Antara Karawang dan
Bau Bau Buton
![]() |
Rumah Tradisional Buton |
Pada
akhir bulan Nopember 2017, untuk kedua kalinya Jeki Siang dan Jeki Malam diajak
pihnik oleh temen ke Bau Bau Buton. Sungguh sangat senag sekali mereka, karena
nama Buton sudah dikenal sejak dibangku SD impres, pulau ini terkenal dengan
tambang alamnya yaitu aspal, satu-satunya di negeri kita pulau penghasil aspal
alam, mungkin di dunia, yang pertama kali Jeki Siang dan Jeki Malam diajak ke
Lampung.
![]() |
Ramfi Travel |
Tidak
seperti biasanya Jeki Siang dan Jeki Malam ke Bandara Sukarno Hatta naik bis
Damri dari terminal Klari Karawang. Kali ini Jeki Siang dan Jeki Malam bersama
temannya yang mengajak ke Bau Bau Buton, naik kereta api dari Karawang ke
Kemayoran, karena menggunakan bis ke bandara Sukarno Hatta, di jalan tol nya
suka macet dan tidak tentu jam macetnya, karena banyak pekerjaan kontruksi seperti
pekerjaan jalan kereta api cepat Jakarta Bandung, pekerjaan kereta layang
Jakarta Bekasi dan pekerjaan jalan layang tol. Karena naik pesawat yang jam
01.00 WIB alias tengah malam, kami berangkat dari rumah jam 15.00 WIB naik ojek
ke stasion Karawang dilanjut naik kereta api ke Kemayoran, setelah sampai di
Kemayoran, naik cator atau beca motor atau dulu mah disebut anglingdarma, cukup
murah ongkosnya hanya Rp.10.000,- sudah sampai di Pool Damri untuk melanjutkan
ke Bandara Sukarno Hatta. Maskapai yang kami naiki adalah Garuda, maskapai
kebanggaan kita semua.
![]() |
Hotel Calista |
Di
terminal 3 Sukarno Hatta, kami sampai kira-kira jam 21.00 WIB, banyak waktu
untuk menunggu pesawat jam 01.00. Terminal 3 ini masih baru, tapi masih ada
yang masih dalam proses penyelesaian atau finishing.
Seperti Kereta Layang atau Kalayang, kereta api Jakarta Bandara Sukarno Hatta.
Tapi sekarang mah sudah selesai walaupun perlu pembenahan. Terminal 3 ini
sangat luas, hampir semua fasilitas untuk kenyamanan penumpang sangat
diperhatikan, restoran-restoran, toko kue, butik, toko buku, semua tersedia
lengkap. Untuk perokokpun tidak lupa pengelola bandara menyediakan smoking area. Petunjuk-petunjuk arah,
informasi keberangkatan dan kedatangan pesawat sangat mudah di dapat, toiletpun
banyak dan sangat bersih. Petugasnya ramah-ramah melayani para penumpang yang
kesulitan membutuhkan informasi lainnya.
![]() |
Taman Kamali yg ramai disore hari |
Tanpa
terasa kami muter-muter terminal ini, hingga mendekati jam keberangkatan
pesawat jam 01.00 WIB. Setelah mengikuti prosedur memasuki pesawat dan
mendapatkan tempat duduk, Jeki Siang dan Jeki Malam langsung tertidur ya memang jam tidur jam 01.00 mah.
![]() |
Pagi hari Taman Kamali bersih dari pedagang kaki lima |
Pemirsa
budiman waktu tidur mah tidak perlu diceritakan, karena sayapun selaku penulis
tidak tahu harus cerita apa…he he he, mimpi
saja tidak tahu. Kira-kira jam 04.00
WIB waktu Indonesia Bagian Timur pesawat sudah mendarat dengan mulus di Bandara
Sultan Hasanudin Makassar Sulawesi Selatan, ganti pesawat meneruskan ke Bau Bau
Buton. Pesawat yang akan membawa Jeki Siang dan Jeki Malam ke Bau Bau Buton
adalah pesawat ATR 72-600, pesawat ini berbaling-baling bukan pesawat jet,
karena bandara di Bau Bau Buton cukup kecil, hanya pesawat kecil yang bisa
mendarat di bandara ini, penumpangnyapun hanya cukup untuk 78 orang. “Jek...,
ente yakin neh pesawat bisa terbang Cuma ngandelin 2 kolecer???” Jeki Siang
bertanya-tanya seperti kurang yakin, “yakinlah bisa, emang pesawat ini buatan
ente he he he, disuruh bikin tiang
bendera..jadinya tusuk gigi” jawab Jeki Malam enteng sekali.
![]() |
Kepala naga di Tama Kamali |
Kira-kira
jam 07.00, pesawat yang kami tumpangi mendarat dengan mulus di Bandara
Betoambari Bau Bau Buton..”alhamdulillah” Jeki Siang teriak dalam hatinya
sampai dengan selamat di pulau aspal Buton. Dilanjutkan menumpang taksi bandara
ke Hotel Calista, di tengah kota Bau Bau, dipinggir pantai Kamali yang selalu ramai
pada sore hari, banyak warga kota Bau bau berkumpul menikmati indahnya suasana
di sore hari.
![]() |
Ekornya tertinggal 6 Km. |
Setelah
cek in di Hotel Calista, mereka langsung beristirahat, karena mereka kurang
tidur sejak kepergian dari Karawang. Sorenya mereka terbangun dipaksa bangun
oleh perut yang kosong he he he
ternyata mereka lebih mementingkan rasa ngantuk dulu.
![]() |
Tukng Jamupun ada di Taman Kamali |
Ternyata
mereka tidak salah pilih hotel, karena Hotel Calista ini di pusat keramaian,
jadi tidak sulit untuk makan malam tinggal pilih saja buanyaak pilihan dari
nasi ke minuman tradisional. Dekat ke pantai, juga dekat ke pelabuhan yang
cukup besar, karena kapal besar sekelas Kambunapun mampir ke pelabuhan Buton
ini. Rupanya Pemerintah Kota Bau Bau memberikan kebebasan kepada warganya untuk
beraktifitas apa saja di Taman Kamali ini. “Besok ente berdua aja muter-muter
kota Bau bau ini, nanti ente di pandu ama orang “Ramfi Travel”, biar tidak
nyasar” temannya memberi petunjuk kepada Jeki Siang dan Jeki Malam untuk
kegiatan besok hari.
![]() |
Salah satu meriam di benteng Keraton Buton |
Kriiing
kriiiing bunyi telepon kamar hotel membangunkan Jeki Siang dan Jeki Malam,
“halo selamat pagi Bapak jeki sudah ada yang menunggu di lobi” saut petugas
hotel, “ baik pa, terimakasih nanti saya ke lobi” jawab jeki Siang. “Siapa yang
nunggu di lobi, ke Bau Bau aja baru kali ini... siapa ya???” gerentes hatinya,
Jeki Siang bergegas menuju lobi. “ Selamat pagi pa Jeki, perkenalkan saya bapak
Ain dari Ramfi Travel, saya disuruh teman bapak untuk mengantar bapak Jeki
keliling kota Bau Bau, ,bapak Jeki sudah sarapan???” Bapak Ain memperkenalkan
diri, “belum, saya mandi , terus sarapan” jawab Jeki siang, “baik pa , saya
tunggu disini” jawab Bapak Ain dengan sopan. “Tapi Pa Ain kok bisa langsung
tahu saya Jeki”, “Tahu Pa, kan saya sudah dikirim foto melalui WA oleh teman
bapak” jawab Pa Ain, Jeki Siang cuma melongo saja.
![]() |
Masjid kebesaran Keraton Buton |
Setelah
semua beres, mandi beres, sarapan beres tinggal keliling kota bau bau yang
belum beres, baru mau berangkat. Sebelum masuk ke mobil jemputan Jeki Siang
memperhatikan sekeliling Taman Kamali. “Jek ente perhatikan ada yang aneh ngga
???” Tanya Jeki Siang, “apanya yang aneh Jek” Jeki Malam balik bertanya, “itu
lapangan kok bersih sekali tanpa ada bekas-bekasnya para pedagang kaki lima,
padahal semalam kita lihat banyak sekali barang-barang dan gerobaknya para
pedagang”, “ betul juga Jek, malah sekarang banyak anak sekolah yang sedang
berolah raga disini” Jeki Malam pun keheranan.
![]() |
Pemda Buton |
“Pa
Ain, emang tiap hari begini???? Tanya Jeki Siang ke Pa Ain. “apa nya yang tiap
hari bapak Jeki???’Pa Ain balik tanya belum faham arah pertanyaan jeki Siang,
“Itu taman langsung bersih ngga ada bekas-bekas para pedagang kaki lima ,
padahal kita tahu bahwa malam hari banyak sekali para pedagang kaki lima” jawab
jeki Siang, “ Betul Pa Jeki, ini tiap hari begini, Pemda Bau Bau mempersilahkan
warganya untuk memanfatkan Taman Kamali untuk berdagang asal pagi-paginya harus
bersih dari gerobak dan barangnya”, “ waaah hebat sekali ya, warganya nurut,
ngga kayak dikit....” timpal Jeki Malam tidak meneruskan kalimatnya, membekap
mulutnya sendiri.
![]() |
Makanan khas Buton |
“Jadi
kita mau kemana neh” tanya Pa Ain, “lah saya mah terserah Pa Ain saja” jawab
Jeki Siang, “ Baik, kalo begitu kita mulai dari Taman Kamali ini, Bapak Jeki
tahu kan patung kepala naga???”, “ tau-tau “ Jawab Jeki Siang dan jeki Malam
kompak, “nah itu, kalo bapak Jeki belum tau, bahwa itu adalah naga terpanjang
sedunia”, “terpanjang di dunia hua ha ha , Cuma paling ada 3 meteran terpanjang di dunia
dimana pa Ain hua ha ha” Jeki Malam
sambil terbahak bahak, “nanti saya buktikan “jawab pa Ain dengan santai.
“Eh...saya belum kenal, kalo yang ini Bapak Jeki” tanya pa Ain ke jeki Malam, “
Sama Pa Ain saya juga Jeki” jawab jeki Malam,” Hah....he he he” pa Ain terkekeh
dan agak bingung, “ ooo jadi ini bapak
Jeki A dan Ini bapak Jeki B, biar gampang membedakannya he he he” kata pa Ain tetep sambil terkekeh. “Bukan Jeki A dan Jeki
B , tapi Jeki Siang dan Jeki Malam”ralat Jeki Malam.
![]() |
Pesawat Garuda yg membawa kami ke dan dari Buton |
Rupanya
Jeki Malam risi di panggil “bapak” kesannya sudah tua. “Jek gimana seh penulis,
kita sekarang dipanggil bapak, emang kita berdua sudah tua apa” Jeki Malam agak
protes dan agak melotot, “ jangan ke saya atuh kalo mau protes tuh ke penulis.
“Kagok Jek, terusin aja he he he” jawab penulis he he he.
![]() |
Rumah Tradisional Buton |
“Yu
kita lanjut ke sana ke ekor naga” kata pa Ain sambil tangannya menuju ke arah
bukit di belakang kota Bau Bau. Merekapun berangkat ke empat dimana ekor naga
masih tertinggal. Lain di Buton lain di Jakarta, tidak mengenal macet merekapun
cepat sampai ke tempat tujuan.
“ini
mah kantor Pemda Bau Bau, mana ekor naganya pa Ain” tanya Jeki Malam penasaran.
“tuh..” jawab pa Ain sambil menunjuk ke arah ekor naga di seberang jalan.
“oooo” Jeki Malam terheran-heran, “betul juga ya apa yang diomongin pa Ain, naga
terpanjang sedunia adanya di BauBau Buton, berapa kilo dari sini ke kepala naga
di Pantai Kamali, pa Ain” tanya Jeki Malam, “ ya kurang lebih 6 kilometer,
sekarang bapak Jeki percaya disini ada naga terpanjang sedunia he he he” jawab Pa Ain sambil tertawa
kecil.
![]() |
Pantai yg sangat indah di Buton |
Pemandangan
di tempat ekor naga ini sangat mengagumkan hampir seluruh kota Bau Bau
terlihat, pantainya yang indah, bandara Betoambari, pesawat yang landing dan take off pun terlihat dengan jelas dari sini.
![]() |
Masih banyak panatai yg indah di Buton |
“Gimana
sudah puas bapak Jeki????, kalo sudah kita sekarang ke Keraton Buton yang
terkenal dengan benteng yang sangat luas, bahkan paling luas sedunia.”ajak Pa
Ain. Merekapun melaju ke Keraton Buton dan langsung memutari tembok benteng
Keraton. “ya pantas saja benteng ini tidak bisa ditembus oleh penyerang dari
laut, benteng ini terbuat dari batu cadas yang keras, juga terjal posisinya,
dan mempunyai puluhan meriam yang besar-besar”celetuk Jeki Siang.
![]() |
Cator ada di Buton |
Menurut
infomasi, uniknya Kesultanan Buton ini adalah hirarki kepemimpinannya berbeda
dengan kesultanan atau kerajaan lain. Disini Sultan dipilih, bukan keturunan
seperti lumrahnya kesultanan di Jawa, dan yang terpilih jadi Sultan adalah yang
menguasai martabat tujuh. Yang dipilih dan yang memilihpun berbeda golongan.
Untuk lebih jelasnya Pemirsa budiman bisa tanyakan ke mbah Google he he he.
![]() |
Pantai yg biru |
Setelah
puas mereka berkeliling dan menikmati indah pemandangan di Keraton Buton. Pa Ain
pun membawa mereka ke Buton Selatan tepatnya ke Batauga untuk melihat
rumah-rumah penduduk Buton yang masih tradisional dan terpelihara dengan baik
hingga kini.
![]() |
Taxipun ada |
Sore
hari mereka sudah tiba Hotel Calista untuk istirahat. Bukan hanya melihat rumah
tradisional Buton saja, merekapun menikmati makanan laut ciri khas Buton.
Sepertinya mereka berdua cukup puas dengan ajakan dari Pa Ain. “Terima kasih Pa
Ain saya berdua sudah diajak keliling Buton”. “baik pa Jeki sama-sama selamat
istirahat” jawab Pa Ain.
![]() |
Angkotpun ada |
Sambil
minum kopi di kedai yang buka di Taman Kamali Jeki Siang , Jeki Malam dan
temannya berbincang-bincang pengalaman tadi siang . “Sebaiknya kita istirahat,
kemas-kemas besok kita naik pesawat yang paling pagi dari sini, untuk oleh-oleh
sudah ada, ngga perlu repot”, “apa oleh-olehnya???” tanya jeki Siang, “ Yang
terkenal dari Buton adalah...”, “Aspoaaal”Jawab jeki Malam cepat.
![]() |
Beca pun ada |
Singkat
cerita mereka sudah mendarat di Sukarno Hatta. “kita naik bis Damri aja ke
Karawang, menurut info dari Google Maps
, di jalan tol ke Cikampek normal, ngga macet”. Kurang lebih 3 jam mereka sudah
sampai ke rumah masing-masing, dan membuka oleh-oleh Buton yang terkenal adalah
Jambu Mede, bukan aspal seperti terkaan Jeki Malam. Terima Kasih.
Mudah-mudahan
cerita sederhana ini bermanfaat bagi kita semua, tidak lupa kepada Bapak Ain
kami mengucapkan terima kasih atas jasanya mengantar kami berkeliling Buton.
Karawang,
11 Januari 2018.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar