Banjir Kecil di Sudut
Kota Karawang Akibat Dari Prilaku Yang Tidak Bijak
![]() |
Banjir Di Belakang Pemda Karawang |
Memasuki musim hujan, sangat
terlihat banyak yang harus dibenahi oleh semua pihak, baik oleh Pemerintah
setempat , maupun oleh masyarakat itu sendiri. Terutama saluran pembuangan atau
drainase, banyak yang tidak terurus
dengan baik, banyak sampah menyumbat saluran, maupun kondisi saluran itu
sendiri yang perlu diperbaiki, akibatnya air mengalir bukan pada tempatnya dan
berujung banjir.
![]() |
Banjir di Belakang Pemda Karawang |
Walaupun banjir itu tidak meluas
hanya menggenang sewilayah itu, tetap tidak elok dilihat, apalagi kejadiannya
tiap hujan turun banjir lagi banjir lagi, seperti Nampak di daerah (belakang)
GOR Panatayudha atau di sekitar Kantor Kelurahan Nagasari Karawang Kota, setiap
turun hujan selalu banjir. Dan dibelakang kantor Pemerintah Daerah Karawang dan
kantor Kodim Karawang.
Penyebabnya klasik saluran pembuangan
yang sudah tidak mumpuni, harus segera di perbaiki. Masalah ini bukan hanya
terjadi di Kota Karawang saja, tetapi hamper di semua perkotaan di negeri
tercinta ini. Sayang sekali pembenahan hanya parsial, tidak menyeluruh, karena
masalah saluran pembuangan ini, sangat terkait dengan perencanaan pembangunan
Kota khususnya Kota Karawang.
Kita akui, bahwa kebiasaan kita
menilai keberadaan saluran pembuangan ini, cenderung mengabaikan, bahkan
menganggap tidak penting untuk dilakukan pembenahan. Sekalipun dilakukan
pembenahan…, pemeliharaan dan pencegahannyapun tidak dilakukan secara terus
menerus.
![]() |
Banjir di Belakang Pemda Karawang |
Peran partisipasi positif dari
masyarakat itu sendiri sangat dibutuhkan sekali, jangan menyerahkan sepenuhnya
kepada Pemerintah Daerah. Seperti jangan membuang sampah sembarangan,
memelihara kebersihan saluran tanpa harus di keprak-keprak oleh Aparatur Pemerintah, karena yang merasakan
langsung dampaknya adalah masyarakat itu sendiri.
![]() |
Pertigaan Pemda dan Stadion Singaperbangsa |
![]() |
Motor menorobos banjir di pertigaan Taman Kel. Nagasari |
Menurut pengamatan saya yang dhoif ini, ada kecenderungan prilaku
kita sendiri yang tidak bijak, tanpa sadar menolak air hujan secara menyeluruh,
padahal hakekatnya air hujan itu berkah dari Alloh SWT untuk makhluknya, dan
selalu ditunggu-tunggu. Kenyataannya kita bersama-sama membuang semua tumpahan
air hujan ke saluran pembuangan, yaitu dengan memplester semua halaman di depan rumah kita. Daya tampung saluran
pembuangan kecil, tidak bisa menampung semua, meluber kemana-mana akibatnya
bisa kita tebak….banjir.
![]() |
Petigaan Taman Kelurahan Nagasari |
Solusinya adalah masyarakat
dihimbau untuk membuat biopori dan sumur resapan, untuk
menampung sebagian kecil air hujan sebelum di buang ke saluran pembuangan. Dan
Pemerintah Daerah pun memberikan contoh dengan membuat biopori dan sumur
resapan di seluruh Kantor Pemerintahan Daerah.
Keuntungannya pembuatan biopori
dan sumur resapan adalah mengurangi debit air pada saluran pembuangan, dan yang
paling penting adalah adanya asupan kembali air ke dalam tanah, untuk mengisi
kembali cadangan air tanah yang kita sedot terus tiap hari tanpa henti. Bila
ini dilakukan berarti kita telah berbuat seimbang tidak curang perlakuan
terhadap tanah kita yang kita pijak, satu sisi kita menyedot air tanahnya, di
satu sisi kita mengisi kembali air ke dalam tanah. Dan kita tidak akan
kekurangan air tanah pada musin kemarau.
![]() |
Angkot mogok kena banjir di pertigaan Taman Kel. Nagasari |
Untuk pembuatan biopori dan sumur
resapan ini, tidak sulit…, mudah dengan
biaya sangat murah sekali, dan
tidak perlu Insinyur sipil yang cum laude.
Kita cukup melubangi tanah sedalam 0.5 – 1.0 meter, lebar kurang lebih 10 -
20 cm, dan menutup kembali dengan dedaunan kering. Dan untuk pembuatan sumur
resapan, kita harus menggali tanah dengan lebar kurang lebih 1 meter, kedalaman
kurang lebih 1 – 2 meter, dan menutup kembali dengan barangkal atau batu split sampai sejajar dengan permukaan tanah, jangan menutup dengan tanah, sebab
tanah itu bersifat rapat tanpa ada pori-pori. Untuk ini saya akui ada biayanya karena
kita harus membuat dinding sumur yang kuat dari bata merah agar tahan lama. Terima
Kasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar