Minggu, 12 Juni 2016

Antara Kota Karawang - Kendari Sulawesi Tenggara


 Antara Kota Karawang – Pulau Senja Kendari Sulawesi Tenggara


Sungguh diluar dugaan saya, dapat undangan dari 2 teman sekola yang sudah lama tidak bertemu kira kira sejak tahun 2005, yaitu Sutomo dan Sulkifli, beliau-beliau tinggal di Kendari Sulawesi Tenggara, saya gembira plus bingung…, pertama mereka bisa dan tahu saya masih tinggal di Karawang dan yang kedua saya tinggal Di Karawang jauh sekali ke Kendari biaya sangat mahal tentunya,


Setelah berpikir agak keras…., saya dapat ide untuk mengajak teman teman se alumni., walaupun tidak seangkatan, yang penting satu almamater, saya ajak junior saya seperti si Erwan, Yanti, Rizki, Tri dan Arman.

Setelah itu kami musyawarah untuk menentukan arah dan tujuan negera….eh arah kami ke Kendari he he he , maaf pemirsa saking gembiranya saya jadi salah ucap. Tidak berapa lama kami sudah sepakat untuk berangkat ke Kendari tanggal, hari dan pesawatnya. Kami sepakat untuk memakai pesawat Garuda Indonesia, karena pertimbangannya Garuda itu milik Pemerintah negeri tercinta ini, siapa lagi kalau bukan rakyatnya untuk memajukan perusahaan 


negaranya, kalau negara untung…, kan… rakyat juga yang untung, karena duitnya tidak bakalan di simpan di luar negeri, pasti akan dikembalikan lagi ke rakyatnya, ngga seperti mereka yang menyimpan uang di Panama, padahal nyari duitnya di negeri tercinta ini, eit…jadi ngelantur neh, maaf…, maaf.

Pada hari H nya, kami berenam berangkat dari Karawang menuju Bandara Sukarno Hatta, memakai bis Damri khusus ke Bandara Sukarno Hatta, yang keberangkatan bis pertama pada pukul 02.00, mengapa pagi pagi sekali sudah berangkat ke bandara, karena pesawat kami yang akan ke Kendari berangkat pada jam 05.00, bisa dibayangkan kami berenam belum tidur sejak sore , karena takut terlambat, selain itu ada kekhawatiran kami adalah kemacaetan di jalan tol Jakarta Cikampek, karena sulit diprediksi jalan tol ini…, macet atau tidak, semua kendaraan roda 4 atau lebih dari barat menuju timur dan sebaliknya pasti akan lewat jalan tol ini.

Syukur Alhamdulillah kami berenam sampai di bandara Sukarno Hatta terminal 2f pada pukul 04.00, langsung cek in, karena tidak ada yg membawa bagasi…, jadi prosesnya cepat sekali. Karena semalaman belum tidur di dalam pesawatpun kami seperti nya kompak…,langsung ambil selimut dan membungkus badan ini seperti kepongpong…dan tidak bersuara…he he he., sepertinya tim ini tukang molor semua….he he he



Singkat cerita kami telah sampai di Kota Kendari, dan atas saran 2 temen saya itu untuk menginap PlazaInn, lokasinya strategis di tengah Kota Kendari…,dekat kemana mana jika mao jajan atau mencari cemilan di sekitar hotel banyak tersedia. Walaupun sudah cukup tidur di pesawat, rupanya belum cukup benar puas tidurnya, terbukti setelah mendapat kamar hotel …., langsung pada molor lagi….., tul kan tim tukang molor semua he he he.

Kring..kring…kring bunyi bel telepon hotel nyaring sekali…., “halo selamat sore ini dengan pa lili ???” suara perempuan dari resepsionis hotel, “ betul mba..,saya sendiri” jawab saya ogah ogahan menjawabnya karena telah mengganggu rutinitas saya yang paling pokok adalah tidur he he he, ternyata yang tukang molor mah saya sendiri bukan temen temen saya, “bapak ditunggu  pa Sutomo di lobby” balas resepsionis hotel, “ baik.., saya mandi dulu dan akan memanggil temen temen saya dulu” jawab saya singkat, “ tidak perlu panggil temen temen bapak , karena mereka semua sudah ada loby sedang ngobrol dengan pa Sutomo” jawab resepsionis.



Tidak lebih dari 10 menit saya sudah bersih bersih mandi, ganti baju terus menuju lobby dimana Sutomo dan temen temen saya sedang ngobrol. Dan langsung bertemu dengan teman saya Sutomo…,bersalaman berpelukan….dilanjut ngobrol ke sana kemari, dari urusan pekerjaan sampai urusan keluargapun ditanyakan he he he  , melepas kerinduan lebih 10 tahun tidak bertemu, juga minta maaf beliau tidak menjemput langsung ke bandara, karena masih ada pekerjaan yg diselesaikan untuk persiapan acara besok hari, juga menyampaikan permintaan maaf dari Sulkipli karena masih menyiapkan pekerjaan untuk esok.

Dengan setengah berbisik kepada Sutomo “ Tom…., sekarang mah kita memanggil harus pake Bapak…he he he” ngga elok didepan junior,  kita memanggil nama langsung”ajak saya ke Sutomo, “ seharusnya begitu kita yang senior memberikan teladan kepada junior…, terus emang sudah tua bangkaaaa” jawab Sutomo “ hua ha ha “ kami berdua tertawa lepas, saking kerasnya kami tertawa , junior saya si erwana berkata “bagi bagi dong ceritanya”, “hus nt nt mah belon cukup umur hua ha ha “Jawab Sutomo sekenanya seperti biasa, rupanya masih belon berubah sifat bercandanya.

“Ini malam bapak bapak dan ibu .., saya ajak makan malam di rumah makan khususnya ikan yang paling enak di Kota Kendari yaitu Di rumah makan “Aroma Labbakkang” di jalan Edi Sabara atau jalan ByPass Kendari, yang dikelola oleh Bapak Haji Saenong, asli orang Kendari. Di depan rumah makan ini langsung dapat melihat teluk yang membuat indah pemandangannya, setelah kami memesan masing ikan, kami lanjut ngobrol kembali, 

“ Pa Tom…, dengan kebijakan tegas ibu Susi Menteri Kelautan dan Perikanan untuk menenggelamkan kapal kapal asing pencuri ikan kita, kira kira ada dampaknya ???”’ “ tentu ada Pa, ketersediaan ikan 
  terjamin, karena nelayan kita tidak perlu jauh jauh mencari ikan” jawab Sutomo, “hmm berarti kebijakan bu susi dapat dikatakan berhasil, kalo begitu kita perlu menteri seperti Bu Susi sebanyak 10 orang aja…,



 beres dah semua” ujar saya menanggapi jawaban Sutomo, “ wah jangan Pa, belum tentu….. malah bikin kacau bisa…!!, “laaah nt gimana seh malah ngga percaya, seorang aja bagus apalagi 10 orang pasti bagus sekali hasilnya, kita harus pake logika Pa Tom….”jawab saya ngga mao ngalah sambil telunjuk saya nempel dikepala saya, “ laah bapak lupa…, kementerian kelautan itu hanya satu,  menteri cukup satu, jangan di tambah 10 lagi, tambah kacau bukan kerja yang bener hua ha ha  “ jawab Sutomo dengan tenang dan diiringi terbahak bahak tertawanya, juga semua temen temen saya juga tertawa semua, terutam si Erwana malah nambahin “ dimana mana sopir mah satu,  ngga 10  hua ha ha ha “. Sambil garuk kepala ngga gatel dan bertanya tanya dalam hati saya“ jadi yang oneng itu siapa ya…??, saya…,  temen saya Sutomo atau temen temen junior saya ???, pertanyaan dalam hati saya ini ngga perlu dijawab yang penting ikan ikan pesenan kami sudah tersedia didepan mata arti kami harus makan dulu he he he .
  
Bagaimana pemirsa, menurut anda siapa yang oneng . he he he he, sambil menikmati ikan bakar mata saya jelalatan ke sekeling foto foto yang nempel di tembok, ternyata foto foto artis dan orang terkenal di negeri ini yang pernah singgah ke rumah makan aroma Labbakkang, berarti betul rumah makan ini masakannya eenaaaak sekali.

Setelah puas kami menikmati masakan ikan di Aroma Labbkkang, Pa sutomo masih ngajak kami makan Sinonggi, makanan tradisonal Kendari yaitu sagu  plus sayur ikan, kalo di Palopo disebut kapurung dan di Ambon  atau papua disebut papeda. Memang untuk saya yang 
pertama kali memakan sinonggi ini, ada yang terasa aneh di mulut saya he he he , kalo didaerah saya, di jawa barat mungkin ini yang disebut dengan ongol ongol atau gondrong bedanya di Jawa Barat itu dicampur dengan gula…, tapi saya betul betul menikmati hidangan ini…, dalam hati saya bersukur sekali kepada Tuhan YME, bahwa saya diizinkan untuk hidup di Indonesia yang begitu banyak rupa suku bangsa dan makanannya, yang belum tentu ada di Negara lain selain di Indonesia.


Setelah mengikuti acara Pa Sutomo, sebelum pulang ke Karawang,  kami diajak oleh Pa Sulkipli ke pulau Senja, kira kira 1 jam perjalanan darat, kemudian disambung dengan perahu katingting menuju pulau 
Senja kira kira 20 menit perjalanan. Dalam perjalanan tidak lupa kami mampir di sebuah pasar tradisional yang cukup ramai, kami membeli perbekalan untuk di pulau senja nanti. Dalam pikiran saya kenapa mesti beli perbekalan disini, 
memangnya disana tidak ada tukang makanan untuk para pelancong yang datang. Untuk menjawab pikiran saya, saya tanya ke teman saya sulkipli, “ emang disana ngga ada yang jualan???”, “tidak ada…, makanya kita mesti bawa bekal agar tidak kelaparan disana he he he” Jawab Sulkipli, 
Setelah mendapat jawaban dari beliau, “waah ini pulau ada di peta ngga ya???”timpal saya, “ neh pa “ Erwana memperlihatkan letak pulau di henpunnya, “ Wah hebat henpun nt wan, bisa ada petanya???” tanya saya tidak mengerti dengan henpun jaman sekarang,
  “makanyaaa ganti henpun yang canggih…, bisa buka Google maps, selama akses ke google maps masih bisa, kita ngga bakalan nyasar he he he” jawab Erwana sambil tertawa kecil, saya tidak tahu tertawanya ngeledek atau ngga he he he, pikiran saya terlalu jauh menerka.

Singkat cerita kami sudah mencapai tujuan yaitu pulau senja, betul betul masih asri pulaunya dan tempat sekelilingnya masih belum banyak pelancong yang datang ketempat ini, sungguh luar biasa tempatnya indaaaah sekali. Dasar laut nya masih terlihat dengan jelas, pasirnya putih bersih,dengan ungkapan klise, sungguh indah tempat ini, tiada bandingannya, kami berpuas puas menikmati alam sekitar, seperti berfoto foto, berenang renang tanpa ada gangguan dari mana mana. Sebetulnya banyak pantai pantai yang sangat indah di negeri kita ini, tapi sulit untuk mencapainya/mejangkaunya, karena belum atau tidak ada tranportasi yang memadai, seperti pulau Senja ini.

Sebetulnya kami masih betul betul menikmati alamnya, tapi Pa Sulkipli sudah memberi petunjuk kearah laut luas, awannya sudah mulai mendung, khawatir hujan, selain ombaknya tinggi juga perahu katingting yang membawa kami ke pulau ini, tidak ada tutupnya alias terbuka, kalau hujan sudah pasti basah kunyup.
Dalam perjalanan pulang tidak ada satupun yang melek…, kecuali supir kendaraan he he he. Setelah sampai di hotel Pa Sutomo sudah menunggu kami disana, kami pun ngobrol bersama Pa Sulkipli, beliau beliau ini besok hari tidak bisa mengantar kami ke Bandara karena masih ada pekerjaan yang harus diselesaikan. 
 
Hal itu bagi tidak masalah, kami sudah sangat bersyukur dan berterimakasih mendapat undangan dari beliau beliau untuk datang ke sini  dan diperlihatkan kepada kami potensi potensi pariwisata Kota Kendari yang perlu pembenahan dan pengembangan lebih lanjut.

Esok pagi kami sudah siap siap untuk pulang ke Karawang, tentunya dengan Garuda penerbangan pagi, agar nyampai ke Karawang masih siang dan perjalanannyapun tidak begitu macet. 
 
Dalam perjalanan dari Kendari Ke Jakarta tidak ada yang perlu dibahas…, karena semua anggota tim molooor semuaaa he he he.


Dengan mengucapkan Syukur Alhamdulillah…,kami bersama temen temen telah sampai di rumah masing masing dengan selamat sempurna tidak ada yang kurang. Harusnya saya lah diperebutkan oleh anak anak dan istri saya, ini mah malah oleh oleh yang diperebutkan hmm….., “ini foto fotonya di Kendari, dilaut …..kayaknya asiiikk” Tanya istri saya, “iya” jawab saya pendek, “ tau mau pihnik ke laut mah ajak atuh…., jangan pergi sendiri”jawabnya dengan nada yang agak sumbang, “waaah gawat neh, bisa runyaaam neh malam, ya Alloh….mudah mudahan istri saya nanti malam tidurnya ngga seperti ular melingkar….he he he. Terimakasih

Karawang, 12 Juni 2016.( Saya mohon maaf kepada temen yang lain…yang namanya tidak kami sebutkan disini. )

 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar