Sabtu, 07 Mei 2016

Kongres Jeki Siang dan Jeki Malam Tentang Maturitas SPIP

Kongres Jeki Siang dan Jeki Malam
Tentang
Maturitas SPIP

Seperti biasa Jeki Siang dan Jeki Malam lebih dulu datang ke Pos Ronda, dibandingkan dengan yang lain, apalagi dengan petugas rondanya sendiri, ya.. memang hari masih sore baru selepas isa, tapi bagi mereka berdua… waktu tidak jadi halangan untuk kumpul di Pos Ronda ini, yang penting bisa menyalurkan aspirasi dan ide ide yang ada pada benaknya masing masing, ntah itu ide yang brilian atau ide yang cukup konyol….yang ngga perlu diutarakan…he he he…maklum aja pemirsa namanya juga kongres alias kongkow ngga beres beres…he he he.

Sepertinya sore ini kongres berlangsung hangat, nampak ditangan Jeki Siang ada sebuah buku ntah buku apa.., dan dapetnyapun ntah darimana…, jujur saja penulis sendiripun tidak tahu buku apa yang dipegang oleh Jeki Siang.., lebih baik kita dengerin aja kongres mereka…he he he.

“ Jek.., asik amat baca bukunya buku apaan seh..?” Jeki Malam star bertanya,  “ ini buku luar biasa isinya…” jawab Jeki Siang sambil matanya tetep melototin buku yang dipegangnya, melihat hal itu Jeki Malam agak jengkel, langsung buku itu direbutnya dari tangan Jeki Siang sambil berkata “coba ane pengen tau dimana luar biasanya neh buku” dengan cepat Jeki Malam membalik balik buku yang dibaca jeki Siang, “hmmm dimana luar biasanya …, ngga ada gambarnya…., tulisan doang.., neh ane balikin bukunya”, Jeki Siang cuma bisa melongo melihat kelakuan sobatnya ini, “ jelas aja ente ngga tau .., musti dibaca bukunya baru tau dimana luar biasanya buku ini”, “he he he  tau sendiri ente .., ane males baca, dongengin aja kalo bisa mah he he he ” pinta Jeki Malam. Kita tidak perlu heran dengan pengakuan dari si Jeki Malam, karena ada survey yang menjelaskan orang orang kita mah lebih banyak nonton TV dibanding dengan membaca, hasilnyapun berbeda di kita mah lebih banyak orang yang pinter ngomong dibanding dengan pinter nulis, padahal perintah pertama dari Alloh SWT kepada Nabi Muhammad SAW adalah Iqro artinya “bacalah”.

“Ini buku bercerita tentang Maturitas SPIP” Jeki Siang mencoba membuka dongeng atas permintaan Jeki Malam tentang buku yang dibacanya, “apa itu Maturitas SPIP, bahasa apaan itu ?” tanya Jeki Malam, “set daah…, baru ngomong aja dah ada pertanyaaan he he he” geretes hati Jeki Siang. “ Jek…, Maturitas itu bahasa serapan dari bahasa Inggris artinya ..keberhasilan, kedewasaan atau kematangan”, “ bahasa menunjukan bangsa.., emang ngga ada bahasa serapan dari bahasa daerah kita sendiri  ?” potong Jeki Malam, “ kan… negeri kita mah terkenal dengan keberagaman budaya dan bahasa”, “itu mah jangan ditanyakan ke saya…, tanyakan ke yang bikinnya aturan ini atau ke pemirsa budiman barangkali…he he he.

“SPIP..singkatan dari Sistem Pengendalian Intern Pemerintah”, “baru ane mao tanya , ente dah ngejawab duluan…hebat ente he he he” saut Jeki Malam sambil tertawa, “jangan heran Jek…, saya gini gini juga turunan “Wali” he he he” jawab Jeki Siang, “ hua ha ha model begini turunan “Wali” kaga ada tampang ha ha ha” ledek Jeki Malam sambil tertawa terbahak bahak, “ada.. Jek.!!.., turunan “waliii muriiiid” hua ha ha” Jeki Siang ngga mao kalah dan mereka berdua tertawa terbahak bahak, sepertinya mereka betul betul menikmati hidup yang sebenarnya…he he he, gimana dengan pemirsa budiman…?.

“Waduuh jadi lupa neh mao tanya apaan ya..? ente seh becanda mulu”, “ ente yang duluan”, “ooo iya SPIP kapan lahirnya dan dimana lahirnya?” tanya Jeki Malam serius, “@#@#%.....tuh kan ente mulai lagi…, emang SPIP itu orang???, pasti ente mao tanya lahirnya di bidan atao di rumah sakit…., normal atao sesar…##$#@” jawab Jeki Siang agak dongkol, “he he he “ Jeki Malam terkekeh melihat temennya dongkol, “ane kan Cuma nanya..kaga tau harus nanya…he he he “ sambung Jeki Malam, “ terusin neh..??” tanya Jeki siang “terusin Jek…, kan belon ngarti semua” jawab Jeki Malam, “ baik, jadi SPIP itu diterbitkan oleh Pemerintah untuk dilaksanakan di semua unit Pemerintah…, baik itu Pemerintah di Pusat atau Pemerintahan di Daerah atau Pemda” , “ pasti pagi pagi terbitnya tuh SPIP” saut Jeki Malam,  mendengar ungkapan “pagi pagi terbitnya” jidat Jeki Siang kerung atau mengkerut tidak mengerti yang dimaksud dengan “pagi pagi terbitnya”, “ apaan jek…, Pagi pagi terbitnya, emang ente tahu darimana terbitnya SPIP itu pagi pagi “ Jeki Siang balik tanya, “ laah pasti… semua orang juga pasti tahu, kalo terbit itu pasti pagi pagi contonya tuh matahari….pagi pagi terbitnya…he he  he  “.

“Kalo pertanyaan begini terus mah bakalan kaga beres neh.., mending di cuekin aja” begitu kata hati Jeki Siang. Tanpa menunggu Jeki Malam bertanya Jeki Siang terus menjelaskan pengetahuan tentang SPIP yang didapat dari buku yang dipegangnya, “Pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah No.60 tahun 2008 tentang SPIP, ini harus dijalankan oleh unit Pemerintah di Pusat dan Daerah tanpa kecuali, SPIP ini salah satu cara untuk menyeragamkan dan memudahkan pelaksanaan kegiatan unit Pemerintah, yaitu berupa system, cara atau metode bagaimana menjalankan pemerintahan dengan baik dan benar sesuai dengan aturan yang berlaku, terlihat dari pelaksanaan kegiatan di unit pemerintahan berjalan dengan efisien dan efektif, karena adanya kehandalan dari pelaporan keuangan, karena adanya kehandalan pelaporan keuangan semua tercatat semua transaksi keuangan sesuai denga standar akuntasi intansi pemerintah, pasti akan berdampak pada pengamanan asset, bila ketiganya berjalan sesuai dengan peraturan yang berlaku, maka bisa dikatakan ada ketaatan terhadap peraturan dan perundang undangan, setelah itu berujung kepada tujuannya yatu tata kelola pemerintahan yang baik. Dan jangan lupa penerapan SPIP ini harus dibarengi ama SOP nya kegiatan, baik SOP Makro maupun SOP Mikro”’ dengan napas yang megap megap Jeki Siang menjelaskan SPIP, sengaja tanpa memberi jeda kepada Jeki Malam untuk bertanya, “ begitu Jek …, kira kira penjelasan singkat SPIP…ngarti kan..??” tanya Jeki Siang, “ngarti ngarti…he he he” jawab Jeki Malam sambil terkekeh karena melihat napas Jeki Siang yang naek turun.

Mengingat napas jeki siang masih megap megap, Jeki Malam menunda sesaat untuk melontarkan pertanyaan kembali he he he, emang ada yang lucu pemirsa budiman ??.... pake he he he segala ya…!!. 

Setelah dianggap sudah kondusif napas Jeki Siang, Jeki Malam melontarkan pertanyaan kembali, “tadi ente ngomong SPIP itu untuk “memudahkan”…, maksudnya apa..??” tanya Jeki Malam, “maksud memudahkan yaitu..dimana organisasi unit pemerintahan untuk dapat dengan segera menyesuaikan kegiatannya dengan perkembangan jaman, juga untuk memudahkan penyelesaian atau koreksi bilamana ada permasalahan permasalahan yang timbul pada saat pelaksanaan kegiatan, jadi dengan cepat bisa ditangani, cukup dilihat di unsur mana saja yang bermasalah berikut SOPnya.

“ Naaah baru denger neh ada kata “unsur”, “unsur” apaan lagi neh..??” tanya Jeki Malam penuh dengan rasa penasaran karena baru sekarang Jeki Siang mengutarakan kalimat “unsur”. “ Jek…, daleman SPIP ada 5 unsur, unsur pertama yaitu Pengendalian Lingkungan ehh… tebalik…he he he, Lingkungan Pengendalian, unsur kedua Penilaian Risiko, unsur ketiga Kegiatan Pengendalian, unsur keempat informasi dan Komunikasi dan yang terakhir unsur Pemantauan, tiap tiap unsur mempunyai sub unsur.., yaitu sub unsur dari unsur pertama ada 8 sub unsur, sub unsur dari unsur kedua ada 2 sub unsur, sub unsur dari unsur yang ketiga ada 11 sub unsur, sub unsur dari unsur keempat ada 2 sub unsur dan yang terakhir unsur kelima ada 2 sub unsure, Jeki Siang dengan telaten menerangkan Unsur dan Sub Unsur yang ada pada kelima unsur SPIP, “ set daah banyak amat, semuanya ada 25 sub unsur kalo tidak salah…, betul Jek..????”, “ belon tau tuh…, coba ane itung dulu ya” pinta Jeki Siang, rupanya Jeki Siang pun ngga sempet ngitung jumlah sub unsur yang ada pada tiap tiap unsur SPIP, “ betul sekali Jek… hebat ente….kalo begitu ente menyimak neh ” tanya Jeki Siang, “ he he he “ Jeki Malam cukup tertawa kecil mendengar pujian dari temannya ini.

“Terus hubungan antara Maturitas ama Unsur SPIP dimana..??” tanya kembali Jeki Malam, “hubungan antara matutritas SPIP dan unsur SPIP, karena selama ini…, dari tahun 2008 hingga sekarang tidak kelihatan penerapan SPIP dengan baik dan benar…, bantat kata orang tua dulu mah”, “ apa Jek…!!, pantat???, ngga sopan itu…., waduuuh bisa bisa dimarahin kita neh” tanya Jeki Malam keheranan dan ketakutan, “he he he …, tenang Jek…., makanya coba pasang kuping ente yang benar, Bantat… pake hurup B bukan hurup P he he he “ jawab Jeki Siang dengan kalem dan diiringi tertawa kecil, “ane baru denger kata bantat emang apa artinya” Tanya Jeki Malam, “bantat arti mentah ngga, mateng juga ngga he he he “ jawab Jeki Siang diiringi tertawa kecil, “nah sekarang mah ane ngarti, jadi selama ini penerapan SPIP pada unit Pemerintah tidak diketahui atau tidak terukur sebagaimana mestinya sebuah system, bukan begitu maksud Jek.., makanya perlu suatu mekanisme untuk dapat mengukur tingkat keberhasilan penerapan SPIP di unit Pemerintah, terkait dengan itu BPKP mengeluarkan Perka BPKP nomor 4 tahun 2016 tentang Pedoman Penilaian dan Strategi Peningkatan Maturitas SPIP” timpal Jeki Malam dengan tenang. Mendengar penjelasan dari Jeki Malam, Jeki Siang tertegun dan terus manggut manggut. Dalam benaknya Jeki Siang bertanya tanya “sebenarnya dia itu tahu…, apa ngga tentang SPIP, awalnya banyak tanya, tapi sekarang malah dia yang menjelaskan…, jadi bingung neh….jangan jangan dia banyak tanya cuma ngetes doang” gerentes hati Jeki Siang.

“Kenapa Jek…, ente kayak bingung…?” tanya Jeki Malam mengagetkan Jeki Siang yang sedang bengong, “terus lagi Jek dongengnya..” pinta Jeki Malam, “sori Jek…, tadi saya mikirin pa RT Junot kenapa sekarang belum nongol juga kesini” jawab Jeki Siang berbohong, “ngga usah dipikirin pa RT Junot mah dah maturitas ini…..he he he , mending terus lagi dongeng SPIPnya” jawab Jeki Malam, “ baiklah.., melalui mekanisme Maruritas ini, penerapan SPIP di semua unit Pemerintah bisa terukur, karena dalam maturitas itu sendiri sudah dibentuk sedemikian rupa tata penilaian dan penetapan level maturitas SPIP. Levelnya dihitung dari level 0 hingga level 5. 

“Jadi Maturitas SPIP itu ada tingkatannya atau levelnya, bagaimana kita dapat mengetahui unit Pemerintah mempunyai nilai sekian….” tanya Jeki Malam, “baik Jek…, sebelumnya unit Pemerintah di survey dulu, melalui pengisian kuesioner, pengumpulan dokumen dan wawancara, kemudian diolah sedemikian rupa seperti pendalaman dokumen atau pendalaman melalui wawancara, hingga tercapai suatu nilai kesimpulan yang kemudian diubah menjadi angka yang dapat menunjukan kepada level berapa. Level 0, artinya tingkat maturitasnya “Belum Ada” dengan nilai kurang dari 1 berarti di unit Pemerintah yang dinilai “Belum ada” pengendalian internnya. Level 1, artinya “Rintisan” dengan nilai 1 sampai kurang dari 2 berarti di unit Pemerintah yang dinilai itu sudah ada praktek pengendalian intern, namun pendekatan risiko dan pengendaliannya masih bersifat ad hoc, dan tidak terorganisir dengan baik, tanpa komunikasi, pemantauan, sehingga kelemahan kelemahan tidak teridentifikasi. Level 2, artinya “Berkembang” dengan nilai 2 sampai kurang dari 3, berarti di unit pemerintah yang dinilai sudah mempraktekan pengendalian, tapi tidak terdokumentasi dengan baik, dan belum melibatkan semua unit organisasi, serta pengendalian belum dievaluasi. Level 3, artinya “Terdefinisi” dengan nilai 3 sampai kurang dari 4, berarti di unit Pemerintah telah ada praktek pengendalian dan terdokumentasi dengan baik, tapi evaluasinya tidak terdokumentasi dengan baik. Level 4, artinya “Terkelola dan Terukur” dengan nilai 4 sampai kurang dari 4.5, berarti unit Pemerintah yang dinilai telah menerapkan pengendalian intern dengan efektif, masing masing pegawai selalu mengendalikan kegiatan pada tujuan kegiatan dan tujuan unit, serta evaluasi formal dan terdokumentasi. Level 5, artinya “Optimum”, dengan nilai 4.5 sampai 5, berarti di unit Pemerintah yang dinilai telah menerapkan pengendalian intern yang, terintegrasi dalam pelaksanaan kegiatan yang didukung oleh pemantauan otomatis aplikasi komputer.

“Jek …, siapa yang berhak menetap tingkat maturitas unit Pemerintah..??” tanya Jeki Malam, “Yang menilai atau menetapkan level maturitas adalah BPKP, setelah tim penilai atau tim asesor bekerja menilai dirinya sendiri atau unitnya atau Kementeriannya atau Lembaganya, kemudian dinilai kembali oleh BPKP sebagai QA dengan memperhatikan dan mempertimbangkan bukti bukti atau dokumen dokumen yang ada hasil dari pengisian kuesioner, tim asesor terdiri dari anggota atau pegawai yang memahami SPIP. 
 
"nah sekarang gimana caranya untuk dapat memahami SPIP dengan baik dan benar???" tanya Jeki Malam, "tentunya melalui diklat lah yang paling efisien dan efektif, karena hanya melalui pendidikan dan latihan lah orang bisa berubah dari yang bodoh menjadi pintar, orang yang tidak berpengetahuan menjadi luas pengetahuannya. Tapiiii..., tidak cukup dengan diklat saja, tapi dilaksanakan atau diterapkan, kemudian dinilai kembali atau direviu atau di evaluasi. "Tuh seperti dalam foto foto disamping ini kelihatan kegiatan diklat Maturitas SPIP tahun 2016 di Bogor" jawab Jeki Siang.

“waah hebat ente neranginnnya..ampe bebusa mulut ente he he he, pikiran ane jadi terang benderang neh .., pantes menurut ini luar biasa“ kata Jeki Malam, “ kalo ente belum jelas benar tentang Maturitas SPIP ini, sudah banyak buku yang beredar, tinggal datang ke toko buku …langsung beli…he he he atau datang ke BPKP Pusat di Jalan Pramuka Jakarta Pusat, “ yah itu mah biaya lagi atuh, ane mah selaku orang yang dhoif  berharap buanget banyak unit Pemerintah kita yang menerapkan SPIP dengan sepenuh hati, tanggungjawab, serta tingkatan maturitasnya sudah tinggi, agar rengking negeri kita tercinta dibidang perkorupsian menjadi turun serendah mungkin….,bikin malu aja” Jawab Jeki Malam dengan mantap.

Belum Jeki Malam habis bicara, dari kejauhan terdengar suara gaduh, “ Jek… itu siapa ya???.., rombongan…., kok pagar orang dipukul pukul seh jadi berisik…” Jeki Siang bertanya, Jeki Malam tidak menjawab hanya bengong memperhatikan sumber suara datang dari ujung gang di mana mereka sedang kongres, “ Jek malam ini malam apa..???” tanya Jeki Malam, “malam Jumat kliwon…emang kenapa Jek ???” jawab Jeki Siang sambil bertanya balik, “ tadi ente ngomongin apa????” Jeki Malam tanya kembali, “lah emang kaga denger apa.., kan kita ngomongin Maturitas SPIP” jawab Jeki Siang agak jengkel, “maksud ane ente terakhir ngomong apa???”, “ hmm… ngomongin tingkat korupsi” , “pantes aja…, mereka jadi tersinggung dan marah” jawab Jeki Malam sambil menunjuk ke rombongan yang sedang menuju ketempat mereka berdua, “jadi mereka itu siapa????” tanya Jeki Siang tambah bingung, “ itu rombongan arwah penasaran para koruptor”, “hah…dasar para koruptor dimana mana aja bikin reseh” Jeki Siang jengkel, “bahaya Jek…???”, “bahaya….,kita harus tinggalin…., jangan deket deket mereka, mereka termasuk predator…, apa aja digares… termasuk kita …cuma daging ama tulang doang,  pasir, batu, aspal, besi..sendal capit, kertas bekas, tanah, Pos Ronda, ngga pandang bulu maen gares aja mereka mah…, lariiiiiiiiiiiiiii” Jeki Malam sambil teriak lari duluan ninggalin Jeki Siang. Akhirnya Pos Ronda tempat kongres berlangsung sepi kembali.

Permirsa budiman…, kenapa mereka pada lari ???,  kongresnya sudah selesai belum ya????, mengena sasaran ngga ya…???, awal kongres yang diomongin Maturitas SPIP…, kok ujungnya jadi cerita horror…mending kalo serem.., kaga nyambung sekali neh…payaaaah. Selebihnya terserah penilaian anda Pemirsa budiman………. Terima kasih. 

1 komentar: