Batu Gajah
![]() |
Batu Gajah.... |
Hampir 25 tahun yang lalu, saya
singgah ke batu Gajah yang terletak dipinggir sungai, sebelum mencapai curug
Cigentis. Artinya batu gajah berada di tengah-tengah antara pasar Loji dan
curug Cigentis yang berada di hutan lindung di kaki Gunung Sangga Buana.
![]() |
Batu Gajah ikon Loji yg tersembunyi |
Dulu, pengunjung yang akan ke curug
Cigentis berjalan kaki sepanjang kurang lebih 4-5 kilometer jauhnya. Kenapa
batu ini disebut batu Gajah sejak dulu, menurut logika saya, batu ini cukup
besar …, saking besarnya masyarakat disana langsung membandingkan dengan Gajah,
hingga kini disebut Batu Gajah. Dulu, tempatnya terbuka dan cocok untuk
istirahat sejenak, dari pandangan cukup jauh batu ini, sudah terlihat, dan
membawa kegembiraan, karena pengunjung sudah dapat mengira-ngira untuk sampai
ketempat tujuan. Dapat disimpulkan Batu Gajah ini tidak lepas dari kata curug
Cigentis.
![]() |
investor yg punya........ |
![]() |
Curug Cigentis punya kenangan |
Kini jalan beraspal dan beton
sudah sampai ke curug Cigentis, warung makananpun sudah banyak tinggal pilih
aja he he he sudah banyak yang
berubah, dulu memang asri hutannya…., paling-paling penduduk setempat yang ada
, sekarang 180 derajat, kiri kanan banyak villa, hotel, dan kolam renang atau
water Boom….., kalo kita bertanya siapa yang punya semua ini, tentunya investor
lah yang punya he he he . Dengan kata
lain pengunjung/wisatawan sudah dimanjakan dengan fasilitas yang lumayan cukup.
![]() |
Jangan lupa makan pete di warung karedok bu H Yati |
Saya seh berharap dengan perubahan ini ada dampak positif bagi masyarakat
setempat atau Loji, sebab cukup adil, investor mendapat keuntungan lebih hasil
dari kekayaan alam Loji, baik berupa keindahan alamnya, gelontoran airnya,
udaranya yang bersih dan curug yang indah. Karena menurut para ahli biasanya
petumbuhan ekonomi selalu dibarengi oleh rusaknya lingkungan. Seperti jika
musim kemarau sungai/parit/ selokan kering tidak berair, tapi dimusim penghujan
terjadi banjir bandang/ ca’ah dengdeng.
![]() |
Musin kemarau yang kering |
Untuk perubahan ini saya
mengapresiasi, tetapi batu Gajah jangan dilupakan, hingga tertutup oleh
bangunan, padahal batu Gajah ini salah satu ikon Loji selain dengan curug
Cigentis. Saya mencarinya sampai 2 kali putaran karena tidak terlihat he he he, ternyata terhalang oleh
bangunan pedagangan. Nampak bayang-bayang 25 tahun yang lalu disini. Bersama
teman-teman, nikmatnya beristirahat, bersenda gurau, menghirup udara segar
dibawah besarnya batu Gajah. Yang tidak mungkin bisa dilakukan oleh pengunjung
dijaman sekarang.
![]() |
Deretan warung diatas aliran yg kering |
![]() |
Selalu penuh di hari libur |
Saya berharap.., batu Gajah ini bisa kembali seperti jaman 25
tahun yang lalu….terimakasih.
Mudah-mudahan ada hikmatnya
tulisan ini untuk kita semua.
Karawang, 18 September 2017.