Senin, 21 November 2016

Banjir Kecil di Sudut Kota Karawang Akibat Dari Prilaku Yang Tidak Bijak



Banjir Kecil di Sudut Kota Karawang Akibat Dari Prilaku Yang Tidak Bijak

Banjir Di Belakang Pemda Karawang

Memasuki musim hujan, sangat terlihat banyak yang harus dibenahi oleh semua pihak, baik oleh Pemerintah setempat , maupun oleh masyarakat itu sendiri. Terutama saluran pembuangan atau drainase, banyak yang tidak terurus dengan baik, banyak sampah menyumbat saluran, maupun kondisi saluran itu sendiri yang perlu diperbaiki, akibatnya air mengalir bukan pada tempatnya dan berujung banjir.
Banjir di Belakang Pemda Karawang
Walaupun banjir itu tidak meluas hanya menggenang sewilayah itu, tetap tidak elok dilihat, apalagi kejadiannya tiap hujan turun banjir lagi banjir lagi, seperti Nampak di daerah (belakang) GOR Panatayudha atau di sekitar Kantor Kelurahan Nagasari Karawang Kota, setiap turun hujan selalu banjir. Dan dibelakang kantor Pemerintah Daerah Karawang dan kantor Kodim Karawang.
Penyebabnya klasik saluran pembuangan yang sudah tidak mumpuni, harus segera di perbaiki. Masalah ini bukan hanya terjadi di Kota Karawang saja, tetapi hamper di semua perkotaan di negeri tercinta ini. Sayang sekali pembenahan hanya parsial, tidak menyeluruh, karena masalah saluran pembuangan ini, sangat terkait dengan perencanaan pembangunan Kota khususnya Kota Karawang. 



Kita akui, bahwa kebiasaan kita menilai keberadaan saluran pembuangan ini, cenderung mengabaikan, bahkan menganggap tidak penting untuk dilakukan pembenahan. Sekalipun dilakukan pembenahan…, pemeliharaan dan pencegahannyapun tidak dilakukan secara terus menerus. 
Banjir di Belakang Pemda Karawang

Peran partisipasi positif dari masyarakat itu sendiri sangat dibutuhkan sekali, jangan menyerahkan sepenuhnya kepada Pemerintah Daerah. Seperti jangan membuang sampah sembarangan, memelihara kebersihan saluran tanpa harus di keprak-keprak oleh Aparatur Pemerintah, karena yang merasakan langsung dampaknya adalah masyarakat itu sendiri.
Pertigaan Pemda dan Stadion Singaperbangsa
Motor menorobos banjir di pertigaan Taman Kel. Nagasari
Menurut pengamatan saya yang dhoif ini, ada kecenderungan prilaku kita sendiri yang tidak bijak, tanpa sadar menolak air hujan secara menyeluruh, padahal hakekatnya air hujan itu berkah dari Alloh SWT untuk makhluknya, dan selalu ditunggu-tunggu. Kenyataannya kita bersama-sama membuang semua tumpahan air hujan ke saluran pembuangan, yaitu dengan memplester semua halaman di depan rumah kita. Daya tampung saluran pembuangan kecil, tidak bisa menampung semua, meluber kemana-mana akibatnya bisa kita tebak….banjir.  
Petigaan Taman Kelurahan Nagasari

Solusinya adalah masyarakat dihimbau untuk membuat biopori dan sumur resapan, untuk menampung sebagian kecil air hujan sebelum di buang ke saluran pembuangan. Dan Pemerintah Daerah pun memberikan contoh dengan membuat biopori dan sumur resapan di seluruh Kantor Pemerintahan Daerah.

Keuntungannya pembuatan biopori dan sumur resapan adalah mengurangi debit air pada saluran pembuangan, dan yang paling penting adalah adanya asupan kembali air ke dalam tanah, untuk mengisi kembali cadangan air tanah yang kita sedot terus tiap hari tanpa henti. Bila ini dilakukan berarti kita telah berbuat seimbang tidak curang perlakuan terhadap tanah kita yang kita pijak, satu sisi kita menyedot air tanahnya, di satu sisi kita mengisi kembali air ke dalam tanah. Dan kita tidak akan kekurangan air tanah pada musin kemarau.
Angkot mogok kena banjir di pertigaan Taman Kel. Nagasari

Untuk pembuatan biopori dan sumur resapan ini, tidak sulit…, mudah dengan  biaya sangat murah sekali,  dan tidak perlu Insinyur sipil yang cum laude. Kita cukup melubangi tanah sedalam 0.5 – 1.0 meter, lebar kurang lebih 10 - 20 cm, dan menutup kembali dengan dedaunan kering. Dan untuk pembuatan sumur resapan, kita harus menggali tanah dengan lebar kurang lebih 1 meter, kedalaman kurang lebih 1 – 2 meter, dan menutup kembali dengan barangkal atau batu split sampai sejajar dengan permukaan tanah, jangan menutup dengan tanah, sebab tanah itu bersifat rapat tanpa ada pori-pori. Untuk ini saya akui ada biayanya karena kita harus membuat dinding sumur yang kuat dari bata merah agar tahan lama. Terima Kasih.


(Mudah-mudahan tulisan ini bermanfaat bagi kita semua. Karawang 21 Nopember 2016).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar