Antara Kota Karawang – Pulau
Senja Kendari Sulawesi Tenggara
Sungguh diluar dugaan saya, dapat undangan dari 2 teman sekola yang sudah lama tidak bertemu kira kira sejak tahun 2005, yaitu Sutomo dan Sulkifli, beliau-beliau tinggal di Kendari Sulawesi Tenggara, saya gembira plus bingung…, pertama mereka bisa dan tahu saya masih tinggal di Karawang dan yang kedua saya tinggal Di Karawang jauh sekali ke Kendari biaya sangat mahal tentunya,
Setelah berpikir agak keras….,
saya dapat ide untuk mengajak teman teman se alumni., walaupun tidak seangkatan,
yang penting satu almamater, saya ajak junior saya seperti si Erwan, Yanti,
Rizki, Tri dan Arman.

Setelah itu kami musyawarah untuk
menentukan arah dan tujuan negera….eh arah kami ke Kendari he he he , maaf pemirsa saking gembiranya saya jadi salah ucap.
Tidak berapa lama kami sudah sepakat untuk berangkat ke Kendari tanggal, hari
dan pesawatnya. Kami sepakat untuk memakai pesawat Garuda Indonesia, karena
pertimbangannya Garuda itu milik Pemerintah negeri tercinta ini, siapa lagi
kalau bukan rakyatnya untuk memajukan perusahaan
negaranya, kalau negara untung…,
kan… rakyat juga yang untung, karena duitnya tidak bakalan di simpan di luar
negeri, pasti akan dikembalikan lagi ke rakyatnya, ngga seperti mereka yang
menyimpan uang di Panama, padahal nyari duitnya di negeri tercinta ini,
eit…jadi ngelantur neh, maaf…, maaf.

Pada hari H nya, kami berenam
berangkat dari Karawang menuju Bandara Sukarno Hatta, memakai bis Damri khusus
ke Bandara Sukarno Hatta, yang keberangkatan bis pertama pada pukul 02.00,
mengapa pagi pagi sekali sudah berangkat ke bandara, karena pesawat kami yang
akan ke Kendari berangkat pada jam 05.00, bisa dibayangkan kami berenam belum
tidur sejak sore , karena takut terlambat, selain itu ada kekhawatiran kami adalah
kemacaetan di jalan tol Jakarta Cikampek, karena sulit diprediksi jalan tol
ini…, macet atau tidak, semua kendaraan roda 4 atau lebih dari barat menuju
timur dan sebaliknya pasti akan lewat jalan tol ini.
Syukur Alhamdulillah kami berenam sampai di bandara
Sukarno Hatta terminal 2f pada pukul 04.00, langsung cek in, karena tidak ada
yg membawa bagasi…, jadi prosesnya cepat sekali. Karena semalaman belum tidur
di dalam pesawatpun kami seperti nya kompak…,langsung ambil selimut dan
membungkus badan ini seperti kepongpong…dan tidak bersuara…he
he he.,
sepertinya tim ini tukang molor semua….he he he.
Kring..kring…kring bunyi bel telepon hotel nyaring
sekali…., “halo selamat sore ini dengan pa lili ???” suara perempuan dari
resepsionis hotel, “ betul mba..,saya sendiri” jawab saya ogah ogahan
menjawabnya karena telah mengganggu rutinitas saya yang paling pokok adalah
tidur he he he, ternyata yang tukang molor mah
saya sendiri bukan temen temen saya, “bapak ditunggu pa Sutomo di lobby” balas resepsionis hotel,
“ baik.., saya mandi dulu dan akan memanggil temen temen saya dulu” jawab saya
singkat, “ tidak perlu panggil temen temen bapak , karena mereka semua sudah
ada loby sedang ngobrol dengan pa Sutomo” jawab resepsionis.

Dengan setengah berbisik kepada Sutomo “ Tom…., sekarang mah kita
memanggil harus pake Bapak…he he he” ngga elok didepan junior, kita memanggil nama langsung”ajak saya ke
Sutomo, “ seharusnya begitu kita yang senior memberikan teladan kepada junior…,
terus emang sudah tua bangkaaaa” jawab Sutomo “ hua
ha ha “
kami berdua tertawa lepas, saking kerasnya kami tertawa , junior saya si erwana
berkata “bagi bagi dong ceritanya”, “hus nt nt mah belon cukup umur hua
ha ha
“Jawab Sutomo sekenanya seperti biasa, rupanya masih belon berubah sifat
bercandanya.

