Sabtu, 26 Desember 2015

Sungai Citarum di Kota Karawang



SUNGAI CITARUM JANGAN SEPERTI SUNGAI CILIWUNG



Sungai citarum merupakan salah satu sungai besar dan terpanjang 
di Propinsi Jawa Barat, mengalir dari selatan Propinsi Jawa Barat menuju utara, ber muara di laut jawa, hulu sungai ini dari Gunung Wayang yang berada di wilayah Bandung.





Kondisi sangat ini berbeda dengan tahun 70 an, air masih jernih dan bersih, layak untuk dikosumsi, seiring dengan kemajuan jaman seharusnya lebih baik, tetapi malah sebaliknya, air citarum sekarang sudah sangat tercemar dari berbagai sumber pencemar seperti Industri besar dan kecil, sampah dan  limbah rumah tangga baik yang berada di sekitar kota Karawang, maupun dari kota Bandung dan kota Purwakarta, sulit sekali untuk menentukan siapa yang bertanggungjawab terhadap pencemaran ini.


Logikanya pada tahun 70 an, keadaan ekonomi belum semaju ini, tapi mutu kebersihan sungai citarum terjaga dengan baik, sekarang mutu kebersihan sungai citarum makin menurun, padahal kemajuan ekonomi sekarang lebih baik dibanding dengan tahun 70 an , begitu pula dengan kemajuan teknologinya lebih canggih lagi dibanding teknologi tahun 70 an.


radyanprasetyo.blogspot.com
Saya selaku orang kota Karawang punya kekhawatiran terhadap perubahan ekosistem sungai citarum ini, bukan hanya air nya tercemar, tapi bantaran kalinyapun sudah ada yang ngaranjah, melihat hal ini, saya punya pikiran jelek “jangan jangan sungai citarum ini, nasibnya sama dengan sungai ciliwung”.


lipsus.kompas.com

Maka dari itu, saya berharap kepada Pemda Karawang agar segera mengantisipasi resiko resiko yang akan terjadi apabila hal ini dibiarkan, agar resiko resiko tidak manjadi masalah yang lebih rumit dikemudian seperti di sungai ciliwung dan bantarannya, seperti pembentukan Dinas Khusus yang mengelola limbah Industri dan Rumah Tangga, alangkah bijaksananya apabila kita bercermin kepada “tragedi Minamata di Jepang pada tahun 1956”, kurang lebih 900 orang meninggal dunia dan 2000 an orang menderita, dan baru 50 tahun kemudian hasil lautnya bisa kosumsi kembali oleh masyarakat Jepang.



Karawang,  Desember 2015.



Lili Yuliadi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar