Tentang
Integritas dan Etika Dalam Pengendalian Lingkungan SPIP
Seperti biasa
mereka berdua kongres di Pos Ronda, sepertinya Pos Ronda bagian hidup mereka
yang tidak bisa dipisahkan oleh siapapun. Nampak sekarang mereka sedang serius
membicarakan tentang Integritas dan Etika. Menyambung kongres mereka tentang
Maturitas SPIP beberapa bulan ke belakang.
“ Jek…, tempo
hari ente, sewaktu ente ngomongin Maturitas SPIP, ente nyimak 5 komponen SPIP,
pertama tentang Lingkungan Pengendalian, kedua Penilaian Risiko, ketiga
Kegiatan Pengendalian, keempat Informasi dan Komunikasi, dan yang kelima
Pemantauan Pengendalian Intern. Komponen pertama Lingkungan Pengendalian ada
delapan sub komponen terdiri dari kesatu Penegakkan Integritas dan Etika, kedua
Komitmen Terhadap Kompetensi, ketiga Kepemimpinan Yang Kondusif, keempat
Struktur Organisasi Sesuai Dengan Kebutuhan, kelima Pendelegasian Wewenang dan
Tanggungjawab, keenam Kebijakan Pembinaan SDM Yang Sehat, ketujuh Peran APIP
Yang Efektif, dan yang terakhir kedelapan Hubungan kerja Yang Baik”.
“Terus kamu mau
Tanya apaan??? Tanya Jeki Siang.
“Dari delapan
sub komponen Lingkungan Pengendalian kenapa yang pertama Penegakan Integritas
dan Etika???, kenapa ngga yang lain????” Tanya Jeki Malam.
“Hmm…”
“Jangan “Hmmmm…”
aja, cepetan jawab pertanyan ane” Jeki
Malam memaksa.
“Ntar dulu Jek…he he he , saya mao mikir dulu, kasih
kesempatan saya untuk mikir he he he
“jawab Jeki Siang berterus terang.
Pemirsa budiman
jangan berharap anda mendapat jawaban Jeki Siang tepat dari sudut teori maupun
bahasa penjelasannya, harap dimaklum saja beliau tidak berpendidikan tinggi,
tidak punya gelar akademis yang berjajar di depan maupun di belakang nama
beliau he he he.
“Integritas, asal
kata dari integrasi artinya menyatupadukan atau menggabungkan atau melebur, hingga
menjadi satu kesatuan yang utuh atau bulat, tidak bisa dipisah-pisah. Kata
integrasi adalah kata kerja, berubah jadi kata sifat menjadi integritas,
artinya menunjukan hasil dari integrasi atau melebur tadi” jawab Jeki Siang.
“Ngarti Jek…???
Tanya Jeki Siang.
“Ngga lah….,
jangan banyak berteoriii.., langsung aja, jadi artinya Integritas itu apaaa???’
Tanya Jeki Malam mulai jengkel.
“Oo....., Integritas kalo bahasa kita mah..., tekad, ucap dan lampah
atau prilaku harus selaras, antara tekad dalam hati kita, ucap kita dan prilaku
kita harus sama, jangan beda-beda. Dihati “a”, di mulut harus “a” dan
prilakunyapun harus “a”, kalo berbeda.., lain di mulut lain dihati apalagi lain
di prilaku ..., itu menunjukan tidak berintegritas” jawab jeki Siang.
“Naaaah ini ane baru ngarti... he he
he, artinya kita tidak boleh berbohong kepada hati kita, omongan kita, dibulatkan
kita harus jujur kepada diri kita sendiri. Kalo kita sudah jujur kepada diri
kita..., pasti jujur dengan agama kita dan negara kita” timpal Jeki Malam.
“Korek sekali jek..., sependapat ama saya.., banyak contohnya diberita di
tivi, banyak pejabat Pemerintahan dan negara yang jadi penjahat, dikepung-kepung
ama KPK. Itu Menurut saya contoh orang-orang yang ngga punya integritas..,
mereka sudah tidak jujur kepada dirinya, agamanya dan negaranya konsekuensinya
yaitu dikepung-kepung KPK he he he ,
hakekatnya KPK nangkepin orang yang ngga jujur kepada dirinya, dan negaranya“
tambah Jeki Siang.
“ waaah bahaya dong kalo begitu ???, sebab tadi pagi ane udah ngga jujur
ama emak ane...he he he “ kata Jeki
Malam jujur sambil terkekeh.
“ ngga lah..., sebab kamu ngga jujur ama emak kamu, bukan ama negara. Kalo pejabat negara dan pejabat pamarentahan mah, itu sebelumnya disumpah dulu jadi pegawai dan disumpah jadi pejabat negara atau pejabat pamarentah. Mereka itu artinya disumpah mao mikutin aturan negara dan aturan pamarentah yang sudah ditentukan.., seperti ngga boleh korupsi, ngga boleh pungli, ngga manipulasi, ngga boleh nerima gratifikasi, ngga boleh ini dan itu..., nah kalo ngelanggar itu artinya sudah tidak jujur dan patuh terhadap sumpahnya sendiri, artinya orang ini atao pejabat ini sudah tidak punya integritas, perlu ditatar kembali he he he” jawab Jeki Siang.
![]() |
Kumbakarna Tokoh Simbolik "Integritas" (Foto : Halo2 Bandung) |
“ ngga lah..., sebab kamu ngga jujur ama emak kamu, bukan ama negara. Kalo pejabat negara dan pejabat pamarentahan mah, itu sebelumnya disumpah dulu jadi pegawai dan disumpah jadi pejabat negara atau pejabat pamarentah. Mereka itu artinya disumpah mao mikutin aturan negara dan aturan pamarentah yang sudah ditentukan.., seperti ngga boleh korupsi, ngga boleh pungli, ngga manipulasi, ngga boleh nerima gratifikasi, ngga boleh ini dan itu..., nah kalo ngelanggar itu artinya sudah tidak jujur dan patuh terhadap sumpahnya sendiri, artinya orang ini atao pejabat ini sudah tidak punya integritas, perlu ditatar kembali he he he” jawab Jeki Siang.
“Perlu saya tambahin bukan hanya jujur tapi juga harus patuh terhadap ucapannya
atau sumpahnya” Jeki Siang nambahin.
“Ane kira cukup dah masalah Integritas ane bisa ngarti, terus kalo Etika
apaan tuh???” Tanya Jeki Malam penuh semangat.
“ Etika itu artinya nilai prilaku yang sopan santun.., pantes ngga pantes,
punya rasa malu berbuat tidak sepatutnya dilakukan, apalagi oleh pejabat negara
atao pejabat pamarentah. Ini menjaga prilaku pejabat yang sesuai dengan aturan
, tetapi tidak pantes dilakukan seperti mengangkat pejabat yang bermasalah.
Menurut aturan mah tidak sudah benar, tapi menurut etika tidak pantes dilakukan.
Banyak pejabat yang bermasalah dicopot jabatannya, kemudian dianggkat atao
dilantik kembali, tidak lama kemudian kena lagi,.. dicopot lagi, nah model itu
yang maseh banyak terjadi” jawab Jeki Siang.
“ Waah bahaya dong buat keharmonisan pergaulan..., jangan-jangan yang
diangkat ama yang mengangkat sama-sama ngga punya integritas dan etika....he he he , padahal sudah tau mereka
punya mental penjahat eh malah diangkat lagi he he he“ kata Jeki Malam terkekeh.
“ Korek jek, kebanyakan milih pejabat itu sekarang yang pinter dulu, bukan
yang jujur yang didulukan, padahal sifat Rosululloh
yang pertama disebut adalah shiddiq
arti jujur, bukan Fathonah atau pinter
dulu “ Tambah Jeki Siang.
“ Jadi kalo mao ngangkat pejabat itu syarat pertamanya adalah jujur, baru pinter
menyusul, bukan pinter dulu, yang laen nyusul???, kan ini ngurusin negara harus
dikelola oleh orang pinter-pinter, bukan orang-orang bodoh yang ngga tau
apa-apa????, kayak kita-kita he he he
” tanya Jeki Malam keheranan sambil terkekeh.
“ Betul Jek, kalo orang bodoh yang ngga atau apa-apa, itu gampang
obatnya...suruh sekolah atau dididik....ntar juga juga bisa pinter, tapi kalo
orang ngga jujur, mao diapain....ngga bisa diapa-apain, disekolah manapun ngga ada
kurikulum kejujuran, susah ngelempenginnya he
he he“ jawab Jeki Siang terkekeh.
Tapi itu kejadian dimana???, di
negeri tercinta ini????” Tanya Jeki Malam.
“ Bukan Jek, untung kejadiannya bukan dinegeri tercinta ini, tapi di negeri
tetangga sebelah” Jawab Jeki Siang kalem.
“He he he “ Jeki Malam tertawa terkekeh mendengar jawaban
dari sohibnya.
“He he he , Jek kamu tau bedanya
pejabat dulu jaman perang kemerdekaan ama pejabat sekarang???” tanya Jeki Siang
sepertinya menguji pengetahuan Jeki Malam.
“Hmm..., ngga tuh emang beda????” jawab Jeki Malam sambil balik tanya
kembali.
“ Ini mah sekedar tau aja, ini juga katanya, kata si Cepot.., he he he kalo pejabat dulu pada jaman
perang kemerdekaan, jadi penjahat dulu, dipenjara dulu, dibuang..., setelah
merdeka, bebas..., keluar dari penjara jadi pejabat. Tapi Pejabat sekarang
terbalik jadi pejabat dulu, terus jadi penjahat, dikepung-kepung KPK, terus dipenjara.....hua ha ha” jawab Jeki Siang sambil
tertawa terbahak-bahak senang sekali.
“ Hu ha ha “ Jeki Malam tertawa terbahak-bahak.
Setelah reda tertawanya, Jeki Malam bertanya “ jek ane mao tanya neh dari
tadi sebetulnya, cuma ane ente takut tersinggung aja ???”.
“ Lah kamu seperti kesiapa aja, ampe pake takut tersinggung??, kan kita
satu korp, korp tamatan SD impres he he
he “ jawab Jeki Siang.
“ Jek.., ane mao nanya, kaitannya ama kejujuran yang tadi kita diskusiin, ente
termasuk orang mana???, orang jujur atau orang yang tidak jujur??? “tanya Jeki
Malam tandes sekali.
Jeki Siang seperti tidak menyangka pertanyaan semodel ini akan keluar dari
mulut teman karibnya. Tapi jeki Siang terkenal untuk menjawab pertanyaan sesulit
ini. “ Hmm...saya termasuk orang jujur jek !, Cuma baru dua hari heua ha
ha “ Jawab Jeki Siang matap.
“ hu ha ha ha” Jeki siang dan
Jeki Malam terbahak-bahak kompak.
Jek.., kalo penulis sendiri gimana????? Hua
ha ha ” sambil tertawa tanya Jeki Malam malah meneruskan pertanyaan sulit.
“kaloo menurut saya mah.......
Penulis itu bukan jujur tapi......
Penakuuuuut........” teriak Jeki siang sambil lari meninggalkan Jeki Malam
yang melongo. Tidak menunggu menit-menitan Jeki Malampun langsung kabur
meninggalkan tempat kongres berlangsung, sepi lagi pos ronda ini tanpa ada
suara kongres ngga karuan.
Pemirsa budiman untung mereka pada kabur, kalau diteruskan kongres ini malah
ngaco awur-awuran. Jauh dari sasaran
SPIP, Saya sarankan pemirsa budiman juga untuk meninggal tempat kongres ini, ngga
ada untungnya ditungguinnya, belum tentu satu dua jam, bisa berhari-hari.
Mending pulang ..., makan , terus istirahat..., tidur, lupakan kongres ini he he he.
Terima Kasih.