“Ini malam bapak bapak dan ibu .., saya ajak makan malam di rumah makan
khususnya ikan yang paling enak di Kota Kendari yaitu Di rumah makan “Aroma Labbakkang”
di jalan Edi Sabara atau jalan ByPass Kendari, yang dikelola oleh Bapak Haji Saenong,
asli orang Kendari. Di depan rumah makan ini langsung dapat melihat teluk yang
membuat indah pemandangannya, setelah kami memesan masing ikan, kami lanjut
ngobrol kembali,
“ Pa Tom…, dengan kebijakan tegas ibu Susi Menteri Kelautan
dan Perikanan untuk menenggelamkan kapal kapal asing pencuri ikan kita, kira
kira ada dampaknya ???”’ “ tentu ada Pa, ketersediaan ikan
terjamin, karena
nelayan kita tidak perlu jauh jauh mencari ikan” jawab Sutomo, “hmm berarti
kebijakan bu susi dapat dikatakan berhasil, kalo begitu kita perlu menteri
seperti Bu Susi sebanyak 10 orang aja…,

beres dah semua” ujar saya menanggapi jawaban Sutomo, “ wah jangan Pa, belum tentu….. malah bikin kacau bisa…!!, “laaah nt gimana seh malah ngga percaya, seorang aja bagus apalagi 10 orang pasti bagus sekali hasilnya, kita harus pake logika Pa Tom….”jawab saya ngga mao ngalah sambil telunjuk saya nempel dikepala saya, “ laah bapak lupa…, kementerian kelautan itu hanya satu, menteri cukup satu,
jangan di tambah 10 lagi, tambah kacau bukan kerja
yang bener hua ha ha “ jawab Sutomo dengan tenang dan diiringi
terbahak bahak tertawanya, juga semua temen temen saya juga tertawa semua,
terutam si Erwana malah nambahin “ dimana mana sopir mah satu, ngga 10 hua ha ha ha “. Sambil garuk kepala ngga
gatel dan bertanya tanya dalam hati saya“ jadi yang oneng itu siapa ya…??, saya…, temen saya Sutomo atau temen temen junior
saya ???, pertanyaan dalam hati saya ini ngga perlu dijawab yang penting ikan
ikan pesenan kami sudah tersedia didepan mata arti kami harus makan dulu he
he he .



beres dah semua” ujar saya menanggapi jawaban Sutomo, “ wah jangan Pa, belum tentu….. malah bikin kacau bisa…!!, “laaah nt gimana seh malah ngga percaya, seorang aja bagus apalagi 10 orang pasti bagus sekali hasilnya, kita harus pake logika Pa Tom….”jawab saya ngga mao ngalah sambil telunjuk saya nempel dikepala saya, “ laah bapak lupa…, kementerian kelautan itu hanya satu, menteri cukup satu,

Bagaimana pemirsa, menurut anda siapa yang oneng . he
he he he,
sambil menikmati ikan bakar mata saya jelalatan ke sekeling foto foto yang
nempel di tembok, ternyata foto foto artis dan orang terkenal di negeri ini yang
pernah singgah ke rumah makan aroma Labbakkang, berarti betul rumah makan ini
masakannya eenaaaak sekali.

Setelah puas kami menikmati masakan ikan di Aroma Labbkkang, Pa sutomo
masih ngajak kami makan Sinonggi, makanan tradisonal Kendari yaitu sagu plus sayur ikan, kalo di Palopo disebut
kapurung dan di Ambon atau papua disebut
papeda. Memang untuk saya yang
pertama kali memakan sinonggi ini, ada yang
terasa aneh di mulut saya he he he , kalo didaerah saya, di jawa
barat mungkin ini yang disebut dengan ongol ongol atau gondrong bedanya di Jawa Barat itu
dicampur dengan gula…, tapi saya betul betul menikmati hidangan ini…, dalam
hati saya bersukur sekali kepada Tuhan YME, bahwa saya diizinkan untuk hidup di
Indonesia yang begitu banyak rupa suku bangsa dan makanannya, yang belum tentu
ada di Negara lain selain di Indonesia.

Setelah mengikuti acara Pa Sutomo, sebelum pulang ke Karawang, kami diajak oleh Pa Sulkipli ke pulau Senja,
kira kira 1 jam perjalanan darat, kemudian disambung dengan perahu katingting
menuju pulau
Senja kira kira 20 menit perjalanan. Dalam perjalanan tidak lupa
kami mampir di sebuah pasar tradisional yang cukup ramai, kami membeli
perbekalan untuk di pulau senja nanti. Dalam pikiran saya kenapa mesti beli
perbekalan disini,
memangnya disana tidak ada tukang makanan untuk para pelancong
yang datang. Untuk menjawab pikiran saya, saya tanya ke teman saya sulkipli, “
emang disana ngga ada yang jualan???”, “tidak ada…, makanya kita mesti bawa
bekal agar tidak kelaparan disana he he he” Jawab Sulkipli,
Setelah mendapat
jawaban dari beliau, “waah ini pulau ada di peta ngga ya???”timpal saya, “ neh
pa “ Erwana memperlihatkan letak pulau di henpunnya, “ Wah hebat henpun nt wan,
bisa ada petanya???” tanya saya tidak mengerti dengan henpun jaman sekarang,
“makanyaaa ganti henpun yang canggih…, bisa buka Google
maps, selama
akses ke google maps masih bisa, kita ngga bakalan
nyasar he he he” jawab Erwana sambil tertawa
kecil, saya tidak tahu tertawanya ngeledek atau ngga he
he he,
pikiran saya terlalu jauh menerka.




Singkat cerita kami sudah mencapai tujuan yaitu pulau senja, betul
betul masih asri pulaunya dan tempat sekelilingnya masih belum banyak pelancong
yang datang ketempat ini, sungguh luar biasa tempatnya indaaaah sekali. Dasar
laut nya masih terlihat dengan jelas, pasirnya putih bersih,dengan ungkapan klise, sungguh
indah tempat ini, tiada bandingannya, kami berpuas puas menikmati alam sekitar,
seperti berfoto foto, berenang renang tanpa ada gangguan dari mana mana.
Sebetulnya banyak pantai pantai yang sangat indah di negeri kita ini, tapi
sulit untuk mencapainya/mejangkaunya, karena belum atau tidak ada tranportasi
yang memadai, seperti pulau Senja ini.


Sebetulnya kami masih betul betul menikmati alamnya, tapi Pa Sulkipli
sudah memberi petunjuk kearah laut luas, awannya sudah mulai mendung, khawatir
hujan, selain ombaknya tinggi juga perahu katingting yang membawa kami ke pulau
ini, tidak ada tutupnya alias terbuka, kalau hujan sudah pasti basah kunyup.

Dalam perjalanan pulang tidak ada satupun yang melek…,
kecuali supir
kendaraan he he he. Setelah sampai di hotel Pa Sutomo
sudah menunggu kami disana, kami pun ngobrol bersama Pa Sulkipli, beliau beliau
ini besok hari tidak bisa mengantar kami ke Bandara karena masih ada pekerjaan
yang harus diselesaikan.
Hal itu bagi tidak masalah, kami sudah sangat bersyukur dan berterimakasih mendapat undangan dari beliau beliau untuk datang ke sini dan diperlihatkan kepada kami potensi potensi pariwisata Kota Kendari yang perlu pembenahan dan pengembangan lebih lanjut.
Hal itu bagi tidak masalah, kami sudah sangat bersyukur dan berterimakasih mendapat undangan dari beliau beliau untuk datang ke sini dan diperlihatkan kepada kami potensi potensi pariwisata Kota Kendari yang perlu pembenahan dan pengembangan lebih lanjut.
Esok pagi kami sudah siap siap untuk pulang ke Karawang, tentunya
dengan Garuda penerbangan pagi, agar nyampai ke Karawang masih siang dan
perjalanannyapun tidak begitu macet.
Dalam perjalanan dari Kendari Ke Jakarta tidak ada yang perlu dibahas…, karena semua anggota tim molooor semuaaa he he he.
Dalam perjalanan dari Kendari Ke Jakarta tidak ada yang perlu dibahas…, karena semua anggota tim molooor semuaaa he he he.
Dengan mengucapkan Syukur
Alhamdulillah…,kami
bersama temen temen telah sampai di rumah masing masing dengan selamat sempurna
tidak ada yang kurang. Harusnya saya lah diperebutkan oleh anak anak dan istri
saya, ini mah malah oleh oleh yang diperebutkan hmm….., “ini foto fotonya di
Kendari, dilaut …..kayaknya asiiikk” Tanya istri saya, “iya” jawab saya pendek,
“ tau mau pihnik ke laut mah ajak atuh…., jangan pergi sendiri”jawabnya dengan
nada yang agak sumbang, “waaah gawat neh, bisa runyaaam neh malam, ya
Alloh….mudah
mudahan istri saya nanti malam tidurnya ngga seperti ular melingkar….he
he he. Terimakasih
Karawang, 12 Juni 2016.( Saya mohon maaf kepada temen yang lain…yang
namanya tidak kami sebutkan disini. )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar