terimakasih.
Karawang, 14 Agustus 2017.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar