Kewajiban dan
Kebutuhan
![]() |
Makan adalah kebutuhan |
Merupakan dua kata yang tidak
saling mendukung, kewajiban kalimat tuntutan dari luar diri kita, sedang
kalimat kebutuhan kalimat yang menuntut sesuatu dari luar untuk memenuhi
harapan kita. Supaya terlihat ada koneksitas antara kewajiban dan kebutuhan.
Kita memerlukan suatu media yaitu peraturan yang kita hadapi dan rasakan setiap
hari, seperti peraturan lalu-lintas.
![]() |
Kebutuhan datangnya ddari dalam |
Pada hakekatnya peraturan itu
dibuat oleh perwakilan masyarakat, bertujuan untuk mengatur agar ketertiban, tidak ada yang rakus dan tidak ada
yang kelaparan, tidak ada yang selalu diuntungkan dan tidak ada selalu
dirugikan, sesuai dengan porsinya masing-masing, yang berunjung kepada penentuan
hak dan kewajiban dan keadilan, itulah penting peraturan.
Tetapi, sungguh ironis di negeri
tercinta ini masih banyak peraturan-peraturan yang dilanggar dengan sengaja,
tentunya dengan berbagai alasan dibuatnya. Salah satu contoh yang gampang
dilihat dan dirasakan adalah peraturan lalu lintas.
![]() |
Sampai tidak menyisakan untuk penyebrang jalan |
Sudah bukan rahasia umum lagi,
bahwa kekurang disiplinan dari pengendaraan bermotor, sangat terlihat baik secara
langsung, maupun tidak langsung melalui acara televisi, maupun melalui youtube.
Tentunya kita bertanya dalam diri
kita sendiri, kenapa bisa begitu...., padahal tidak kurang apa untuk membuat
pelanggar jera untuk melakukannya lagi. Tetapi masih banyak terjadi
pelanggaran, bukannya menurun dengan adanya sanksi yang cukup lumayan berat,
seperti didenda sampai dengan ratusan ribu rupiah.
![]() |
ini masih mending menyisakan untuk enyebrang jalan |
Setelah merenung sejenak....,
saya dapat jawabannya...ntah benar ntah tidak he he he, ternyata peraturan itu hanya ditaati sebatas kewajiban
saja. Kita tahu kewajiban selalu dibarengi oleh Punishment dan reward. Bila
kita taat akan mendapatkan reward
atau penghargaan, dan kita berbuat kesalahan kita akan mendapatkan hukuman atau
punishment. Apa akibatnya..., banyak
yang taat apabila ada petugas yang mengawasinya, tapi apabila tidak ada
petugasnya krodit kembali he he he.
![]() |
Tingkat kebutuhan keteraturan sangat tinggi |
Seharusnya taat peraturan
berdasarkan kewajiban saja tidaklah
cukup, harus ditingkatkan ke tingkat yang lebih tinggi lagi yaitu taat
peraturan berdasarkan kebutuhan,
sayang sekali ningkat ke level ini harus datang dari diri kita sendiri. Karena
pada level ini, orang tanpa di iming-imingi oleh reward, atau ditakut-takuti oleh punishment, akan taat sendiri. Karena pada level ini, kita
menyadari pentingnya ketertiban, keselamatan diri kita dan orang lain,
menghargai hak dan kewajiban masing-masing. Seperti halnya dengan makan, makan itu
kebutuhan, bukan kewajiban, karena datangnya dari dalam diri kita sendiri, bukan
dari luar diri sendiri.
![]() |
Aman, tertib, jelas akan hak dan kewajiban |
Kenapa mereka bisa marah ke kita.
Karena kita usil dan jail terhadap kesenangan mereka melanggar aturan. Maka
kita jangan usil dan jail terhadap mereka ...., seperti pepatah orang tua kita
dulu “ jangan usil dan jail terhadap
orang lain, biarkan mereka berbuat semuanya, asalkan jangan kita”. Terima
kasih.
(Mudah mudahan tulisan sederhana
ini ada manfaatnya buat kita semua. Amin.)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar