Pompa Hidrolis satu
satunya di dunia ada di Bendungan Curug Karawang
![]() |
Pompa Hidrolis Ir.Sedyatmo |
Bendungan Curug terletak di Desa
Curug Kecamatan Klari Kabupaten Karawang, bendungan ini dibangun tahun 1962 satu
paket dengan pembangunan Jatiluhur yang lebih awal dibangunnya pada tahun 1957,
bendungan Curug fungsinya yaitu untuk pengairan sawah dan pasokan air baku
untuk Jakarta.
Bendungan Curug ini membendung
aliran sungai Citarum ke timur untuk mengairi sawah wilayah Cikampek, Pamanukan
sampai Indramayu di kenal dengan Tarum Timur. Untuk yang arah barat yang
dikenal dengan Tarum barat menuju Cikarang, Bekasi dan jakarta, khusus untuk
Jakarta dipergunakan untuk pasokan air baku.
Di bendungan ini terdapat pompa
hidrolis yang luput dari perhatian kita yaitu pompa hidrolis hasil ciptaan dari
Ir. Sedyatmo sendiri selaku pimpro bendungan Curug dan Pimpro Jatiluhur. Fungsinya
memompa/menaikan air ke saluran Tarum Barat karena posisinya lebih tinggi dibanding
sungai Citarum selaku sumber airnya. Pompa hidrolis ini tidak menggunakan
tenaga listrik pada umumnya, pompa ini menggunakan tenaga air itu sendiri,
berbeda dengan pompa untuk Tarum Timur menggunakan tenaga listrik.
Dalam benak saya cara kerja pompa
hidrolis ini bagaimana????, untuk bisa menjawabnya saya harus berkunjung ke
Bendungan Curug sambil liburan bersama keluarga sekalian memperkenalkan
bendungan Curug dan dan pompa hidrolisnya. Sehubungan dengan hari libur tidak
ada petugas yang dapat untuk bertanya tentang pompa hidrolis ini.
Saya hanya mengandalkan hasil pengamatan
langsung di bendungan Curug. Aliran sungai Citarum yang dibendung, maksud
tujuannya yaitu menaikkan permukaan air sungai Citarum dan kemudian di salurkan
ke Tarum Barat dan Tarum Timur, karena posisinya sungai Citarum lebih rendah di
banding dengan kedua saluran tersebut. Pada waktu penentuan tinggi air ini
terjadi perdebatan intelektual antara Ir. Sedyatmo dengan Ir. Agus Prawiranata
selaku pimpro pembangunan Irigasi, karena terlalu tinggi tail race (saluran buang) yaitu 31 meter untuk Tarum Timur dan 28,5
meter untuk Tarum Barat. Ketinggian itu akan menenggelamkan power yang ada di Jatiluhur. Solusi
pertengkaran intelektual ini adalah menurunkan muka air sungai Citarum menjadi
26,5 meter dan membangun pompa air untuk Tarum Barat dan Tarum Timur (ref: Prof.DR.Ir. Sedyatmo – Intuisi mencetus
Daya Cipta).
Setelah terbendung aliran sungai
Citarum melebar ke kanan masuk ke bak khusus untuk Tarum Timur dan dipompa oleh
pompa bertenaga listrik, dan yang melebar ke kiri masuk ke bak khusus untuk
Tarum Barat yang menggunakan pompa hidrolis ciptaan Ir. Sedyatmo yaitu
menggunakan tenaga aliran sungai itu sendiri sebanyak 17 unit pompa hidrolis,
tiap 1 pompa hidrolis mempunyai 2 pintu aliran yang bersebelahan. 1 pintu
aliran yang menggerakan turbin dan kembali masuk sungai Citarum. 1 pintu untuk
menampung air yang akan dipompa/dinaikkan oleh turbin ke Tarum Barat.
Pompa Hidrolis ini jadi pilihan
karena tidak membutuhkan tenaga listrik, pada itu listrik kita masih kurang,
sering padam, tidak memerlukan perawatan yang rumit dan mahal sebagaimana
perawatan terhadap pompa bertenaga listrik.
Agar tetap bekerja maksimal pompa
hidrolis ini, permukaan air sungai Citarum harus tetap pada level 26,5 meter
tidak boleh kurang, jika kurang dari level itu akan mempengaruhi kerja turbin
tidak maksimal, air yang dipompa/dinaikkan ke saluran Tarum Barat tentu akan
berkurang maka surutlah salurannya.
Pernah terjadi surutnya saluran
Tarum Barat dan saluran Tarum Timur pada tahun 2011, karena 1 dari 7 pintu mengalami
kerusakan (jebol), hingga air sungai Citarum mengalir deras langsung menuju
bendungan Walahar dihilirnya, bak khusus penampung untuk Tarum Barat dan Tarum
Timur kosong airnya.
Begitu pula pada waktu musin
hujan, air sungai Citarum meluap, maka pintu bendungan Curug harus dibuka (jika
tidak buka akan menyebabkan jebol pintu airnya), agar air sungai Citarum
langsung lewat bendungan tanpa ada halangan pintu, akibatnya tidak ada atau
sedikit yang masuk ke bak khusus untuk Tarum Barat dan tarum Timur.
Jadi jangan heran bila pada musim hujan air sungai Citarum meluap,
saluran Tarum Barat dan Tarum Timur surut.
Demikian tulisan sederhana ini mudah-mudahan
bermanfaat bagi kita semua, terima kasih.
Karawang 11 Maret 2021.
keren, membantu
BalasHapus