Senin, 14 Agustus 2017

“ Ngasag ”

“ Ngasag ”

dengan sabar mengumpulkan segenggam padi


Mungkin kita baru pertama kali mendengar kata “ngasag”. Kata ini digunakan oleh para petani di sekitar  Kota Karawang yang berarti “mencari sisa-sisa sebatang atau dua tangkai padi di sawah yang sudah panen”. Tentunya tidak akan banyak yang didapat oleh petani yang “ngasag”, satu kotak sawah kira-kira hanya segenggam saja. Apalagi dengan jaman sekarang, panen sudah ada yang menggunakan mesin modern seperti nampak di gambar. Hasil panen dengan mesin modern pasti tidak akan menyisakan sebatang atau dua batangkai tangkai padi yang tertinggal. Pasti bersih disedot oleh mesin semua, keluar dari mesin padi sudah terbungkus karung.  
Hanya dapat segenggam

Nampak dua orang ibu-ibu warga Kampung Lubang Sari Karawang Wetan yang sedang “ngasag” mencari setangkai dua tangkai padi yang tertinggal, ditangannya ada segenggam padi hasil “ngasag” sejak pagi hingga siang hari. “ hanya segini.....lumayan..., maseh ada sisa-sisa panen kemaren, karena masih menggunakan sabit, kalo memakai mesin mah panennya saya ngga kebagian “ngasag” tutur beliau dengan polos.
Segenggam demi segenggam dikumpulkan

Memang disatu sisi teknologi mempermudah manusia untuk melakukan aktifitasnya, seperti panen padi, memakai mesin modern, dalam bebrapa jam hektar sawah dapat dipanen dengan hitungan jam, dan tidak perlu mengerah orang banyak, cukup dua atau tiga orang operator untuk menggerakkan mesin, sudah cukup, sangat efisien dari segi waktu, biaya dan tenaga. Hasilnyapun mudah kita terka, hasil panen akan bertambah, karena semua padi terpotong oleh mesin dan langsung diproses hingga keluar sudah dalam karung, ditimbang dan langsung dijual.
Mesin panen modern sedang bekerja

Modernisasi dari alat pertanian, mempunyai nilai plus minus. Hilangnya “ngasag”, maka hilangnya salah satu fungsi sosial dari sepetak atau dua petak sawah yang sudah turun temurun dilakukan. Padahal sawah dapat memberdayakan masyarakat banyak dengan kegiatan panen tanpa mesin (padat karya). Karena masih banyak warga kita yang masih perlu bantuan dalam pengupayaan penghidupannya seperti dua orang ibu-ibu yang sedang “ngasag” tadi.
Hasilnya berbeda dengan panen pakai sabit

Mudah-mudahan tulisan sederhana ini berguna bagi kita, terimakasih.


Karawang, 14 Agustus 2017. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar